Mendikbud Dukung DKI Jakarta Jadi Percontohan Revitalisasi SMK  04 Juli 2018  ← Back


Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendukung Provinsi DKI Jakarta menjadi salah satu daerah percontohan Revitalisasi SMK. Hal tersebut disampaikan pada percanangan Implementasi Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi DKI Jakarta, di SMK Negeri 26, Jakarta, Sabtu 30 Juni 2018.

“Saya sangat mendukung DKI Jakarta menjadi Pilot Project revitalisasi SMK yang nantinya akan menjadi contoh provinsi-provinsi lainnya,” demikian disampaikan Mendikbud, saat menyaksikan dan mencanangkan Implementasi Revitalisasi SMK tersebut bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Pencanangan Implementasi Revitalisasi SMK merupakan wujud realisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pencanangan Revitalisasi SMK di Jakarta, cukup menarik, karena tidak hanya sekedar pencanangan, tetapi juga dilakukan penyerahan siswa tamatan SMK sebagai karyawan yang memiliki masa tunggu 0 (nol) bulan dari kelulusan kepada 125 perusahaan mitra SMK di Ibu Kota.

“Apa yang kita lakukan ini merupakan tindaklanjut dari Inpres Nomor 9 Tahun 2016. DKI Jakarta bisa menjadi pilot project revitalisasi SMK dengan wilayah yang ideal memiliki jumlah SMK dan Dunia Usaha dan Dunia Industri yang relatif seimbang, bahkan Dunia Usaha dan Industri lebih banyak,” jelas Mendikbud.

Mendikbud menambahkan, dengan adanya jumlah Dunia Usaha dan Dunia Industri yang relatif seimbang, bahkan lebih banyak dari SMK, maka kapasitas SMK dapat dilipatgandakan. Dengan semakin majunya pelayanan pendidikan SMK yang menghasilkan SDM yang berkualitas dapat membantu bangsa dan negara dalam pembangunan berbagai infrastruktur yang saat ini gencar dilakukan. “Infrastruktur ini tidak akan ada artinya kalau tidak kita siapkan sumberdaya manusianya yang nanti akan mengisi teknostruktur. Karena itulah tugas kita menyiapkan siswa-siswa SMK yang nantinya dapat mengisi teknostruktur dari infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah,” tutur Mendikbud.

Pada momen pencanangan ini, Mendikbud memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.“Saya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah berkomitmen dalam implementasi Revitalisasi SMK,” kata Mendikbud.

Pada kesempatan ini, Gubernur DKI Jakarta menyampaikan bahwa program Revitalisasi SMK di daerahnya melalui perluasan akses masyarakat akan menambah daya tampung peserta didik baru pada SMK negeri dari 22 persen menjadi 45 persen pada tahun 2022. Upaya tersebut dilakukan dengan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) sebanyak 42 unit dan membangun ruang kelas baru.

“Kita berencana meningkatkan porsi siswa SMK dari 22 persen menjadi 45 persen, itu artinya sampai dengan periode 2022 akan ada pembangunan 42 SMK baru dan juga penambahan kapasitas kelasnya,” jelas Gubernur.

Gubernur menambahkan, tidak kalah pentingnya pemerintah daerah mendorong terbentuknya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pendidikan pada SMK negeri untuk mengoptimalkan penyelenggaraan teaching factory sebagai pendekatan pembelajaran berbasis industri di SMK. “Kita akan membentuk BLUD khusus untuk kebutuhan pengelolaan SMK ini, jadi harapannya nanti pengelolaan keuangannya itu jauh lebih efisien dan efektif. Kita juga akan ada program piloting yang sekarang sudah berjalan akan kita perluas lagi. Harapannya nanti SMK di Jakarta bisa menjadi percontohan,” jelas Gubernur.

Proses pembelajaran SMK di Jakarta akan disusun dengan program dual track. Para siswa SMK akan diajak belajar di sekolah dan juga di dunia usaha dan dunia industri dengan pengaturan yang berbeda-beda sesuai dengan sektor yang dijalankan. “Kami berharap pencanangan ini bukan sekedar seremonial saja, tetapi yang paling terpenting adalah pelaksanaannya betul-betul dilaksanakan,” pesan Gubernur. *

Jakarta, 1 Juli 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 93/Sipres/A5.3/HM/IV/2018

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1751 kali