Aktivitas Penguatan Karakter di Rumah Karakter Rasanae Barat Berjalan Lancar  12 Juli 2017  ← Back



BIMA, Kemendikbud
--- Koordinator Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Rasanae Barat, Kelurahan Tanjung, Kota Bima  Juanda mengatakan penguatan Karakter Masyarakat Kota Bima dikenal dengan "Maja Labo Dahu".

"Penguatan karakter Maja Labo Dahu tersebut terdiri dari lima nilai karakter utama yaitu religius, integritas, gotong royong,  mandiri, dan nasionalis," kata Koordinator Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Rasanae Barat, Kelurahan Tanjung, Kota Bima  Juanda dalam pelatihan kepada para Orang tua peserta didik di Kota Bima.

Tampil sebagai narasumber lainnya adalah Ibu Rohani Makarao (Instruktur IPPK).

Menurut Juanda, yang dimaksud dengan nilai karakter utama religius adalah mencerminkan keberimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Nilai karakter ini meliputi tiga dimensi relasi religius yaitu hubungan individu dengan Tuhan, hubungan individu dengan sesama manusia dan hubungan individu dengan alam semesta (lingkungan)," katanya.

Menurut dia, sub nilai karakter religius ini adalah orang tua menanamkan nilai-nilai baik kepada anak, mewujudkan rasa persahabatan, ketulusan dan toleran, serta mewajibkan budaya rimpu/jilbab sebagai kebiasaan masyarakat.

"Orang tua menanamkan nilai-nilai baik kepada anak dengan mencari dan memberikan makanan yang halal kepada anak sesuai dengan akidah atau syariat Islam," katanya.

Juanda mengatakan cara lainnya adalah memberikan pendidikan yang islami kepada anak, membumikan AlQur'an dengan cara magrib mengaji sesuai dengan program pemerintah Kota Bima.

Cara lain, katanya, adalah membiasakan anak untuk berdoa sebelum dan sesudah makan, menugaskan anak untuk menghafal ayat-ayat pendek dan menyetorkan hafalannya setiap hari Jumat.

Menurut dia, yang dimaksud dengan integritas adalah nilai yang mendasari perilaku menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-niai kemanusiaan dan moral (sikap tanggung jawab sebagai warga negara, terlibat aktif dalam kehidupan sosial, konsisten tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.

Sementara itu, yang dimaksudkan dengan gotong royong adalah dengan menghargai dan kerja sama (kasi ade langi).

Menurut dia, nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama, bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan, pertolongan kepada orang yang membutuhkan.  

Menurut dia, nilai karakter mandiri merupakan sikap perilaku tidak bergantung kepada orang lain, mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasika harapan, mimpi dan cita-cita.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan nasionalis adalah cara berpikir, bersikap, berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepeDulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa, menempatlkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Menurut juanda, selain pelatihan kepada orang tua, pelatihan juga diberikan kepada generasi muda dengan harapan bisa menularkan karakter yang baik kepada generasi muda lainnya.

"Kami berharap pendidikan karakter ini bisa diadakan setiap tahun dengan menggunakan anggaran belanja APBD," katanya. (Iriyanto)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2595 kali