Presiden: Birokrat Harus Ikuti Perkembangan Iptek   29 Maret 2018  ← Back

 Jakarta, Kemendikbud --- Sebanyak 5.165 calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari berbagai kementerian/lembaga mengikuti Kuliah Umum Presiden Joko Widodo dengan tema “Bersatu dalam Harmoni: Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024”. Dalam kuliah umum tersebut, presiden menyampaikan beberapa pesan untuk dijalankan CPNS dan birokrat lainnya. Salah satunya, ia meminta agar para birokrat selalu memiliki rasa ingin tahu akan segala perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

"Pesan saya, saudara harus terus penuh dengan rasa ingin tahu. Ini penting sekali. Kalau bahasa anak muda sekarang, harus kepo. Sekali lagi harus kepo. Ingin tahu, ingin mengerti, jangan rutinitas, dan jangan monoton," kata Presiden Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Presiden juga meminta para birokrat untuk bekerja dengan cepat dan berani berinovasi. Birokrat mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta menjadi penggerak kemajuan Indonesia di masa mendatang.

"Kita harus meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara maju jika memiliki birokrat-birokrat yang tangguh dan mau bekerja keras, jika birokrat-birokrat kita selalu berani melakukan inovasi, dan jika birokrat-birokrat kita selalu mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, serta negara di atas kepentingan yang lain," ujarnya.

Terkait pelayanan publik, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa birokrasi pada dasarnya merupakan sebuah wadah untuk melayani segenap kebutuhan masyarakat. Birokrat juga diharapkan untuk selalu merasa ingin tahu terhadap apa yang menjadi keinginan masyarakat. Masyarakat sangat berharap agar pemerintah mampu memberikan pelayanan publik dengan baik dan cepat.

"Masyarakat ingin dilayani cepat. Ingin birokrat kita kerja cepat. Kalau bisa diselesaikan tiga menit, ya selesaikan tiga menit. Mengurus izin sekarang ini masih ada yang berbulan-bulan. Saya mendengar mingguan saja tidak mau apalagi berbulan-bulan," ucap Presiden Jokowi.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, dalam laporannya sebelum Kuliah Umum Presiden menyebut, sebanyak 34.167 formasi disediakan dari para pelamar yang diterima sebagai CPNS melalui rekrutmen reguler. Selain formasi umum, ada alokasi formasi untuk lulusan cum laude berjumlah 2.310 orang, alokasi bagi penyandang disabilitas berjumlah 168 orang, serta alokasi bagi putra-putri Papua dan Papua Barat berjumlah 493 orang. Sebanyak 33.155 orang dinyatakan lolos seleksi dari total pelamar 2.433.656 orang dalam rekrutmen CPNS tahun anggaran 2017.

Selain mendengarkan Kuliah Umum Presiden, para CPNS juga berkesempatan mengikuti Sesi Inspirasi dan Motivasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, CEO Gojek Nadiem Makarim, dan Kepala Unit Kerja Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif. Dalam Kuliah Umum Presiden bagi CPNS 2017 digelar pula permainan angklung kolosal yang melibatkan seluruh peserta, bekerja sama dengan Saung Angklung Mang Udjo. Kegiatan tersebut didokumentasikan di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Penciptaan Rekor Dunia Memainkan Musik Angklung ASN Terbanyak dengan Jumlah Peserta 5.000 Aparatur Sipil Negara (ASN). (Desliana Maulipaksi) 


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3478 kali