Mendikbud Imbau Guru Berikan Teladan Saling Menghargai Dalam Keberagaman 06 Mei 2017 ← Back
Bogor, Kemendikbud --- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2013, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pada Pasal 4 Ayat 1 mengamanatkan Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusi, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Dengan amanat Sistem Pendidikan Nasional tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengimbau Guru memberikan contoh dan teladan sikap saling menghargai dalam keberagaman di sekolah. “Semua guru harus memberikan teladan kepada para siswa untuk saling menghargai dalam keberagaman di sekolah. Berikan pencerahan kepada siswa tentang Keindonesiaan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak ada tindakan intoleran di sekolah,” demikian ditegaskan Mendikbud pada peresmian pendirian SMK 1 Muhammadiyah, di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (06/05/2017).
Sikap Keindonesiaan para siswa, kata Mendikbud, harus bagus, karena pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Hal tersebut sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional, Bab III tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan. “Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak boleh dimasukkan doktrin menyesatkan. Sikap Keindonesiaan siswa harus bagus,” kembali ditegaskan Mendikbud.
Pada kesempatan ini, Mendikbud di depan para guru penyelenggara pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Bogor menyampaikan pesan untuk mengedepankan Nilai Keindonesiaan di sekolah. “Guru di sekolah Muhammadiyah juga harus mengedepankan nilai-nilai Keindonesiaan. Konsep Muhammadiyah, Indonesia adalah Darul Ahdi Wal Assyahadah, yaitu menyatakan bahwa hanya ada Indonesia di Negara ini, dan NKRI sudah final,” pesan Mendikbud.
“Jangan berikan ruang intoleran di sekolah-sekolah. Jika guru mendapati gejala tersebut, maka harus segera mengambil langkah yang mendidik dan mencerahkan,” ujar Mendikbud.
Diakhir sambutannya, Mendikbud memberikan apresiasi kepada pihak swasta atau yayasan pendidikan swasta yang telah memberikan kontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. “Kami memberikan apresiasi kepada yayasan pendidikan swasta di Indonesia yang telah membantu pemerintah bersama-sama memajukan pendidikan di tanah air,” tutur Mendikbud.
Dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Mendikbud juga mengunjungi SMK Negeri 1 Cariu. SMK tersebut memiliki dua fokus jurusan yakni Teknologi dan Informatika. Hal unik terjadi dalam kunjungan ini, Mendikbud memborong lampu hemat enargi yang dibuat langsung oleh siswa di SMK tersebut.
"Sungguh luar biasa hasil karya siswa kita ini dapat membuat lampu hemat energi. Untuk itu saya borong lampu ini dan saya tidak mau diberikan secara gratis. saya akan bayar semua lampu yang saya borong, dan akan dipasang ditempat kerja dan kediaman saya untuk menunjukan bahwa hasil karya siswa SMK itu hebat," pungkas Mendikbud.
Pada akhir kunjungannya di SMK 1 Cariu, Mendikbud memberikan pesan dan harapan kepada para guru dan siswa untuk terus mengembangkan hasil karyanya, khususnya dalam pengembangan energi alternatif listrik panel surya.*
Bogor, 05 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Dengan amanat Sistem Pendidikan Nasional tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengimbau Guru memberikan contoh dan teladan sikap saling menghargai dalam keberagaman di sekolah. “Semua guru harus memberikan teladan kepada para siswa untuk saling menghargai dalam keberagaman di sekolah. Berikan pencerahan kepada siswa tentang Keindonesiaan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak ada tindakan intoleran di sekolah,” demikian ditegaskan Mendikbud pada peresmian pendirian SMK 1 Muhammadiyah, di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (06/05/2017).
Sikap Keindonesiaan para siswa, kata Mendikbud, harus bagus, karena pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Hal tersebut sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional, Bab III tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan. “Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak boleh dimasukkan doktrin menyesatkan. Sikap Keindonesiaan siswa harus bagus,” kembali ditegaskan Mendikbud.
Pada kesempatan ini, Mendikbud di depan para guru penyelenggara pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Bogor menyampaikan pesan untuk mengedepankan Nilai Keindonesiaan di sekolah. “Guru di sekolah Muhammadiyah juga harus mengedepankan nilai-nilai Keindonesiaan. Konsep Muhammadiyah, Indonesia adalah Darul Ahdi Wal Assyahadah, yaitu menyatakan bahwa hanya ada Indonesia di Negara ini, dan NKRI sudah final,” pesan Mendikbud.
“Jangan berikan ruang intoleran di sekolah-sekolah. Jika guru mendapati gejala tersebut, maka harus segera mengambil langkah yang mendidik dan mencerahkan,” ujar Mendikbud.
Diakhir sambutannya, Mendikbud memberikan apresiasi kepada pihak swasta atau yayasan pendidikan swasta yang telah memberikan kontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. “Kami memberikan apresiasi kepada yayasan pendidikan swasta di Indonesia yang telah membantu pemerintah bersama-sama memajukan pendidikan di tanah air,” tutur Mendikbud.
Dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Mendikbud juga mengunjungi SMK Negeri 1 Cariu. SMK tersebut memiliki dua fokus jurusan yakni Teknologi dan Informatika. Hal unik terjadi dalam kunjungan ini, Mendikbud memborong lampu hemat enargi yang dibuat langsung oleh siswa di SMK tersebut.
"Sungguh luar biasa hasil karya siswa kita ini dapat membuat lampu hemat energi. Untuk itu saya borong lampu ini dan saya tidak mau diberikan secara gratis. saya akan bayar semua lampu yang saya borong, dan akan dipasang ditempat kerja dan kediaman saya untuk menunjukan bahwa hasil karya siswa SMK itu hebat," pungkas Mendikbud.
Pada akhir kunjungannya di SMK 1 Cariu, Mendikbud memberikan pesan dan harapan kepada para guru dan siswa untuk terus mengembangkan hasil karyanya, khususnya dalam pengembangan energi alternatif listrik panel surya.*
Bogor, 05 Mei 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 9326 kali
Editor :
Dilihat 9326 kali