Mendikbud Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Meninggalnya Korban Anak dari Peristiwa Bom Samarinda 14 November 2016 ← Back
Samarinda, Kemendikbud – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi korban ledakan bom molotov di Samarinda. Dalam kesempatan tersebut, mewakili pemerintah, ia menyampaikan duka cita atas meninggalnya Intan Olivia (2,5 tahun) yang disebabkan luka bakar dan menguatkan keluarga korban.
Sumber :
“Saya ikut berduka cita sangat mendalam, sudah saya sampaikan salam dari Pak Presiden. Semoga keluarga bersabar dan menerima dengan ikhlas,” diungkapkan Mendikbud seraya berkaca-kaca, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A.W. Syachranie Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11/2016).
Muhadjir menyampaikan bahwa biaya pengobatan para korban ditanggung oleh pemerintah. Lebih lanjut, ia mengutuk keras tindakan terorisme yang disebabkan oleh paham radikal. “Mereka sungguh kejam telah mencabut kebahagiaan dan masa depan anak-anak kita. Serangan teror ini adalah ancaman bagi NKRI. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya,” ujarnya.
Keberadaan Mendikbud di Samarinda bertepatan dengan agenda kunjungan kerja meninjau pelaksanaan kegiatan belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pemantauan pencairan dana manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) di Kalimantan Timur.
Peristiwa peledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene di Kawasan Sengkotek, Loa Janan, Samarinda, pada hari Minggu pagi sekitar pukul 10.00 WITA menyebabkan empat orang anak terluka. Saat ini, korban ledakan yang masih dalam perawatan adalah Triniti (3 tahun), Alfaro (5 tahun), dan Anita (4 tahun). Muhadjir berharap agar ketiga korban yang masih dirawat, bisa segera pulih. “Saya juga punya anak yang masih kecil. Saya tidak tega melihat mereka seperti ini,” ungkapnya.
Terkait dengan ancaman terorisme, Muhadjir sampaikan harapannya. “Kita harus serius dalam menangani isu terorisme, karena ini merupakan ancaman nyata,” pungkas Mendikbud.
Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menyatakan bahwa pelaku sudah diamankan. Presiden Joko Widodo memerintahkan penegak hukum untuk dapat mengusut tuntas tindakan anarkis tersebut.
"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk menangani, lakukan sebuah penegakan hukum yang tegas dan usut secara tuntas pelaku," ujar Presiden kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu sore (13/11/2016).
Samarinda, 14 November 2016
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 10779 kali
Editor :
Dilihat 10779 kali