Realisasi Investasi Triwulan II - 2018 Sebesar 176,3 T 14 Agustus 2018 ← Back
Naik 3,1 % Dibanding Triwulan II - 2017
Jakarta, 14 Agustus 2018 – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode Triwulan II (April-Juni) Tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp 176,3 triliun, mengalami peningkatan sebesar 3,1% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 (sebesar Rp 170,9 triliun). Realisasi investasi tersebut menyerap 289.843 Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan realisasi investasi PMDN dan PMA selama Januari – Juni tahun 2018 mencapai angka Rp 361,6 triliun. Terlihat kecenderungan terjadinya perlambatan pertumbuhan realisasi investasi menjadi 3,1% (triwulan II tahun 2018 dibanding triwulan II tahun 2017), dari sebelumnya 11,8% (triwulan I tahun 2018 dibanding triwulan I tahun 2017) dan 12,7% (triwulan II tahun 2017 dibanding triwulan II tahun 2016).
“Ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi triwulan kedua ini dibandingkan dengan triwulan pertama 2018. Harus diakui bahwa gejolak kurs rupiah dan perang dagang Amerika Serikat dengan China telah berdampak pada perlambatan laju investasi. Selain itu, kita juga telah memasuki tahun politik yang akan berlanjut sampai tahun depan. Di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, investasi kelihatannya cenderung melambat dan para investor bersifat wait and see”, demikian kata Thomas Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, 14 Agustus 2018.
Selama Triwulan II Tahun 2018, realisasi PMDN sebesar Rp 80,6 triliun, naik 32,1% dari Rp 61,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017, dan PMA sebesar Rp 95,7 triliun, turun 12,9% dari Rp 109,9 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
BKPM juga mencatat realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: DKI Jakarta (Rp 29,9 triliun, 16,9 %); Jawa Barat (Rp 22,2 triliun, 12,6%); Jawa Timur (Rp 16,0 triliun, 9,1%); Banten (Rp 14,4 triliun, 8,2%); dan Kalimantan Timur (Rp 13,8 triliun, 7,8%).
Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Pertambangan (Rp 28,2 triliun, 16,0%); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 25,6 triliun, 14,6%); Listrik, Gas, dan Air (Rp 20,8 triliun, 11,8%); Industri Makanan (Rp 17,2 triliun, 9,8%); dan Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (Rp 15,8 triliun, 8,9%);
Lima besar negara asal PMA adalah: Singapura (US$ 2,4 miliar, 33,5%); Jepang (US$ 1,0 miliar, 14,4%); R.R. Tiongkok (US$ 0,7 miliar, 9,4%); Hong Kong, RRT (US$ 0,6 miliar, 8,2%) dan Malaysia (US$ 0,4 miliar, 5,3 %).
Thomas Lembong menambahkan, “Pemerintah akan memastikan bahwa berbagai kemudahan dan penyederhanaan prosedur bagi kegiatan investasi yang sudah dikeluarkan Pemerintah, baik melalui Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri/Lembaga terkait, berjalan dengan baik yang dapat memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha. Untuk itu Pemerintah akan selalu membuka diri terhadap berbagai usaha-usaha perbaikan/penyempurnaan apabila para
pelaku usaha masih menemui kendala dan hambatan di lapangan. Koordinasi antar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah juga akan lebih ditingkatkan untuk lebih mendorong terjadinya peningkatan realisasi investasi di masa mendatang.”Jakarta, 14 Agustus 2018 – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode Triwulan II (April-Juni) Tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp 176,3 triliun, mengalami peningkatan sebesar 3,1% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 (sebesar Rp 170,9 triliun). Realisasi investasi tersebut menyerap 289.843 Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan realisasi investasi PMDN dan PMA selama Januari – Juni tahun 2018 mencapai angka Rp 361,6 triliun. Terlihat kecenderungan terjadinya perlambatan pertumbuhan realisasi investasi menjadi 3,1% (triwulan II tahun 2018 dibanding triwulan II tahun 2017), dari sebelumnya 11,8% (triwulan I tahun 2018 dibanding triwulan I tahun 2017) dan 12,7% (triwulan II tahun 2017 dibanding triwulan II tahun 2016).
“Ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi triwulan kedua ini dibandingkan dengan triwulan pertama 2018. Harus diakui bahwa gejolak kurs rupiah dan perang dagang Amerika Serikat dengan China telah berdampak pada perlambatan laju investasi. Selain itu, kita juga telah memasuki tahun politik yang akan berlanjut sampai tahun depan. Di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, investasi kelihatannya cenderung melambat dan para investor bersifat wait and see”, demikian kata Thomas Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, 14 Agustus 2018.
Selama Triwulan II Tahun 2018, realisasi PMDN sebesar Rp 80,6 triliun, naik 32,1% dari Rp 61,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017, dan PMA sebesar Rp 95,7 triliun, turun 12,9% dari Rp 109,9 triliun pada periode yang sama tahun 2017.
BKPM juga mencatat realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: DKI Jakarta (Rp 29,9 triliun, 16,9 %); Jawa Barat (Rp 22,2 triliun, 12,6%); Jawa Timur (Rp 16,0 triliun, 9,1%); Banten (Rp 14,4 triliun, 8,2%); dan Kalimantan Timur (Rp 13,8 triliun, 7,8%).
Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah: Pertambangan (Rp 28,2 triliun, 16,0%); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 25,6 triliun, 14,6%); Listrik, Gas, dan Air (Rp 20,8 triliun, 11,8%); Industri Makanan (Rp 17,2 triliun, 9,8%); dan Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (Rp 15,8 triliun, 8,9%);
Lima besar negara asal PMA adalah: Singapura (US$ 2,4 miliar, 33,5%); Jepang (US$ 1,0 miliar, 14,4%); R.R. Tiongkok (US$ 0,7 miliar, 9,4%); Hong Kong, RRT (US$ 0,6 miliar, 8,2%) dan Malaysia (US$ 0,4 miliar, 5,3 %).
Thomas Lembong menambahkan, “Pemerintah akan memastikan bahwa berbagai kemudahan dan penyederhanaan prosedur bagi kegiatan investasi yang sudah dikeluarkan Pemerintah, baik melalui Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri/Lembaga terkait, berjalan dengan baik yang dapat memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha. Untuk itu Pemerintah akan selalu membuka diri terhadap berbagai usaha-usaha perbaikan/penyempurnaan apabila para
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal - BKPM, Azhar Lubis menjelaskan, realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada Triwulan II Tahun 2018 mencapai 289.843 orang dengan rincian sebanyak 133.602 pada proyek PMDN dan sebanyak 156.241 orang pada proyek PMA. Ia juga menjelaskan tentang sebaran investasi di luar Jawa tercatat sebesar Rp 81,9 triliun atau setara dengan 46,5% dari total investasi Triwulan II Tahun 2018.
“Meskipun pertumbuhan investasi melambat, investasi tetap masih dapat menyerap Tenaga Kerja Indonesia langsung yang cukup besar. Di sisi lain, banyak terbuka peluang-peluang usaha yang dapat juga menyerap banyak TKI sebagai akibat dari adanya kegiatan investasi di suatu daerah (multiplier effect). Penyerapan TKI ini sesungguhnya dipahami bahwa peluang bagi tenaga kerja terampil di Indonesia juga semakin terbuka lebar dengan masuknya kegiatan investasi yang juga cenderung menggunakan teknologi terkini,” demikian penjelasan dari Azhar Lubis.
Untuk periode Januari – Juni Tahun 2018 dari total realisasi investasi sebesar Rp 361,6 triliun, realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (Rp 59,2 triliun, 16,4 %); DKI Jakarta (Rp 58,7 triliun, 16,2%); Banten (Rp 30,0 triliun, 8,3%); Jawa Tengah (Rp 27,6 triliun, 7,6%); dan Jawa Timur (Rp 24,6 triliun, 6,8%).
Berdasarkan sektor usaha, (5 besar) realisasi investasi (PMDN & PMA) adalah: Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (Rp 43,4 triliun, 12,0%); Pertambangan (Rp 42,4 triliun, 11,7%); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 40,3 triliun, 11,1%); Listrik, Gas, dan Air (Rp 40,1 triliun, 11,1%); dan Industri Logam, Mesin, dan Elektronik (Rp 35,8 triliun, 9,9%).
Sedangkan realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah: Singapura (US$ 5,0 miliar, 33,0%); Jepang (US$ 2,4 miliar, 15,7%); R. R. Tiongkok (US$ 1,3 miliar, 8,8%); Korea Selatan (US$ 1,2 miliar, 7,5%); dan Hong Kong, RRT (US$ 1,1 miliar, 7,2%).
Perkembangan Realisasi Investasi 2013 – Juni 2018 : Per Triwulan
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
M. M. Azhar Lubis
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Jl. Jend. Gatot Subroto 44, Jakarta 12190, Indonesia
Telepon: 021-5252008 ext.7001
HP: 08159525035
e-mail: [email protected]
Lampiran Data Realisasi Investasi PMDN-PMA Triwulan II Tahun 2018
Terjadi peningkatan realisasi investasi PMDN pada periode Triwulan II Tahun 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 sebesar 32,1%, yaitu dari nilai realisasi investasi Rp 61,0 triliun menjadi Rp 80,6 triliun.
Realisasi investasi PMA pada periode Triwulan II Tahun 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 menurun 12,9%, yaitu dari nilai realisasi investasi Rp 109,9 triliun menjadi Rp 95,7 triliun.
Berikut hal penting dari capaian realisasi investasi PMDN dan PMA pada Triwulan II Tahun 2018:
Realisasi investasi PMDN berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: DKI Jakarta (Rp 16,5 triliun); Kalimantan Timur (Rp 12,2 triliun); Jawa Timur (Rp 10,5 triliun); Jawa Barat (Rp 8,5 triliun); dan Jawa Tengah (Rp 4,7 triliun).
Realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (US$ 1,0 miliar); DKI Jakarta (US$ 1,0 miliar); Banten (US$ 0,8 miliar); Sumatera Selatan (US$ 0,6 miliar); dan Jawa Tengah (US$ 0,5 miliar).
Realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah: Singapura (US$ 2,4 miliar); Jepang (US$ 1,0 miliar); R.R. Tiongkok (US$ 0,7 miliar); Hong Kong, RRT (US$ 0,6 miliar); dan Malaysia (US$ 0,4 miliar).
Terjadi peningkatan realisasi investasi PMDN pada periode Triwulan II Tahun 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 sebesar 32,1%, yaitu dari nilai realisasi investasi Rp 61,0 triliun menjadi Rp 80,6 triliun.
Realisasi investasi PMA pada periode Triwulan II Tahun 2018 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 menurun 12,9%, yaitu dari nilai realisasi investasi Rp 109,9 triliun menjadi Rp 95,7 triliun.
Berikut hal penting dari capaian realisasi investasi PMDN dan PMA pada Triwulan II Tahun 2018:
- Realisasi Investasi PMDN
Realisasi investasi PMDN berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: DKI Jakarta (Rp 16,5 triliun); Kalimantan Timur (Rp 12,2 triliun); Jawa Timur (Rp 10,5 triliun); Jawa Barat (Rp 8,5 triliun); dan Jawa Tengah (Rp 4,7 triliun).
- Realisasi Investasi PMA
Realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (US$ 1,0 miliar); DKI Jakarta (US$ 1,0 miliar); Banten (US$ 0,8 miliar); Sumatera Selatan (US$ 0,6 miliar); dan Jawa Tengah (US$ 0,5 miliar).
Realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah: Singapura (US$ 2,4 miliar); Jepang (US$ 1,0 miliar); R.R. Tiongkok (US$ 0,7 miliar); Hong Kong, RRT (US$ 0,6 miliar); dan Malaysia (US$ 0,4 miliar).
- Sebaran Lokasi Proyek
- Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
Kumulatif Realisasi Investasi Periode Januari – Juni 2018:
Realisasi investasi PMDN berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: DKI Jakarta (Rp 25,3 triliun); Jawa Timur (Rp 16,7 triliun); Jawa Barat (Rp 15,2 triliun); Jawa Tengah (Rp 15,0 triliun); dan Kalimantan Timur (Rp 14,3 triliun).
Realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (US$ 3,3 miliar); DKI Jakarta (US$ 2,5 miliar); Banten (US$ 1,6 miliar); Jawa Tengah (US$ 1,0 miliar); dan Sumatera Selatan (US$ 0,8 miliar).
Realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah: Singapura (US$ 5,0 miliar); Jepang (US$ 2,4 miliar); R. R. Tiongkok (US$ 1,3 miliar); Korea Selatan (US$ 1,2 miliar); dan Hong Kong, RRT (US$ 1,1 miliar).
Jakarta, 14 Agustus 2018- Realisasi Investasi PMDN
Realisasi investasi PMDN berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: DKI Jakarta (Rp 25,3 triliun); Jawa Timur (Rp 16,7 triliun); Jawa Barat (Rp 15,2 triliun); Jawa Tengah (Rp 15,0 triliun); dan Kalimantan Timur (Rp 14,3 triliun).
- Realisasi Investasi PMA
Realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek (5 besar) adalah: Jawa Barat (US$ 3,3 miliar); DKI Jakarta (US$ 2,5 miliar); Banten (US$ 1,6 miliar); Jawa Tengah (US$ 1,0 miliar); dan Sumatera Selatan (US$ 0,8 miliar).
Realisasi investasi PMA berdasarkan asal negara (5 besar) adalah: Singapura (US$ 5,0 miliar); Jepang (US$ 2,4 miliar); R. R. Tiongkok (US$ 1,3 miliar); Korea Selatan (US$ 1,2 miliar); dan Hong Kong, RRT (US$ 1,1 miliar).
- Sebaran Lokasi Proyek
- Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
- Realisasi investasi berdasarkan Wilayah pada periode Januari sampai dengan Juni tahun 2018 adalah:
- Wilayah Sumatera dengan realisasi investasi sebesar Rp 58,4 triliun (16,2%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 20,8 triliun dan PMA sebesar US$ 2,8 miliar.
- Wilayah Jawa dengan realisasi investasi sebesar Rp 206,2 triliun (57,0%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 85,3 triliun dan PMA sebesar US$ 9,0 miliar.
- Wilayah Kalimantan dengan realisasi investasi sebesar Rp 48,6 triliun (13,4%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 35,6 triliun dan PMA sebesar US$ 1,0 miliar.
- Wilayah Sulawesi dengan realisasi investasi sebesar Rp 23,5 triliun (6,5%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 10,0 triliun dan PMA sebesar US$ 1,0 miliar.
- Wilayah Bali dan Nusa Tenggara dengan realisasi investasi sebesar Rp 12,6 triliun (3,5%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 3,5 triliun dan PMA sebesar US$ 0,7 miliar.
- Wilayah Maluku dan Papua dengan realisasi investasi sebesar Rp 12,3 triliun (3,4%), terdiri dari PMDN sebesar Rp 1,7 triliun dan PMA sebesar US$ 0,8 miliar.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM-RI bekerja sama dengan Tim Komunikasi Pemerintah