Pelaksanaan UNBK Jenjang SMA Hari Pertama Berjalan Normal  12 April 2018  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) jenjang sekolah menengah atas (SMA/sederajat), Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud) Daryanto meninjau Posko Ujian Nasional (UN), di Hotel Swissbell Mangga Besar, Jakarta, Senin Pagi (9/4/2018). Sebelumnya Irjen Daryanto bersama jajarannya juga meninjau pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Selatan.

 “Alhamdulilah hasilnya bagus yang kami lihat di sekolah-sekolah SMAN 45, SMA PGRI 12 Jakarta Utara, SMA Pangudi Luhur di Jakarta Selatan, dari ketiganya saya menyimpulkan pelaksanaan UNBK berjalan normal tidak ada hambatan yang signifikan.” Demikian dikatakan Daryanto.

Daryanto menambahkan,  dari ketiga sekolah yang ia amati itu, lingkungannya cukup bagus karena ada komunikasi yang inten antara petugas-petugas teknis, proktor dengan pihak provinsi. Kemudian yang kedua, UNBK SMA kenaikannya cukup tinggi dibanding tahun lalu. "Yang penting adalah ini menunjukan suatu peningkatan kinerja kesuksesan dari tim Balitbang dan kawan-kawan di Puspendik dan Pustekkom dan lain-lain itu cukup bagus", kata Daryanto.

“Nah, yang harus dipelihara ke depannya adalah sebentar lagi ada UN SMP yang jumlahnya cukup besar dan banyak. Apa saja yang ditemukan pada pelaksanaan UNBK SMK kemarin atau SMA ini segera diperbaiki segera diantisipasi meskipun tidak signifikan. Sekecil apapun harus diantisipasi untuk dicarikan jalan keluarnya. Contoh ada peserta yang sakit ada peserta yang di lapas, mekanismenya seperti apa harus dibentuk.” Jelas Daryanto.

Harapannya, UNBK ini harus didorong supaya ada kesadaran dari peserta maupun pihak penyelenggara. Orangtua peserta didik juga sudah mulai terdorong untuk mau berpartisipasi melakukan UNBK, bahkan ada yang sudah rela meminjamkan laptopnya untuk dipakai untuk sekolah ini. "Itu kan bukti nyata sebetulnya mereka merasakan betul bahwa UNBK itu memang pilihan yang baik praktis dan insyaallah efisien", tambah Daryanto.

Untuk ujian nasional yang menggunakan kertas dan pensil (UNKP) di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sudah tidak ada. Menurut Daryanto, untuk UNKP, pengiriman soalnya yang harus diawasi betul dan harus dipegang oleh orang-orang yang berintegritas.

"Tahun lalu sudah tahu cara mengawasinya, nanti UN SMP agak banyak, kami juga sudah berkoordinasi dengan teman-teman di seluruh dinas untuk terus menjaga bekerja dengan jujur dengan penuh integritas. Khususnya untuk mengawal keamanan soal ini. Mungkin ini yang paling utama untuk UNKP, kalau ini selesai urusannya maka itu sukses juga untuk UNKP nya", jelas Daryanto. (Erika Hutapea).
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3918 kali