Fasilitas Kesenian Sekolah Tumbuhkan Karakter Siswa  08 Maret 2018  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Pemerintah terus mendorong penguatan pendidikan karakter peserta didik. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan alat-alat kesenian melalui program Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018. Tahun ini merupakan tahun ketujuh pemberian bantuan. Total satuan pendidikan yang sudah terfasilitasi sejauh ini sebanyak 4.300 sekolah. Khusus tahun 2018, ada 539 sekolah yang menerima bantuan.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjenbud) Hilmar Farid, di hadapan tiga ratus kepala sekolah yang mengikuti Lokakarya Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan tahap pertama, di Jakarta (7/3/2018), menyampaikan harapannya agar sekolah memahami bagaimana memanfaatkan bantuan alat-alat kesenian dengan optimal, untuk menumbuhkan apresiasi siswa terhadap kesenian tradisional.

“Di beberapa kasus kita temui, bahwa ketika alat diberikan, pemanfaatannya kurang optimal, bahkan kemudian ada alat-alat kesenian yang kemudian tidak terpakai. Kita berharap peserta saat ini tidak ada yang mengalami seperti itu. Jadi, bisa bermanfaat optimal untuk murid-murid mengasah segi kesenian yang ada di dalam dirinya,” ujar Hilmar.

Agar fasilitas kesenian dapat dimanfaatkan dengan baik, Kemendikbud tidak hanya akan memberikan sarana, tetapi juga menempatkan guru atau seniman di sekolah-sekolah penerima bantuan. Salah satunya melalui program Seniman Masuk Sekolah.

Melalui program Seniman Masuk Sekolah, sekolah yang belum memiliki SDM pengajar kesenian tetap dapat menumbuhkan jiwa berkesenian peserta didik. “Poinnya bukan menjadikan anak sebagai seniman, kalau ada satu atau dua anak yang berbakat baguslah. Secara umum, ini media untuk membentuk karakter anak,” jelas Hilmar.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, yang hadir membuka lokakarya menyampaikan, sekolah harus bisa menemukan seni yang menjadi ciri khas, untuk pengembangan karakter anak didik. “Jadi kalau sekarang anak belajar menari, belajar gamelan, jangan bayangkan mereka juga akan menjadi seniman. Itu sebetulnya alat untuk mengasah keindahan, kehalusan budinya melalui seni,” Ungkap Mendikbud.

Muhadjir menyarankan agar para kepala sekolah berkoordinasi secara intensif dengan Dinas Pendidikan setempat agar bantuan tepat sasaran. Selain itu Ia berharap agar setiap daerah bisa menetapkan prioritas, jenis kesenian apa yang akan dikembangkan dan alat kesenian apa saja yang dibutuhkan. (Prani Pramudita)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1967 kali