Beragam Kondisi UN Berbasis Komputer di Wilayah Jakarta  09 April 2018  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sudah berjalan selama empat tahun. Sejak awal pelaksanaan UNBK dirintis, belum semua sekolah bisa langsung menerapkan UNBK, termasuk di kota besar seperti Jakarta. Tahun ini, memasuki tahun keempat UNBK, Provinsi DKI Jakarta menerapkan 100 persen UNBK pada UN jenjang SMA dengan kondisi yang beragam.

Di SMA Negeri 45 Jakarta Utara, misalnya, tahun ini merupakan tahun ketiga sekolah tersebut melaksanakan UNBK. Ada tiga ruangan yang digunakan untuk UNBK, dan setiap ruangan terdiri dari maksimal 35 siswa. Total peserta UNBK di SMAN 45 Jakarta mencapai 285 siswa, sehingga setiap hari jadwal ujian dibagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama berlangsung pada pukul 7.30-9.30 WIB, gelombang kedua pukul 10.30-12.30 WIB, dan gelombang ketiga pukul 14.00-16.00 WIB.

Di SMAN 45 Jakarta diberlakukan sistem pengawas silang sesuai dengan Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional (POS UN) yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam satu ruangan ada dua pengawas yang berasal dari sekolah lain, yakni SMAN 110 dan SMAN 72 Jakarta, sekolah yang masih berada dalam rayon yang sama dengan SMAN 45.

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud), Daryanto, melakukan pemantauan pelaksanaan UNBK di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Selatan pada hari pertama UN SMA, Senin (9/4/2018). Kepada kepala sekolah (kepsek) dan pengawas di SMAN 45 Jakarta, ia mengingatkan kembali agar tidak ada peserta ujian yang membawa alat komunikasi ke dalam ruang ujian.

Kepala SMAN 45 Jakarta, Zulhamshah mengatakan, saat siswa datang ke sekolah, mereka tidak langsung masuk ke ruang ujian, melainkan ke ruang transit. Di ruang transit itulah para siswa menunggu diperbolehkan masuk ke ruang ujian sambil mempersiapkan diri. Semua barang, termasuk alat komunikasi, ditinggal di dalam ruang transit saat siswa menuju ruang ujian. Ruang transit kemudian dikunci selama siswa menjalani ujian. Selain itu, pengawasan UN di SMAN 45 Jakarta juga sudah menggunakan sistem kamera pengawas (CCTV) yang berada di dalam ruang kepsek. Irjen Kemendikbud Daryanto pun sempat memantau pelaksanaan UN melalui kamera pengawas di SMAN 45 Jakarta.

Usai meninjau pelaksanaan UN di SMAN 45, Daryanto melanjutkan pemantauan UN ke SMA PGRI 12 Jakarta Utara. Di sekolah ini hanya ada 26 siswa yang menjadi peserta UN, terdiri dari 20 siswa jurusan IPA dan enam siswa jurusan IPS. Mereka menjalani ujian di satu ruangan dan dalam satu gelombang, yakni gelombang pertama, mulai pukul 7.30 hingga 9.30 WIB. Tahun ini merupakan tahun kedua SMA PGRI 12 menerapkan UNBK.

Sekolah ketiga yang dikunjungi Irjen Kemendikbud adalah SMA Pangudi Luhur di Jakarta Selatan. Ada 78 siswa yang mengikuti UN di sekolah khusus laki-laki ini. SMA Pangudi Luhur memiliki empat laboratorium komputer. Dengan jumlah peserta 78 siswa, hanya tiga laboratorium yang digunakan untuk UNBK. Sejak empat tahun lalu, UNBK sudah diterapkan di sekolah ini.

Daryanto menuturkan, secara keseluruhan, pelaksanaan UNBK hingga saat ini berjalan dengan lancar dan baik. “Kemarin saat UNBK di SMK jumlah pengaduan yang masuk juga sedikit. Ini tahun ke-4 UNBK. Kita harapkan akan menjadi rujukan untuk tahun berikutnya dan semakin meningkat perbaikan mutunya,” ujarnya. (Desliana Maulipaksi) 


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4646 kali