Dorong Pendidikan Karakter, Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi 200 Guru SD   05 Desember 2016  ← Back



Denpasar, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) mengundang 200 guru Sekolah Dasar se-Indonesia untuk mengikuti pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar. Pelatihan yang digelar di Kuta, Bali ini bertujuan mendorong program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Kapuslitjak), Hendarman menyampaikan guru sebagai ujung tombak pendidikan. Kepala sekolah dan pengawas sekolah harus memiliki misi yang sama tentang pendidikan karakter. Demikian juga dukungan orang tua, komite sekolah, serta masyarakat diperlukan karena mempunyai pengaruh pada lingkungan awal pembentukan karakter bagi peserta didik.

''Penguatan pendidikan karakter melalui pendidikan merupakan satu langkah dalam mewujudkan peserta didik yang bisa olah hati, olah pikir, olah rasa dan karsa dan olah raga,'' ujarnya.
Ia juga menjelaskan dengan olah hati, diharapkan peserta didik memiliki kerohanian mendalam serta beriman dan bertakwa.

''Dengan olah pikir maka peserta didik memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajaran sepanjang hayat,” tutur Hendarman saat membuka acara di Kuta, Bali, Kamis (1/12/16).

Sementara dengan olah rasa dan karsa, jelas Hendarman, nantinya peserta didik memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan kebudayaan serta individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara dengan ber-olah raga yang seimbang.

Kegiatan yang digelar mulai tanggal 1- 4 Desember 2016 ini, diisi oleh berbagai narasumber, di antaranya Djoko Saryono dan Supriyono (Universitas Negeri Malang), Arbiyah Yusuf (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung), Tulus Winarsunu, Lise Chamijatin, dan Latifun (Universitas Muhammadiyah Malang), Rien Safrina (Universitas Negeri Jakarta), dan Indarti Suhadisiwi (Yayasan Nasima Semarang).

Peserta dibagi menjadi lima kelas dengan materi yang didapat seperti konsep PPK. Pembagian tersebut terdiri dari PPK berbasis budaya literasi membaca 15 menit, berbasis budaya sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler, Berbasis kelas seperti pengelolaan kelas, metode pembelajaran, integrasi PPK dalam pembelajaran, komite sekolah dan peran keluarga, PPK berbasis komunitas, Evaluasi PPK, rencana tindak lanjut dan nilai-nilai utama revolusi mental dalam pendidikan. (Aji Shahwin/diolah dari berbagai sumber)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1319 kali