Pemerintah Selenggarakan Festival Film Indonesia Tahun 2017  07 November 2017  ← Back

“Festival Film Indonesia wujud Apresiasi Pemerintah Kepada Insan Perfilman Indonesia”

Jakarta, Kemendikbud --- Sebagai wujud memberikan apresiasi kepada Insan Perfilman Indonesia yang telah memberikan hasil karya terbaiknya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) menyelenggarakan Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2017.

Festival Film Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 1955 ini diinisasi sebagai kegiatan sosial budaya yang berfungsi sebagai tolok ukur prestasi, apresiasi, dan promosi bagi film Indonesia. Penyelenggaraan FFI tahun ini dipersiapkan dan dilaksanakan oleh Panitia Festival Film Indonesia 2017. Panitia FFI 2017 dibentuk oleh BPI dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kegiatan FFI tahun 2017 terdiri dari 1) Peningkatan apresiasi dan promosi film Indonesia melalui kegiatan workshop, diskusi, ceramah, sosialisasi, pemutaram film nominasi, kuis, dan kegiatan lain yang mendukung perkembangan perfilman Indonesia; 2) Kompetisi Film Cerita Panjang; 3) Kompetisi Film Pendek; 4) Kompetisi Film animasi Pendek; 5) Kompetisi Film Dokumenter Panjang; 6) Kompetisi Film Dokumenter Pendek; 7) Pemberian Penghargaan Khusus; 8) Malam Pengumuman Nominasi; dan 9) Malam Anugerah.

Penjurian FFI tahun ini dilakukan dengan visi merumuskan secara jelas karya-karya dengan pencapaian tertinggi. Terdapat tiga kriteria dalam penjurian, yakni 1) Kejernihan Gagasan dan Tema, film yang memiliki kejernihan gagasan dan tema yang relevan dengan situasi dan perkembangan zaman; 2) Kualitas Teknis dan Estetika, film dengan pencapaian teknis dan estetika berkualitas yang mendukung keutuhan gagasan serta tema; 3) Profesionalisme, film yang merefleksikan profesionalisme dan keterampilan pembuat film dalam mewujudkan gagasannya.

Penghargaan FFI berupa Piala Citra diberikan kepada Film Cerita Panjang dengan kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik, Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Pengarah Artistik Terbaik, Penata Efek Visual Terbaik, Peyunting Gambar Terbaik, Penata Suara Terbaik, Penata Musik Terbaik, Pencipta Lagu Tema Terbaik, Penata Busana Terbaik, Penata Rias Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, Pemeran Anak Terbaik. Selanjutnya kepada Film Pendek terbaik, Film Animasi terbaik, Film Dokumenter Panjang terbaik dan Film Dokumenter Pendek terbaik. Piala Citra yang diberikan kepada “Film Terbaik” disebut dengan Piala Citra Utama.

Terdapat lima nominasi Film Terbaik, yakni Cek Toko Sebelah, Kartini, Night Bus, Pengabdi Setan, dan Posesif. Kemudian nominasi Sutradara terbaik adalah Edwin, Emil Heradi, Ernest Prakasa, Hanung Brahmantyo, Joko anwar, dan Ody C. Harahap. Untuk Kategori Penulis Skenario Asli Terbaik, yang masuk dalam nominasi adalah Ernest Prakasa dengan karya Cek Toko Sebelah; Gina S. Noer dengan karya Posesif; Joko Anwar dengan karya Stip dan Pensil; Nurman Hakim, Zaim Rofiqi, dan Ben Sohib dengan karya Bid’ah Cinta; serta Raditya Dika dengan karya Hangout.

