Badan Bahasa Perkuat Kerja Sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara  23 Desember 2016  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbud, Dadang Sunendar, menerima kunjungan resmi Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Dalam pertemuan tersebut kedua pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama kebahasaan yang selama ini sudah terjalin.

Dadang Sunendar mengatakan, kerja sama Badan Bahasa dengan Manassa yang dapat dilakukan antara lain terkait penelitian, konservasi dan revitalisasi bahasa dan sastra daerah. “Kerja sama yang sudah terjalin tinggal diteruskan, yang penting rancangan pekerjaannya sudah ada,” katanya di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, (19/12/2016).

Ia menuturkan, Manassa juga bisa ikut terlibat untuk program pengayaan kosakata bahasa daerah dan penyusunan kamus etimologi. Selain itu, di Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) yang saat ini sedang mengembangkan Laboratorium Kebinekaan, kajian-kajian bahasa daerah yang di dalamnya terkait pernaskahan nusantara (kajian aksara) juga bisa disinergikan dengan Manassa.
 
“Jadi, data yang dimiliki oleh Manassa dipublikasikan untuk masyarakat umum melalui Laboratorium (Kebinekaan) itu, dan Badan Bahasa dengan Manassa bisa saling bertukar data,” ujar Dadang.

 
Ketua Manassa, Munawar Holil mengatakan, saat ini terdapat 23 cabang Manassa, dari Aceh sampai Sulawesi Tenggara. Sebagian besar anggota Manassa terdiri dari dosen, peneliti, dan orang-orang yang mencintai pernaskahan nusantara.

 
“Ada banyak kegiatan yang sudah kami lakukan, di antaranya adalah pelatihan (filologi, konservasi, digitalisasi, dll). Selain itu ada simposium yang diselenggarakan dua tahunan, penerbitan jurnal Manuskripta (online jurnal systems), dan lain-lain. Oleh karena itu, beberapa hal yang dikerjakan oleh Manassa sangat berkaitan erat dengan Badan Bahasa,” kata Munawar.  
 
Manassa merupakan kepanjangan dari Masyarakat Pernaskahan Nusantara. Manassa adalah organisasi profesi yang didirikan pada tanggal 5 Juli 1996 oleh sejumlah sarjana filologi dan peminat kajian naskah nusantara di Fakultas Ilmu Budaya (saat itu Fakultas Sastra) Universitas Indonesia. (Desliana Maulipaksi/Sumber: www.badanbahasa.kemdikbud.go.id
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1952 kali