Apresiasi Pemangku Pendidikan Sulsel, Mendikbud: Pendidikan itu multidimensi 11 Maret 2018 ← Back
Makassar, Kemendikbud --- Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan telah sukses mengumpulkan semua pemangku kepentingan bidang pendidikan pada Rapat Koordinasi dan Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tahun 2018. Sebagai pembicara utama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menekankan bahwa dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan membutuhkan peran semua pemangku kepentingan.
“Pendidikan itu tidak bisa ditangani oleh satu pihak, sekalipun itu dinas pendidikan karena pendidikan itu multidimensi. Tanpa ada keterlibatan banyak pihak maka pendidikan itu tidak akan jalan", disampaikan Mendikbud di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Jumat (08/03/2018).
Oleh karena itu, dengan adanya rapat koordinasi, untuk menangani bidang pendidikan Mendikbud meyakini bahwa semua SKPD memiliki tanggungjawab tertentu terhadap pendidikan. “Dinas pariwisata mempunyai tanggungjawab sampai bagaimana lulusan SMK Pariwisata harus bekerja dimana", ungkap Mendikbud.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo menyampaikan apa yang ia lakukan selama ini merupakan bentuk idealisme kepada pendidikan. Irman juga menambahkan banyak hal-hal mendasar yang dilakukan dan akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan tapi masih terkendala dengan regulasi.
”Regulasi kita banyak yang justru menjadi halangan bagi kami untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan integritas. Jika memungkinkan Pak Menteri, kami tentu akan sangat senang jika beberapa regulasi ditinjau," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Irman juga menunjukkan inovasi baru yang dibuat oleh Dinas Pendidikan yaitu aplikasi kehadiran berbasis online yaitu e-Panrita. “Disini kami bisa cek Pak Menteri berapa guru yang terlambat, untuk hari ini dari 16.800 guru pada hari ini yang terlambat masuk ke sekolah jumlahnya 3.043 orang dan sekarang yang tidak ada disekolah ada 529 orang”, kata Irman.
Rapat yang dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, mempertemukan seluruh pemangku pendidikan terdiri atas kepala sekolah SMA/SMK, kepala Badan Pengawas Keuangan (BPK), Kepala LPMP, Kepolisian, Kejaksanaan, Badan Keuangan, Organisasi Guru, BAPPEDA dan para pemangku bidang pengawasan lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Mendikbud yang sekaligus menutup acara ini memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini
“Saya sangat senang sekali karena banyak sekali inovasi dan kreasi yang dilakukan oleh dinas pendidikan terutama untuk memajukan pendidikan di Sulawesi Selatan. Ini bisa dijadikan contoh bagi provinsi lainnya," ujar Mendikbud. (*)
Makassar, 09 Maret 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
“Pendidikan itu tidak bisa ditangani oleh satu pihak, sekalipun itu dinas pendidikan karena pendidikan itu multidimensi. Tanpa ada keterlibatan banyak pihak maka pendidikan itu tidak akan jalan", disampaikan Mendikbud di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Jumat (08/03/2018).
Oleh karena itu, dengan adanya rapat koordinasi, untuk menangani bidang pendidikan Mendikbud meyakini bahwa semua SKPD memiliki tanggungjawab tertentu terhadap pendidikan. “Dinas pariwisata mempunyai tanggungjawab sampai bagaimana lulusan SMK Pariwisata harus bekerja dimana", ungkap Mendikbud.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo menyampaikan apa yang ia lakukan selama ini merupakan bentuk idealisme kepada pendidikan. Irman juga menambahkan banyak hal-hal mendasar yang dilakukan dan akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan tapi masih terkendala dengan regulasi.
”Regulasi kita banyak yang justru menjadi halangan bagi kami untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan integritas. Jika memungkinkan Pak Menteri, kami tentu akan sangat senang jika beberapa regulasi ditinjau," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Irman juga menunjukkan inovasi baru yang dibuat oleh Dinas Pendidikan yaitu aplikasi kehadiran berbasis online yaitu e-Panrita. “Disini kami bisa cek Pak Menteri berapa guru yang terlambat, untuk hari ini dari 16.800 guru pada hari ini yang terlambat masuk ke sekolah jumlahnya 3.043 orang dan sekarang yang tidak ada disekolah ada 529 orang”, kata Irman.
Rapat yang dibuka oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, mempertemukan seluruh pemangku pendidikan terdiri atas kepala sekolah SMA/SMK, kepala Badan Pengawas Keuangan (BPK), Kepala LPMP, Kepolisian, Kejaksanaan, Badan Keuangan, Organisasi Guru, BAPPEDA dan para pemangku bidang pengawasan lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Mendikbud yang sekaligus menutup acara ini memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini
“Saya sangat senang sekali karena banyak sekali inovasi dan kreasi yang dilakukan oleh dinas pendidikan terutama untuk memajukan pendidikan di Sulawesi Selatan. Ini bisa dijadikan contoh bagi provinsi lainnya," ujar Mendikbud. (*)
Makassar, 09 Maret 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3803 kali
Editor :
Dilihat 3803 kali