Selanjutnya Kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik, yang masuk dalam nominasi adalah Bagus Bramanti dan Hanung Brahmantyo dengan karya Kartini didasarkan pada kisah hidup R.A. Kartini; Fathan Todjon, dan Lucky Kuswandi dengan  karya Galih dan Ratna, Adaptasi Novel “Gita Cinta Dari SMA” Karya Eddy D. Iskandar; Joko Anwar dengan karya Pengabdi Setan, didasarkan pada Film Pengabdi Setan tahun 1980; Rahabi Mandra, dan Teuku Rifnu Wikana dengan karya Night Bus, Adaptasi cerita pendek “Selamat” karya Teuku Rifnu Wikana; dan Upi dengan karya Sweet 20, Adaptasi dari skenario film Miss Granny tahun 2014 karya Shin Dong-Ick, Hoon Young-Jeong, Dong Hee-Sun, Hwang Dong-Hyuk.

Selanjutnya yang masuk dalam nominasi Pengarah Sinematografi Terbaik adalah Amalia T.S dengan judul film Posesif; Anggi Frisca demgan judul film Night Bus; Batara Goempar dengan judul film, Posesif; Faozan Rizal dengan judul film Kartini; dan Ical Tanjung dengan judul film Pengabdi Setan. Sedangkan yang masuk dalam nominasi Pengarah Artistik Terbaik adalah Allan Sebastian dengan judul film Kartini, Allan Sebastiasn dengan judul film Pengabdi Setan, Benny Lauda dengan judul film Filosofi Kopi 2: Ben dan Jody, Vida Sylvia dengan judul film sweet 20.

Nominasi Penata Effek Visual Terbaik adalah Amrin Nugraha dengan judul film Night Bus; Epix Studio, Postima, MAG dengan judul film Rafathar; Finalize Studio (Heri Kuntoro, Abby Eldipie) dengan judul film Pengabdi Setan; Fixit Works (Dana Riza dan Faranas Irmal) dengan judul film Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon; Fixit Works (Dana Riza dan Faranas Irmal) dengan judul film The Doll 2; dan Orangeroom Cs dengan judul film Gerbang Neraka.

Kemudian Nominasi Penyunting Gambar Terbaik adalah Aline Jusria dengan judul film Sweet 20, Arifin Cuunk dengan judul film Pengabdi Setan, Cesa David Luckmansyah dengan judul film Cek Toko Sebelah, Kelvin Nugroho dan Sentot Sahid dengan judul film Night Bus, Ryan Purwoko dengan judul film Critical Eleven, Wawan I. Wibowo dengan judul film Kartini, W. Ichwandiardono dengan judul film Posesif.

Nominasi Penata Suara Terbaik diberikan kepada Dwi Budi Priyanto dan Khikmawan Santosa dengan judul film Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon; Khikmawan Santosa dan Sutrisno dengan judul film Kartini; Khikmawan Santosa dan Anhar Moha dengan judul fil Pengabdi Setan; Khikmawan Santosa, Mohamad Ikhsan Sungkar, dan Suhadi dengan judul film Critical Eleven; Wahyu Tri Purnomo dan Jantra Suryaman dengan judul film Night Bus.

Nominasi Penata Musik Terbaik adalah Aghi Narottama, Tony Merle, dan Bemby Gusti dengan judul film Pengabdi Setan; Ivan Gijaya dengan judul film Galih dan Ratna; McAnderson  dengan judul film Filosofi Kopi 2: Ben dan Jody; Thoersi Argeswara dengan judul film Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon, dan Tya Subiakto dengan judul film Mooncake Story.

Sedangkan kategori Pencipta Lagu Tema Terbaik nominasinya adalah Isyana Sarasvati “Sekali Lagi” dengan judul film Critical Eleven; Melly Goeslaw, “Dalam Kenangan” dengan judul film Surga yang  Tak Dirindukan 2; Gac dan The Overtunes, “Senyumdan Harapan dengan judul film Cek Toko Sebelah; The Spouse, “Kelam Malam” dengan judul film Pengabdi Setan.

