Bangun Pendidikan di Daerah Pinggiran, Kemendikbud dan Kemenkominfo Sinergikan Kebijakan  07 Februari 2018  ← Back

Depok, Kemendikbud --- Membangun Indonesia dari pinggiran merupakan salah satu amanat Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hal tersebut diwujudkan oleh Kemendikbud dengan menggalakkan pendidikan vokasi di daerah-daerah sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah tersebut. Kemendikbud juga bersinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang fokus pada penyiapan infrastruktur pendukung yang dapat digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran di daerah.

Dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) tahun 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi salah satu narasumber. Ia menjelaskan, saat ini Kemenkominfo sedang membangun infrastruktur di daerah-daerah untuk memastikan masyarakat dapat merasakan internet berkecepatan tinggi sehingga dapat mempermudah kegiatan masyarakat khususnya untuk dunia pendidikan.

"Kita akan lakukan lompatan teknologi, kita akan siapkan satelit," kata Menkominfo. Ia menjelaskan bahwa pada awal beroperasinya satelit tersebut kecepatan internet kurang lebih 10 mbps, sehingga masyarakat lebih leluasa memanfaatkan jaringan internet tersebut. Kecepatan tersebut akan ditingkatkan lagi hingga 20 mbps karena menurutnya, kecepatan internet yang dinilai cepat pada saat ini bisa dianggap lambat di masa depan.

Menkominfo menambahkan, seharusnya penggunaan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang saat ini ada digunakan semaksimal mungkin sehingga siswa dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. "Aplikasi-aplikasi pembelajaran yang saat ini ada harus kita ambil duluan,” katanya.

Ia menegaskan, Kemenkominfo mempersiapkan infrastruktur pendidikan, sementara Kemendikbud mempersiapkan proses belajar mengajarnya. Pengembangan ekonomi digital juga menjadi salah satu hal yang dibahas. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini ekonomi digital Indonesia berhasil meraih 12 persen dari Gross Domestic Bruto (GDP) Indonesia sehingga menjadi potensi besar yang harus dimanfaatkan.

Pembelajaran mengenai pengkodean (coding) menjadi masukan dari Menkominfo untuk Kemendikbud. "Saya kira bisa memasukkan coding dalam silabus untuk SMK," katanya. Karena saat ini Kemenkominfo memberikan beasiswa bagi 20 siswa untuk dilatih terkait coding di Tiongkok dan India. "Jadi ada tiga poin penting yang disampaikan. Yang pertama membangun infrastruktur, pengembangan dan penggunaan aplikasi-aplikasi pendidikan, dan pendidikan coding di SMK," tuturnya. (Harriswara Akeda/Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 900 kali