Mendikbud Apresiasi Dedikasi Guru dan Relawan Yang Pulihkan Kegiatan Belajar di Pidie Jaya  02 Januari 2017  ← Back

Pidie Jaya, Kemendikbud -- Guna memastikan percepatan revitalisasi sekolah pasca gempa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali mengunjungi Pidie Jaya, Aceh, Minggu - Senin (1-2/1/2017). Bersama tim, ia memantau langsung proses belajar mengajar yang sudah berlangsung di tenda-tenda darurat sekaligus memeriksa perkembangan pembangunan sekolah darurat. 
 
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru dan siswa yang dengan semangat tinggi kembali ke sekolah walau dengan berbagai keterbatasan," ujar Mendikbud di Sekolah Dasar (SD) Negeri Jiem Jiem, Pidie Jaya, Senin (2/1/2017). 
 
Dalam kunjungan kali ketiganya ini Mendikbud meninjau langsung kegiatan belajar dan berbicara dengan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Jiem Jiem, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Bandar Baru, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Al Hidayah, SD Negeri Jalan Rata, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Putra Nanggroe dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Trienggadeng. 
 
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini disambut dengan gembira oleh guru dan siswa di sekolah-sekolah tersebut walaupun mereka harus melaksanakan proses belajar mengajar di tenda-tenda darurat karena ruang-ruang kelas sementara masih dalam proses pembangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).  
 
Sejauh ini sudah didirikan 170 tenda di 68 titik lokasi sekolah. 158 ruang kelas sementara juga sedang dibangun di 28 titik lokasi sekolah yang rusak berat. "Siswa-siswa tetap gembira walau belajar di bawah tenda, guru-guru juga tetap semangat untuk mengajar," ungkap Kepala Sekolah SDN Jalan Rata Hamdiah saat berdialog dengan Mendikbud di lokasi. 
 
Sementara itu, Mendikbud juga mengharapkan agar bagi sekolah-sekolah yang rusak ringan agar betul-betul mengajak siswanya kembali ke sekolah. "Karena itu trauma healing dan bimbingan psikososial penting dan akan terus dilakukan," ujar Mendikbud. 
 
Ditambahkannya bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan terus melatih guru-guru dan juga para siswa dengan trauma healing selain juga menyediakan school kits dan alat pembelajaran walaupun proses belajar mengajar masih harus dilakukan di bawah tenda untuk sekolah-sekolah yang rusak berat. 
 
Sebelumnya, Kemendikbud bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya, Pemkab Bireun, Pemkab Pidie, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nanggroe Aceh Darussalam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), United Nations Children's Fund (Unicef), Yayasan Tunas Cilik, Muhamadiyah Disaster Management Center (MDMC), Yayasan Khadam Nanggroe (YKN), dan Arbeiter Samariten Bund (ASB) mencanangkan gerakan "Ayo Kembali Ke Sekolah". Seruan agar siswa kembali bersekolah karena diharapkan memberikan semangat kepada para peserta didik yang sebelumnya takut bersekolah pasca-gempa. Selain penyediaan ruang kelas sementara yang cukup nyaman untuk digunakan belajar, gerakan "Ayo Kembali Ke Sekolah" mengedepankan pelayanan psikososial kepada para siswa oleh relawan dari berbagai lembaga. *