Mempelajari Sejarah Melalui Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah  18 Oktober 2017  ← Back

 
 
Jakarta, Kemendikbud --- Tahun ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelar Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) dengan mengangkat tema “Kita Indonesia”. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, lomba ini merupakan upaya dalam mengajak siswa-siswi SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah (MA) dalam mempelajari sejarah.
 
Sebanyak enam sekolah mendapat penghargaan sebagai karya terbaik dan kategori juara harapan dalam Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) 2017. Predikat Terbaik Pertama diperoleh SMKN 2 Kuripan, Nusa Tenggara Timur, dengan karya berjudul Babad Lombok. Predikat Terbaik Kedua diraih MAN 1 Yogyakarta, dengan karyanya “Sultan HB IX, Tokoh 1000 Umat dari Yogya untuk Indonesia”. Predikat Terbaik Ketiga diperoleh SMAN 1 Matauli Pandan, Sumatera Utara, dengan karya berjudul “Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Dokter Revolusioner Pemersatu Bangsa”.
 
Kemudian untuk kategori Harapan, Juara Harapan Pertama diraih SMAN 1 Sebatik, Kalimantan Utara, dengan karyanya, “Karang Unarang Nadi Perbatasan”. Juara Harapan Kedua diperoleh SMAN 2 Watansoppeng, Sulawesi Selatan, dengan karya berjudul “Rambu Solo, Tradisi Pemakaman Unik di Tana Toraja”. Juara Harapan Ketiga diraih SMAN 1 Indrapuri, Aceh, karya berjudul “Teungku Chik Pante Kulu, Sang Pujangga yang Sepi”.
 
Mendikbud juga memberikan apresiasi kepada dewan juri yang telah bekerja keras dalam pemilihan pemenang, juga kepada para guru dan sekolah yang telah mendukung siswa-siswi nya.
 
“Saya yakin kerja keras dari mereka semua tidak akan percuma,” ujarnya dalam acara Apresiasi Kreasi Audiovisual Sejarah di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Jakarta, Senin (16/10/2017).
 
Menurut Mendikbud, melalui LKAS, siswa dapat mengekspresikan ide-idenya, menuangkan pengalamannya di dalam mengamati dan memahami sejarah. “Dengan begitu, saya mengharapkan kegiatan ini akan memacu kita untuk berkreasi dan untuk mencari bibit-bibit calon pelaku perfilman,” tambahnya.
 
Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah memiliki tujuan agar para siswa aktif dalam mencari sumber sejarah di sekitar lingkungannya, baik itu berupa peristiwa lokal, bangunan bersejarah, tempat bersejarah, tokoh daerah, saksi sejarah pejuang kemerdekaan. Dari sumber sejarah yang mereka temukan itu, kemudian dikemas dalam bentuk audiovisual.
 
Tahun 2017 ada 375 proposal sinopsis yang masuk untuk diseleksi, dan terjaring 30 proposal dari 30 tim dari berbagai provinsi di Indonesia. Dari ke-30 tim peserta, terpilih 10 tim terbaik untuk dipanggil kembali dalam rangka presentasi karya dan perjurian akhir untuk menetapkan enam tim pemenang. Ke-10 tim terbaik ini mendapatkan apresiasi dari Mendikbud.
 
Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) dilatarbelakangi oleh pentingnya sejarah bagi pendidikan karakter generasi muda. Direktur Sejarah Kemendikbud, Triana Wulandari mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong inovasi dari siswa untuk menemukan alternatif media pemahaman sejarah dan nilai budaya yang kreatif dan edukatif.
 
“Juga menyalurkan minat dari generasi muda di bidang seni audiovisual, dan mendorong pelajar untuk menghasilkan karya sejarah yang dikemas lebih atraktif,” ujar Triana.
 
Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) adalah lomba di bidang audiovisual yang mengangkat sejarah maupun budaya masyarakat di sekitar para peserta. Lomba ini telah diadakan dari tahun 2012 melalui Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud. Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan karakter bangsa Indonesia melalui pendidikan sejarah. (Febri Rahmayanti/Lenny Damayanti/Desliana Maulipaksi)
 

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1889 kali