Bagikan KIP di Tanah Bumbu, Presiden: Anak-anak Harus Sekolah! 07 Mei 2017 ← Back
Tanah Bumbu, Kemendikbud -- Usai mengikuti pesta laut Mappanretasi di pantai Pagatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 395 siswa berbagai jenjang di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (7-5-2017). Bantuan pendidikan kepada siswa dari keluarga miskin dan rentan miskin tersebut diberikan secara simbolis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kepada empat siswa perwakilan dari setiap jenjang.
Mengawali arahannya, Presiden menyinggung persaingan antar negara yang semakin sengit di masa depan.
"Anak-anak kita harus disiapkan sekolahnya, disiapkan pendidikannya. Anak-anak kita harus sekolah!" disampaikan Presiden dalam sambutannya di lapangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Satu Atap Batu Licin, Tanah Bumbu.
Hari ini, Presiden menyerahkan bantuan kepada 146 siswa Sekolah Dasar (SD), 62 siswa SMP. Dari jenjang pendidikan menengah, terdapat 40 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 138 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Adapun peserta pendidikan kesetaraan yang mendapatkan KIP hari ini sebanyak sembilan orang, di antaranya 2 siswa Paket B dan 7 siswa Paket C.
Senada dengan Presiden, Mendikbud Muhadjir Effendy menegaskan bahwa PIP adalah upaya pemerintah agar setiap anak usia sekolah mengenyam pendidikan.
"Sasaran PIP tidak kita batasi hanya untuk anak-anak yang sudah duduk di bangku sekolah, tapi juga anak-anak tidak sekolah agar mereka kembali belajar mengikuti pendidikan kesetaraan atau kursus sebagai bekal mereka menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara," ujar Muhadjir.
Empat orang siswa perwakilan penerima KIP dari Mendikbud adalah Nur Afifah dari SD Muhammadiyah Kusan Hilir, Andi Nabila Ananda dari SMP Negeri 1 Kusan Hilir, Nurliana dari SMA Negeri 1 Kusan Hilir, dan Tika Nur Fitriah dari SMK Negeri 1 Simpang Empat.
Selain KIP, Presiden juga membagikan 250 kartu peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang dikelola Kementerian Sosial, serta 175 Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Pemberian Makanan Tambahan untuk 233 orang yang dikelola Kementerian Kesehatan.
Presiden berpesan agar orang tua penerima PKH dapat menggunakan dana bantuan sosial tersebut untuk kegiatan yang sifatnya produktif. "Untuk sekolah anak, untuk tambahan misalnya ada usaha kecil-kecilan. Tapi jangan sampai diminta suami untuk beli rokok," pesan Presiden Jokowi.
Berdasarkan data Pusat Data dan Statistik Pendidikan Tahun 2016, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SMA dan SMK Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 53,5 persen. Sementara untuk jenjang SMP mencapai 76,5 persen, dan 95,4 persen untuk jenjang SD.
"Anak-anak kita, selain diberi pendidikan di kelas, mestinya diikutkan hal-hal yang berkaitan dengan olahraga biar sehat," ujar Presiden.
Hadir bersama Presiden, ibu negara Iriana Jokowi, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. Nampak juga mendampingi Presiden Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming. (*)
Tanah Bumbu, 7 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Mengawali arahannya, Presiden menyinggung persaingan antar negara yang semakin sengit di masa depan.
"Anak-anak kita harus disiapkan sekolahnya, disiapkan pendidikannya. Anak-anak kita harus sekolah!" disampaikan Presiden dalam sambutannya di lapangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Satu Atap Batu Licin, Tanah Bumbu.
Hari ini, Presiden menyerahkan bantuan kepada 146 siswa Sekolah Dasar (SD), 62 siswa SMP. Dari jenjang pendidikan menengah, terdapat 40 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 138 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Adapun peserta pendidikan kesetaraan yang mendapatkan KIP hari ini sebanyak sembilan orang, di antaranya 2 siswa Paket B dan 7 siswa Paket C.
Senada dengan Presiden, Mendikbud Muhadjir Effendy menegaskan bahwa PIP adalah upaya pemerintah agar setiap anak usia sekolah mengenyam pendidikan.
"Sasaran PIP tidak kita batasi hanya untuk anak-anak yang sudah duduk di bangku sekolah, tapi juga anak-anak tidak sekolah agar mereka kembali belajar mengikuti pendidikan kesetaraan atau kursus sebagai bekal mereka menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara," ujar Muhadjir.
Empat orang siswa perwakilan penerima KIP dari Mendikbud adalah Nur Afifah dari SD Muhammadiyah Kusan Hilir, Andi Nabila Ananda dari SMP Negeri 1 Kusan Hilir, Nurliana dari SMA Negeri 1 Kusan Hilir, dan Tika Nur Fitriah dari SMK Negeri 1 Simpang Empat.
Selain KIP, Presiden juga membagikan 250 kartu peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang dikelola Kementerian Sosial, serta 175 Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Pemberian Makanan Tambahan untuk 233 orang yang dikelola Kementerian Kesehatan.
Presiden berpesan agar orang tua penerima PKH dapat menggunakan dana bantuan sosial tersebut untuk kegiatan yang sifatnya produktif. "Untuk sekolah anak, untuk tambahan misalnya ada usaha kecil-kecilan. Tapi jangan sampai diminta suami untuk beli rokok," pesan Presiden Jokowi.
Berdasarkan data Pusat Data dan Statistik Pendidikan Tahun 2016, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SMA dan SMK Kabupaten Tanah Bumbu mencapai 53,5 persen. Sementara untuk jenjang SMP mencapai 76,5 persen, dan 95,4 persen untuk jenjang SD.
"Anak-anak kita, selain diberi pendidikan di kelas, mestinya diikutkan hal-hal yang berkaitan dengan olahraga biar sehat," ujar Presiden.
Hadir bersama Presiden, ibu negara Iriana Jokowi, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki. Nampak juga mendampingi Presiden Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming. (*)
Tanah Bumbu, 7 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 9013 kali
Editor :
Dilihat 9013 kali