14 Tahun Taruna Siaga Bencana, Lini Depan Penanggulangan Bencana  02 April 2018  ← Back

Kebumen (2 April 2018) - Menteri Sosial Idrus Marham meminta Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Indonesia menjadi front liner dalam penanggulangan bencana di Indonesia.
 
"Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, bahwa Negara harus memastikan seluruh korban bencana tertangani dengan baik, maka saya minta TAGANA Indonesia terus menjaga semangat dan terus berkarya sesuai dengan tema tahun ini yakni 14 Tahun Mengabdi Momentum Untuk Meningkatkan Karya Nyata Bagi Negeri," kata Mensos saat memberikan arahan dalam acara puncak HUT TAGANA ke-14 yang berlangsung di Lapangan Logending Pantai Ayah Kebumen, Senin (2/4).
 
Dalam pidatonya dihadapan sekira 2.000 relawan kemanusiaan ini, Mensos menyampaikan dan menegaskan apresiasi dan rasa bangganya kepada Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Indonesia atas kerja keras dan kerja ikhlasnya dalam penanganan kebencanaan di Indonesia.
 
"Saya bangga dan bahagia berdiri di depan para relawan kemanusiaan yang senantiasa mengabdikan dirinya untuk membantu orang lain. Tak terhitung kiprah telah dilakukan TAGANA yang berdiri pada 2004 lalu. Kehadiran saudara di tengah masyarakat sebagai the first to help and care telah nyata dirasakan oleh masyarakat," kata Mensos.
 
Mensos mengatakan TAGANA merupakan potensi yang sangat berharga bagi Kementerian Sosial RI terutama dalam menerapkan pratek penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
 
Dikatakannya, Indonesia memiliki potensi bencana alam yang sangat tinggi di Asia Tenggara. Untuk itu, diperlukan kesiapsiagaan semua unsur masyarakat agar bisa mengurangi dampak bancana dan korban jiwa.
 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir, sejak awal tahun 2017 sampai 4 Desember 2017, terdapat 2.175 kejadian bencana di Indonesia dengan jumlah korban meninggal mencapai 335 orang, korban luka-luka sebanyak 969 orang, dan korban mengungsi dan menderita sebanyak 3,22 juta orang.
 
Sementara itu berdasarkan Data Markas Komando TAGANA Training Centre Sentul Bogor Jawa Barat, sepanjang Januari dan Februari 2018 telah terjadi sebanyak 224 bencana alam di Indonesia, jumlah ini meningkat dibanding periode yang sama tahun 2017 sebanyak 115 bencana alam.
 
Dari total 224 bencana alam tersebut, terbagi 36 bencana gempa bumi, 59 bencana banjir, 34 bencana tanah longsor, 68 bencana puting beliung, 26 bencana kebakaran, dan satu bencana erupsi Gunung Sinabung. Bencana alam sepanjang Januari--Februari 2018 merenggut nyawa 29 orang meninggal, 33 orang luka berat, 39 orang luka ringan, 1.829 orang mengungsi. Bencana juga menyebabkan 1.662 unit rumah rusak berat, 3.583 rumah rusak sedang, dan 6.459 rumah rusak ringan, dan korban terdampak sebanyak 146.794 Kepala Keluarga (KK).    
 
TAGANA merupakan relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Tagana pertama kali dikukuhkan pada 24 Maret 2004.
 
Dalam melaksanakan tugasnya, satu jam setelah bencana TAGANA harus berada di lokasi bencana. Hal ini telah menjadi komitmen seluruh personil TAGANA dan telah dibuktikan dengan kiprahnya dalam penanganan berbagai bencana di Indonesia. Seperti yang terjadi pada Januari-Februari 2018 di antaranya KLB Campak dan Gizi Buruk di Kabupaten Asmat, Gempa Bumi di Banten, Tanah Longsor di Bogor, Erupsi Gunung Sinabung, Banjir di Cirebon, Tanah Longsor dan Banjir di Brebes, serta tanah longsor dan banjir di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.
 
Hingga Maret 2018, jumlah personil TAGANA sebanyak 37.817 orang dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
 
Hari Ulang Tahun TAGANAdi Kebumen diwarnai dengan beragam aktivitas TAGANA bersama masyarakat dan mitra kerja. Di antaranya TAGANA Goes To School, Bhakti Sosial, dan penanaman mangrove.
 
Pencanangan Pulau TAGANA, penanaman mangrove, donor darah yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia Kebumen, TAGANA Goes to School dan BNI Go Green di Kebumen, Pelatihan Sahabat Tagana sebanyak 60, pembuatan dan pemasangan kaki/tangan palsu, serta layanan kacamata gratis dari Yayasan Sinar Kebenaran Indonesia (YSKI).
 
Ada pula pameran peralatan potensi dan peralatan penanggulangan bencana baik dari Kementerian Sosial, Basarnas, BPBD, PMI dan Pramuka Kebumen, serta TNI/Polri. Serta penyerahan Mobil Penanggulangan Becana Rescue Tactical Unit (RTU) dari Kementerian Sosial untuk Dinas Sosial dan PPKB Kabupaten Kebumen.
 
Pada kesempatan ini juga dilakukan pengukuhan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Panglima TNI, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala Badan Intelijen Negara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, menjadi Pembina Kehormatan TAGANA. Serta pengukuhan Wakil Gubernur Banten menjadi Pembina Tagana Provinsi Banten dan Wakil Bupati Kebumen menjadi Pembina TAGANA Kabupaten Kebumen.
 
Di akhir arahannya, Mensos berpesan TAGANA senantiasa menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan bagi masyarakat terdampak bencana.
 
"Pastikan satu jam setelah bencana, TAGANA telah hadir di lokasi dan memberi pertolongan kepada korban bencana. Dirgahayu TAGANA Indonesia, semoga Allah SWT memberikan keberkahan dalam perjuangan kita," tegasnya.








 
Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 11311 kali