Pesan Presiden Jokowi tentang Pendidikan Karakter  31 Januari 2017  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Presiden Joko Widodo mengatakan, ada dua hal yang menjadi fokus pendidikan saat ini, dan salah satunya adalah pembangunan pendidikan karakter. Ia mengimbau para guru agar siswa dibekali dengan karakter-karakter ke-Indonesiaan yang baik dalam kegiatan belajar-mengajar.

“Keberhasilan pendidikan karakter yang merupakan inti dari pendidikan sesungguhnya berpusat pada peran guru,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2017, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/1/2017). RNPK 2017 mengangkat tema “Bersama Membangun  Pendidikan Kebudayaan yang Merata, Berkeadilan dan Berkualitas”.

Presiden mengatakan, pergeseran nilai-nilai terjadi karena interaksi sosial yang semakin menurun. Salah satunya tujuan bersekolah yang hanya ingin mencari ijazah dan legalistik, bukan mencari keilmuan. Modernisasi dan teknologi juga perlu dipagari.

“Perubahan kultur budaya barat dan negara-negara yang lain yang mulai menyerang kebinekaan kita. Oleh karena itu pentingnya pendidikan karakter harus terus diajarkan dan dipupuk kepada siswa seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, perilaku, moralitas dan kebhinekaan,” katanya.

Ia berpesan, setidaknya ada enam hal yang  diperhatikan dalam pelaksaan pembangunan pendidikan karakter. Pertama, kegiatan ekstrakurikuler diwajibkan bagi seluruh pelajar. Kedua, kegiatan kemasyarakatan perlu dirancang untuk menumbuhkan rasa sosial budaya terhadap lingkungannya.  Ketiga, pengenalan pendidikan ke provinsi-provinsi atau pulau lain di Indonesia. Keempat, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Pancasila sebelum masuk kelas. Kelima, lomba-lomba untuk pelajar tingkat kecamatan/kota tiap semester. Seperti lomba olahraga, melukis, membuat aplikas-aplikasi, video atau menulis blog.  Keenam, penguasaan IT harus dikenalkan sedini mungkin, dimulai dari penggunaan untuk bisa memagari mereka dalam penggunaan.


“Total anggaran pendidikan kita tahun ini mencapai Rp 400 triliun. Oleh karena itu hal-hal tersebut harus terlaksana  untuk menghindari hilangnya anggaran secara cuma-cuma,” tegasnya. (Fitria Agustina/Desliana Maulipaksi)
Sumber : BKLM

 


Penulis : Fitria Agustina/Desliana Maulipaksi
Editor : Anandes Langguana
Dilihat 17129 kali