Semangat #AyoIndonesia Untuk Mendukung Prestasi Atlet di Asian Games 2018 13 Juli 2018 ← Back
Kamis, 12 Juli 2018 - 37 hari jelang Asian Games 2018, Kementerian Pemuda dan Olahraga menyerukan semangat #AyoIndonesia kepada seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap sukses prestasi Indonesia di Asian Games 2018. Seruan ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis Siang (12/7).
"Sejak Indonesia resmi ditetapkan sebagai Tuan Rumah Asian Games 2018, Kita telah mencanangkan untuk sukses sebagai penyelenggara sekaligus sukses prestasi olahraga. Komitmen ini secara serius telah kita berikan sejak awal dengan mengawal prestasi atlet yang akan bertanding, oleh karena itu semangat #AyoIndonesia ini adalah bentuk dukungan yang ingin kita berikan kepada atlet’’ ucap Menpora didepan wartawan, ratusan pegiat media sosial yang ikut hadir di Padepokan Silat yang tampil dengan wajah baru pasca renovasi untuk menghadapi gelaran Asian Games 2018.
Di depan forum, Menpora Imam Nahrawi juga menjelaskan secara singkat tentang sejumlah perbedaan Asian Games dengan SEA Games yang selama ini masih sering keliru dipahami oleh masyarakat.
“Antara SEA GAMES dan ASIAN GAMES, selain perbedaan dalam hal negara pesertanya, sejumlah perbedaan lain, diantaranya terkait penentuan cabang olahraga yang dipertandingkan yang diatur sesuai dengan Sea Games Federation Chapter and Rules atau jumlah cabang olahraga yang wajib dan minimum dipertandingkan, namun Tuan Rumah memiliki kewenangan penuh untuk menambah dan atau mengurangi cabang-cabang olahraga dan nomor pertandingan tertentu yang diperhitungkan dapat menguntungkan pihak tuan rumah. Sementara hal yang berbeda dengan Asian Games, dimana ada cabang-cabang olahraga yang wajib dipertandingkan berbasis Olimpiade dan Non Olimpiade, sedangkan usulan tuan rumah sangat terbatas jumlahnya dan itupun harus persetujuan OCA (Olympic Council of Asia- Dewan Olahraga Asia),’’ jelas Menpora.
Dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di Asian Games sejak tahun 1952, Prestasi terbaik ditorehkan Indonesia pada saat Asian Games 1962, saat menjadi tuan rumah. Sementara pada Asian Games 2014 terakhir di Incheon, Indonesia menempati peringkat ke 17 dengan 4 medali emas. Pada Asian Games 2018 nanti saat Indonesia kembali menjadi tuan rumah dan mempertandingkan 40 cabang olahraga, Indonesia diharapkan mampu masuk dalam peringkat 10 besar.
“Kami ingin publik juga mengetahui konteksnya dengan benar bahwa dengan memberikan gambaran realistis tentang kemungkinan prestasi yang diperkirakan akan diraih. Pertanyaan publik tentu muncul, jika jadi tuan rumah, kenapa tidak sekaligus target juara umum? Siapapun berharap bahwa Indonesia bisa menjadi juara umum, seperti halnya saat Indonesia menjadi penyelenggara SEA Games tahun 2011 di Palembang. Tetapi tentu saja konteks SEA Games dan Asian Games tidak dapat disamakan. Jika melihat dari peta persaingan berdasarkan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan dan kekuatan negara-negara yang ada saat ini, untuk meraih 10 besar itu kita MINIMAL harus meraih 16-20 medali emas,” paparnya.
Sejumlah cabang olaharaya yang diharapkan akan menjadi cabang-cabang yang mampu memberikan medali emas kepada kontingen Indonesia antara lain, Paralayang, Dayung, Jetski, Bulutangkis, Wushu, Bridge, Angkat Besi, Pencak Silat, Panjat Tebing, dan Taekwondo.
“Kita punya juara-juara dunia yang saat ini menempati peringkat satu dunia seperti di cabang olahraga Bulutangkis, Jetski, Paralayang, Wushu, Pencak Silat dan Panjat Tebing. Kita berharap konsistensi para atlet kita untuk mempersembahkan prestasi yang terbaik, dan meraih medali sesuai dengan yang kita harapkan,”harapnya lagi.
4 sukses yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu, Sukses Penyelenggaraan, Sukses Prestasi, Sukses Administrasi dan Sukses Pemberdayaan Ekonomi. Sebagai penanggungjawab yang mengawal prestasi olahraga, Menpora juga juga menjelaskan secra singkat megenai langkah-langkah strategis yang telah dilakukan oleh Kemenpora sejauh ini.
“Saya berkunjung secara intensif ke hampir seluruh lokasi pelatnas dengan tujuan untuk bisa berinteraksi langsung dengan para atlet dan pelatih, mengetahui persoalan yang dihadapi dan yang paling penting memberikan support dan motivasi pada mereka. Dukungan dari supporter saat menjadi tuan rumah pasti juga menjadi motivasi tersendiri.oleh karena itu dukungan yang kita berikan hari ini sangat berarti bagi atlet untuk mengeluarkan kemampua terbaiknya di Asian Games 2018. Saya berpegang teguh bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Kerja keras atlet kita pasti akan terbayar lunas di Asian Games 2018 nanti, insya Allah. #AYOINDONESIA,” serunya mengulang kembali seruan yang diberikan untuk mendukung atlet Indonesia di Asian Games 2018 nanti.
Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo dan
Biro Humas dan Hukum Kementerian Pemuda dan Olaharaga RI
"Sejak Indonesia resmi ditetapkan sebagai Tuan Rumah Asian Games 2018, Kita telah mencanangkan untuk sukses sebagai penyelenggara sekaligus sukses prestasi olahraga. Komitmen ini secara serius telah kita berikan sejak awal dengan mengawal prestasi atlet yang akan bertanding, oleh karena itu semangat #AyoIndonesia ini adalah bentuk dukungan yang ingin kita berikan kepada atlet’’ ucap Menpora didepan wartawan, ratusan pegiat media sosial yang ikut hadir di Padepokan Silat yang tampil dengan wajah baru pasca renovasi untuk menghadapi gelaran Asian Games 2018.
Di depan forum, Menpora Imam Nahrawi juga menjelaskan secara singkat tentang sejumlah perbedaan Asian Games dengan SEA Games yang selama ini masih sering keliru dipahami oleh masyarakat.
“Antara SEA GAMES dan ASIAN GAMES, selain perbedaan dalam hal negara pesertanya, sejumlah perbedaan lain, diantaranya terkait penentuan cabang olahraga yang dipertandingkan yang diatur sesuai dengan Sea Games Federation Chapter and Rules atau jumlah cabang olahraga yang wajib dan minimum dipertandingkan, namun Tuan Rumah memiliki kewenangan penuh untuk menambah dan atau mengurangi cabang-cabang olahraga dan nomor pertandingan tertentu yang diperhitungkan dapat menguntungkan pihak tuan rumah. Sementara hal yang berbeda dengan Asian Games, dimana ada cabang-cabang olahraga yang wajib dipertandingkan berbasis Olimpiade dan Non Olimpiade, sedangkan usulan tuan rumah sangat terbatas jumlahnya dan itupun harus persetujuan OCA (Olympic Council of Asia- Dewan Olahraga Asia),’’ jelas Menpora.
Dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di Asian Games sejak tahun 1952, Prestasi terbaik ditorehkan Indonesia pada saat Asian Games 1962, saat menjadi tuan rumah. Sementara pada Asian Games 2014 terakhir di Incheon, Indonesia menempati peringkat ke 17 dengan 4 medali emas. Pada Asian Games 2018 nanti saat Indonesia kembali menjadi tuan rumah dan mempertandingkan 40 cabang olahraga, Indonesia diharapkan mampu masuk dalam peringkat 10 besar.
“Kami ingin publik juga mengetahui konteksnya dengan benar bahwa dengan memberikan gambaran realistis tentang kemungkinan prestasi yang diperkirakan akan diraih. Pertanyaan publik tentu muncul, jika jadi tuan rumah, kenapa tidak sekaligus target juara umum? Siapapun berharap bahwa Indonesia bisa menjadi juara umum, seperti halnya saat Indonesia menjadi penyelenggara SEA Games tahun 2011 di Palembang. Tetapi tentu saja konteks SEA Games dan Asian Games tidak dapat disamakan. Jika melihat dari peta persaingan berdasarkan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan dan kekuatan negara-negara yang ada saat ini, untuk meraih 10 besar itu kita MINIMAL harus meraih 16-20 medali emas,” paparnya.
Sejumlah cabang olaharaya yang diharapkan akan menjadi cabang-cabang yang mampu memberikan medali emas kepada kontingen Indonesia antara lain, Paralayang, Dayung, Jetski, Bulutangkis, Wushu, Bridge, Angkat Besi, Pencak Silat, Panjat Tebing, dan Taekwondo.
“Kita punya juara-juara dunia yang saat ini menempati peringkat satu dunia seperti di cabang olahraga Bulutangkis, Jetski, Paralayang, Wushu, Pencak Silat dan Panjat Tebing. Kita berharap konsistensi para atlet kita untuk mempersembahkan prestasi yang terbaik, dan meraih medali sesuai dengan yang kita harapkan,”harapnya lagi.
4 sukses yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam penyelenggaraan Asian Games 2018, yaitu, Sukses Penyelenggaraan, Sukses Prestasi, Sukses Administrasi dan Sukses Pemberdayaan Ekonomi. Sebagai penanggungjawab yang mengawal prestasi olahraga, Menpora juga juga menjelaskan secra singkat megenai langkah-langkah strategis yang telah dilakukan oleh Kemenpora sejauh ini.
“Saya berkunjung secara intensif ke hampir seluruh lokasi pelatnas dengan tujuan untuk bisa berinteraksi langsung dengan para atlet dan pelatih, mengetahui persoalan yang dihadapi dan yang paling penting memberikan support dan motivasi pada mereka. Dukungan dari supporter saat menjadi tuan rumah pasti juga menjadi motivasi tersendiri.oleh karena itu dukungan yang kita berikan hari ini sangat berarti bagi atlet untuk mengeluarkan kemampua terbaiknya di Asian Games 2018. Saya berpegang teguh bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha. Kerja keras atlet kita pasti akan terbayar lunas di Asian Games 2018 nanti, insya Allah. #AYOINDONESIA,” serunya mengulang kembali seruan yang diberikan untuk mendukung atlet Indonesia di Asian Games 2018 nanti.
Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo dan
Biro Humas dan Hukum Kementerian Pemuda dan Olaharaga RI