Mendikbud: SMP dan SMA Kristen YPKPM Ambon Siap Selenggarakan Ujian Berbasis Komputer  09 Februari 2017  ← Back

Ambon, Kemendikbud – Setelah mendampingi Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1265 siswa yatim dan/atau piatu di wilayah Ambon, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengunjungi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen yang dikelola Yayasan Persekolahan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) Ambon. Dalam kesempatan tersebut Mendikbud mengapresiasi kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan Ujian Berbasis Komputer, baik Ujian Sekolah Berstandar Nasional dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“Saya mengapresiasi upaya yang dilakukan YPKPM dengan membangun Sistem Ujian Berbasis Komputer sehingga anak-anak terbiasa dan nantinya siap untuk UNBK,” ujar Mendikbud di laboratorium komputer SMA YPKPM, Jalan Diponegoro Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (9-2-2017).

Sekolah-sekolah yang dikelola YPKPM ini merupakan kelanjutan dari Molluksche Christelijkerschool Vereneging (MVSV) yang didirikan pada tahun 1920. Dalam rangka kesiapan menyelenggarakan ujian akhir bagi siswa kelas IX dan XII, sekolah telah membangun Sistem Ujian Berbasis Komputer untuk menyiapkan siswa menghadapi UNBK.

“Sistem ini diibuat oleh IT Maintenance Support, yang merupakan anak-anak Maluku yang ahli di bidang TIK dan berkomitmen turut memajukan pendidikan di daerahnya,” ujar Kepala Sekolah SMA YPKPM E. Laturiuw.

Ditemui di kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMP YPKPM Pilman Patalatu menyampaikan kesiapan jajarannya untuk melaksanakan UNBK. “SMP juga siap mengikuti UNBK. Siswa-siswa kami akan bergabung dengan siswa-siswa SMA dalam pelaksanaannya,” ungkapnya kepada Mendikbud.

Siswa dan guru YPKPM merasa bangga dan senang karena Mendikbud berkenan mengunjungi sekolah mereka. Farel Sipahelut siswa SMA kelas XII IPA2 mengaku terkejut dan senang sekali Mendikbud berkunjung ke sekolahnya. “Semoga sekolah kami makin maju. Setelah Pak Menteri datang, semoga semua orang memberikan perhatian,” harapnya.

“Kami bangga pak Menteri datang ke sekolah, mendengar dorongan semangat dari beliau kami akan makin giat belajar,” tambah Dheanita Andries siswi SMP Kelas IX 1.

E. Laturiuw sendiri mengaku senang dan bangga dikunjungi Mendikbud karena untuk kali pertama sekolahnya dikunjungi Menteri. "Kami senang dan bangga pak Menteri memberikan perhatian kepada sekolah kami," ungkapnya.

Mendikbud Muhadjir berpesan agar anak-anak belajar dengan rajin dan terus mempersiapkan diri untuk berperan memajukan bangsa dan negara.

"Semua dari kita punya potensi untuk berkembang, demikian juga kalian semua punya potensi dan kesempatan yang sama untuk maju menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu pemerintah berkomitmen melakukan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Semua anak-anak usia sekolah memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” ujar Muhadjir.

Turut mendampingi Mendikbud, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, Staf Khusus Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan Alpha Amirrachman dan Direktur Pembinaan SMP Supriano. Nampak juga mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Muhammad Saleh Thio dan Kepala LPMP Maluku Laode Safihu.

Ujian Nasional (UN) akan diselenggarakan pada tanggal 10 sampai dengan 13 April 2017 untuk jenjang SMA, dan tanggal 2 sampai dengan 8 Mei untuk jenjang SMP. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan menyelenggarakan UN lebih awal pada tanggal 3 sampai dengan 6 April 2017. Sementara USBN akan diselenggarakan sebelum Ujian Nasional, pada tanggal 20 sampai dengan 23 Maret 2017 untuk SMA dan SMK, untuk SMP diselenggarakan pada tanggal 17 sampai dengan 19 April 2017. Penyelenggaraan yang tidak serentak ini ditujukan agar dapat mengoptimalkan resource sharing atau gotong royong beberapa sekolah penggunaan komputer untuk ujian.   

Ujian berbasis komputer merupakan upaya pemerintah untuk dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan transparansi penyelenggaraan ujian nasional. Selain itu, ujian berbasis komputer terbukti dapat menurunkan praktik kecurangan yang dilakukan pada ujian nasional. Kemendikbud bekerjasama dengan berbagai pihak untuk dapat menyukseskan penyelenggaraan USBN dan UN berbasis komputer. Tercatat sekitar 7,6 juta siswa dari berbagai jenjang siap melaksanakan ujian nasional di tahun 2017. Menurut data per 9 Februari 2017, sekitar 50,9 persen akan melaksanakan UNBK. (*)    

Ambon, 9 Februari 2017




Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 6942 kali