Mendikbud Minta Semua Pihak Hargai Hasil Ujian Nasional  02 April 2018  ← Back


Jakarta, Kemendikbud
--- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta semua pihak dapat menghargai hasil ujian nasional dan proses yang dijalani para siswa dalam menghadapi ujian nasional. Dalam membuat soal UN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) membuat soal-soal yang sesuai dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi, atau High Order Thinking Skill (HOTS). Selain itu, peningkatan jumlah sekolah yang menerapkan UN berbasis komputer (UNBK) juga terbukti meningkatkan indeks integritas sekolah dan siswa.

“Seharusnya dengan tingkat kualitas ujian nasional sekarang ini, tidak ada alasan untuk tidak mengakui atau tidak menghargai hasil ujian nasional dan anak-anak yang ikut UN. Saya kira kalau ada lembaga yang mengabaikan kerja keras dari siswa-siswa yang telah menunjukkan tingkat kejujurannya yang tidak bisa diragukan lagi ini, saya kira itu bagian dari pelecehan,” ujar Mendikbud saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN 29 Jakarta, Senin (2/4/2018).

Mendikbud mengatakan, hasil UN akan digunakan untuk pemetaan kualitas pendidikan secara nasional. Hasil UN juga akan digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan-kebijakan dan perbaikan kualitas pendidikan di tahun berikutnya. Salah satu usaha peningkatan kualitas yang dilakukan dalam UN adalah untuk hal pembuatan soal.

“Secara substantif kita meningkatkan kualitas soal ujian, yaitu dengan memasukkan secara bertahap standar yang disebut High Order Thinking Skill (HOTS) yang menjadi standar sampai tahun 2025. Kita harapkan kemampuan siswa-siswa kita sudah menggunakan mencapai HOTS,” katanya.

Mendikbud juga berharap agar pelaksanaan ujian nasional semakin bisa dipertanggungjawabkan, termasuk tingkat kejujurannya. Ia sendiri merasa yakin dengan integritas yang dimiliki para siswa Indonesia. “Kalau dari segi kejujuran, saya kira sudah tidak relevan lagi untuk menguji tingkat kejujuran dari siswa karena kecil kemungkinan mereka melakukan pelanggaran atau perilaku ketidakjujuran dalam UN,” katanya.

Selain itu, ia juga yakin tidak akan terjadi kebocoran soal maupun kunci jawaban dalam pelaksanaan UN. Pemerintah telah menyiapkan paket soal UNBK yang berbeda-beda untuk setiap siswa dalam satu ruangan. “Misalnya sekarang tiap siswa peserta ujian hanya menghadapi satu soal yang beda dengan yang lain, sehingga tidak mungkin ada turunan atau bocoran jawaban yang bisa diseragamkan. Seandainya bocor, hanya satu saja, dan itu luar biasa jika bisa terjadi. Karena soal baru dibuka beberapa menit sebelum ujian dilaksanakan dan hanya oleh siswa yang mengikuti UNBK itu,” ujar Mendikbud.

Ia menambahkan, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah agar tidak terjadi lagi kesenjangan pemerataan pendidikan. Karena itu hasil UN juga akan dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan-perbaikan di wilayah yang masih tertinggal. (Desliana Maulipaksi)


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4440 kali