Depok, Kemendikbud — Pemerintah tak henti-hentinya mengupayakan akses dan mutu pendidikan yang merata terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), termasuk organisasi-organisasi di bidang pendidikan. SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) sebagai salah satu organisasi internasional pun sangat memerhatikan hal tersebut.

SEAMEO melalui SEAMEO Learning Centre berinovasi mengembangkan sebuah alat yang bernama SIERRA (SEAMOLEC Innovative Educational Resources for Remote Area) untuk proses pembelajaran di daerah 3T. Mini Server itu dimodifikasi agar bisa digunakan tanpa jaringan internet dan hemat listrik.

“Alat ini bisa dimodifikasi kembali sesuai kebutuhan pembelajaran, maksimal dapat digunakan oleh 30 orang,” ujar staf IT Network SEAMOLEC, Ali Imron, saat diwawancarai dalam Pameran Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 di Depok, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018).

Ali menambahkan, SIERRA tidak hanya dapat dioperasikan oleh daya listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara) tetapi juga bisa menggunakan solar cell atau power bank sekali pun. Mini server itu telah digunakan di daerah-daerah 3T seperti Papua, Ternate, Aceh, dan lainnya.

Berbagai fitur-fitur edukasi dapat diakses melalui mini server tersebut. Misalnya, Rumah Belajar yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan lainnya.

Inovasi tersebut merupakan salah satu solusi dalam memberikan akses dan mutu pendidikan bagi anak-anak di daerah 3T. Hal itu juga senada dengan Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari daerah pinggiran termasuk di bidang pendidikan dan kebudayaan. (Agi Bahari)

Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1689 kali