Semarak Kemerdekaan di Museum, Kemendikbud Fasilitasi Kegiatan Komunitas  17 Agustus 2018  ← Back



Palembang, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) terus berupaya menyosialisasikan giat berkunjung museum kepada masyarakat. Museum diharapkan bisa menjadi wadah ekspresi budaya bagi masyarakat, khususnya untuk kegiatan komunitas. Direktorat PCBM Kemendikbud pun aktif memfasilitasi kegiatan komunitas yang diselenggarakan di museum, khususnya hari ini (17/8/2018), di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kepala Seksi Dokumentasi Direktorat PCBM Dewi Kurnianingsih mengatakan, Kemendikbud mengapresiasi kegiatan-kegiatan masyarakat yang memanfaatkan museum. Menurutnya, kehadiran museum tidak hanya bermanfaat bagi pelajar atau mahasiswa untuk mendukung aktivitas belajarnya. Museum juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah ekspresi budaya dan kegiatan positif lain oleh komunitas.

"Sudah saatnya pengelola museum mulai membuka diri sebesar-besarnya kepada masyarakat luas, membuka jejaring dengan komunitas untuk menarik minat berkunjung ke museum," kata Dewi di Museum Balaputra Dewa, Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (17/8/2018).

Ia menuturkan, komunitas dapat menjadi agen penyampai informasi yang efektif dalam menyampaikan pola pikir. "Harapan kita adalah, pesan-pesan kecintaan terhadap musem, kepedulian terhadap sejarah masa lalu dapat tersampaikan kepada masyarakat secara lebih luas lagi," ujarnya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2015 menyebutkan, museum adalah adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Pernyataan ini mengandung makna bahwa keberadaan museum seharusnya dapat dirasakan manfaatnya seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena itulah Kemendikbud melalui Direktorat PCBM memfasilitasi komunitas yang memanfaatkan museum untuk kegiatan positif, salah satunya dalam mengisi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Di Museum Balaputra Dewa, komunitas ojek daring (online) menyelenggarakan upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2018. Di museum yang menjadi Museum Negeri Provinsi Sumatra Selatan itu juga digelar berbagai lomba khas 17 Agustus, antara lain lomba makan kerupuk dan lomba bermain bola dengan mengenakan sarung. Kemendikbud pun mengapresiasi kegiatan mereka dengan memberikan suvenir dan barang-barang untuk hadiah lomba.

Di sisi lain, dengan menggelar kegiatan di museum, para pengemudi ojek daring juga bisa berkeliling museum dan melihat ruang pamer serta koleksi museum. Direktorat PCBM juga mengadakan sesi nonton bersama dengan video bertema cagar budaya, salah satunya imbauan Presiden Joko Widodo tentang pelestarian cagar budaya dan museum.

"Sangat menarik penjelasan dari Presiden Jokowi, juga sangat bagus mengenai cagar budaya," tutur Tohir, salah satu pengemudi ojek daring yang ikut kegiatan di Museum Balaputra Dewa. Ia mengaku rutin berkunjung ke museum, minimal enam bulan sekali. Tohir juga memberikan masukan agar sebaiknya pengelola museum juga aktif mengundang sekolah-sekolah agar siswanya berkunjung ke museum. "Kunjungan sekolahnya jangan sekolah-sekolah yang top saja, tapi sekolah biasa juga diundang," katanya.

Sementara temannya, Defrizal, menilai bahwa berkunjung ke museum merupakan hal yang menarik, namun masih kurang promosi. Ia mengusulkan agar museum bisa promosi ke sekolah-sekolah lebih sering lagi.  Selain itu, kepala sekolah juga bisa menyuruh siswanya berkunjung ke museum minimal satu kali dalam setahun. "Atau juga bisa pasang banner di sekolah-sekolah, jadi anak-anak tahu kalau kita ini punya sejarah. Ini kan anak-anak banyak yang tidak tahu. Bikinlah program yang menarik," katanya.

Sebelumnya, pada Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2018 Februari lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Muhadjir Effendy) menyampaikan program di bidang kebudayaan, salah satunya tentang museum. “Kita harus mengembalikan kebudayaan dan literasi ke sekolah. Kita galakkan kembali gerakan literasi di sekolah dan menjadikan semua museum dan standar budaya di Indonesia sebagai media pembelajaran siswa," ujarnya. (Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2075 kali