Lanjut pada nominasi Penata Busana Terbaik adalah Anggi Kharisma – Filosofi Kopi 2: Ben dan Jody, Dara Asvia – Sweet 20, Gemala Gea Geriantiana – Night Bus, Isabelle Patrice – Pengabdi Setan; Retno Ratih Damayanti – Kartini. Untuk Nominasi Penata Rias Terbaik yakni Cherry Wirawan – Night Bus; Cherry Wirawan, Dian Anggraini – Gerbang Neraka; Cika Rianda – Posesif; Darwyn Tse – Pengabdi Setan; Darto Unge – Kartini.  Sedangkan untuk nominasi Pemeran Utama Pria adalah Adipati Dolken – Posesif, Deddy Sutomo – Kartini, Ernest Prakasa – Cek Toko Sebelah, dan Teuku Rifnu Wikana – Night Bus.

Nominasi Pemeran Utama Wanita adala Adini Wirasti – Critical Eleven; Dian Sastrowardoyo – Kartini; Putri Marino – Posesif; Sherlyl Sheinafi – Galih dan Ratna; Tatjana Saphira – Sweet 20. Lanjut pada nominasi Pemeran Pendukung Pria, yakni Alex Abbad – Night Bus; Dion Wiyoko – Cek Toko Sebelah; Slamet Rahardjo – Sweet 20; Tyo Pakusadewo – Night Bus; dan Yayu Unru – Posesif. Kemudian yang masuk dalam Nominasi Pemeran Pendukung Wanita adalah Adini Wirasti – Cek Toko Sebelah; Christine Hakim – Kartini; Cut Mini – Posesif; Djenar Maesa Ayu – Kartini; Marissa Anita – Galih dan Ratna; Niniek L. Karim – Sweet 20; dan Widyawati Sophiaan – Sweet 20.

Nominasi Pemeran Anak adalah Aisha Nurra Datau – Iqro: Petualangan Meraih Bintang, Bima Azriel – Surat Kecil untuk Tuhan, Muhammad Iqbal – Stip dan Pensil, Muhammad Adhiyat – Pengabdi Setan, Muhammad Razi – Surau dan Silek, Neysa Chandra Melisenda – Kartini. Untuk Nominasi Film Pendek Terbaik adalah Amak – Ella Angel, Babaran – Meilani Dina Pengestika, Buang – Eugene Panji, Jendela – Randi Pratama, Kleang Kabur Kanginan – Riyanto Tan Ageraha, Lintah Darat – Putri Zakiyatun Ni’mah, Nyathil – Anggita Dwi Martiana, Pentas Terakhir – Triyanto “Genthong” Hapsoro, Ruah – Makbul Mubarak, Salam Dari Kepiting Selatan – Zhafran Solichin.

Nominasi  Film Animasi Pendek Terbaik adalah Darmuji 86: Bhinneka di Persimpangan – Ahmad Hafidz Azro’I, Kaie and The Oantasus’s Giants – Ahmad Hafidz Azro’I, Lukisan Nafas – Fajar Ramayel, Make a Wish – Salsabilla Aulia Rahma, dan Mudik – Calvin Chandra, Ardhira Anugerah Putra, Alfonsus Andre, Aditya Prabaswara.  Kemudian untuk nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik – Balada Bala Sinema – Yuda Kurniawan, Banda: The Dark Forgotten Trial – Jay Subyakto, Bulu Mata – Tonny Trimarsanto, Ibu (An Extraordinary Mother) – Patar Simatupang, Negeri Dongeng – Anggi Frisca, dan Tarling Is Darling – Ismail Fahmi Lubis.

Untuk kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik Nominasinya adalah Anak Koin – Chrisila Wentiasri, Dluwang: The Past From The Trash – Agni Tirta, Living In ROB – Fuad Hilmi, Sepanjang Jalan Satu Arah – Bani Nasution, Solastalgia – Kurnia Yudha F., Songbird: Burung Berkicau – Wisnu Surya Pratama, The Unseen Words – Wahyu Utami Wati.

Malam Puncak Anugerah Piala Citra FFI 2017 dilaksanaan pada hari Sabtu 11 November 2017, di Manado, Sulawesi Utara.



Jakarta, Selasa 07 November 2017
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2383 kali