Mendikbud: Kuatkan Hubungan Antara Sekolah dengan Orang Tua  15 Mei 2018  ← Back

 

Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) melakukan kunjungan kerja ke Surabaya untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya mengenai kegiatan belajar mengajar pascakejadian terorisme, sekaligus melihat kondisi siswa yang menjadi korban ledakan bom. Ia menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi, apalagi ada anak-anak yang dilibatkan sebagai pelaku. Mendikbud mengatakan, kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan.

“Terutama kepala sekolah untuk mewaspadai agar jangan sampai ada korban dari anak-anak yang masih punya masa depan,” kata Mendikbud di Surabaya, Senin (14/5/2018).

Ia juga mengimbau agar sekolah dan orang tua dapat menguatkan hubungan satu sama lain, sebagai bagian dari tripusat pendidikan dan penguatan pendidikan karakter (PPK). “Kejadian ini akibat dari doktrin yang menyesatkan, terutama pengaruh dari gerakan radikal dan teror. Makanya kami ingin sekolah punya data lengkap hubungan antara siswa dengan orang tua, dan hubungan orang tua dengan sekolah,” ujar Mendikbud. Dengan begitu, lanjutnya, jika ada perilaku menyimpang, baik oleh siswa ataupun orang tua, bisa segera diketahui.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menyatakan keprihatinannya dan mengutuk peristiwa peledakan bom di Surabaya yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku. “Saya tentu saja sangat prihatin atas tindakan orang tua yang telah mengorbankan dengan tega, apapun alasannya, apapun keyakinannya, mengorbankan anak adalah suatu yang sangat dilarang di dalam ajaran apapun agamanya. Dan saya termasuk mengutuk apa yang telah terjadi itu, dan jangan diteruskan modus-modus yang sangat mengerikan ini,” tuturnya. Ia juga berharap tidak akan ada lagi korban teror, terutama korban teror yang menjadikan anak sebagai tumbal dari ambisi yang tidak masuk akal dari orang tuanya.

Terkait kegiatan belajar mengajar di Surabaya, Mendikbud juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Surabaya, yaitu Wali kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan. “Tadi juga bicara dengan wali kota mengenai masalah hari libur sekolah. Saya usulkan supaya diperpanjang masa liburnya sampai keadaan tenang sehingga suasana belajar juga baik,” tuturnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya telah mengeluarkan pengumuman bahwa kegiatan belajar mengajar pada Senin, 14 Mei 2018, dilaksanakan di rumah bagi peserta didik jenjang PAUD hingga SMP. Kemudian Dinas Pendidikan Kota Surabaya kembali mengeluarkan pengumuman bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di rumah tersebut diperpanjang hingga Senin, 21 Mei 2018. Pemerintah Kota Surabaya hanya mengeluarkan kebijakan tersebut untuk jenjang PAUD hingga SMP, dan tidak untuk jenjang SMA/SMK. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengelolaan sekolah untuk jenjang pendidikan menengah berada di bawah Pemerintah Provinsi, bukan Pemerintah Kota/Kabupaten.

Dalam kunjungan kerjanya di Surabaya, Mendikbud juga menyempatkan diri berkunjung ke sebuah RS di Surabaya untuk melihat kondisi EH, siswa yang menjadi korban peledakan bom. “Alhamdulillah kondisinya sudah sangat bagus, sudah bisa tersenyum, sudah bisa diajak ngobrol, mudah-mudahan bisa segera sembuh,” ucapnya. (Desliana Maulipaksi) 


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 9038 kali