Peringatan Hari Aksara Internasional Tahun 2017 Usung Tema Literasi Digital  06 September 2017  ← Back



Jakarta, Kemendikbud
--- Tema besar yang diusung pada peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) Tahun 2017 ini adalah literasi digital. UNESCO menetapkan tema 'Literacy in a Digital World' yang diterjemahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi tema 'Membangun Budaya Literasi di Era Digital'.
 
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud, Harris Iskandar, mengatakan sudah saatnya menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa literasi dasar yang harus dikuasai bukan hanya baca, tulis, dan berhitung (calistung), namun enam literasi dasar yang termasuk di dalamnya literasi digital.
 
"Calistung saja tidak cukup. World Economic Forum merumuskan enam literasi dasar yang harus dikuasai orang dewasa, yaitu: baca tulis, literasi numerasi, literasi teknologi informasi dan komunikasi atau digital, literasi finansial, literasi sains, serta literasi budaya dan kewarganegaraan," kata Harris Iskandar di hadapan para wartawan di kantor Kemendikbud Jakarta, Rabu (6/9/2017).
 
Oleh karena itu, ke depan pengukuran kecakapan orang dewasa tidak hanya mengukur kemampuan calistung, namun juga mengukur kecakapan-kecakapan lain yang termasuk dalam enam literasi dasar tersebut. "Negara-negara anggota The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sudah menggunakan instrumen untuk mengukur kecakapan orang dewasa, ke depan kita juga ikut menggunakan instrumen tersebut. Tahun ini semacam sosialisasi awal bagi masyarakat," kata peraih gelar doktor dari Syracuse University New York tersebut. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraaan Abdul Kahar mengatakan bahwa puncak peringatan HAI tahun ini dipusatkan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, tanggal 8 September 2017. Puncak peringatan HAI 2017 akan digelar di Pandapa Paramarta Komplek Stadion Mashud Wisnusaputra Kabupaten Kuningan.
 
"Puncak acaranya tanggal 8 September, tapi sebelum puncak acara ada beberapa rangkaian kegiatan seperti talkshow di radio maupun televisi, temu evaluasi program keaksaraan, festival literasi yang diikuti para pegiat literasi, pameran, dan kegiatan-kegiatan lainnya dari tanggal 6 hingga 9 September 2017," kata Abdul Kahar. 
 
Selain itu, menurut Abdul Kahar, ada kegiatan yang menarik yaitu Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M). "Apa yang menjadi karya-karya para perempuan marginal bisa memperkaya khasanah kita, ternyata perempuan-perempuan marginal bisa berkarya jika diberdayakan dan mampu memanfaatkan sumber daya alam di daerahnya," pungkas Abdul Kahar. (Nur Widiyanto)

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4679 kali