Membangun Karakter dan Memupuk Literasi Sejak Dini  11 September 2018  ← Back



Makassar, Kemendikbud --- "Yo yo ayo.. yo ayo yo yo ayo...". Lagu tema Asian Games 2018 seolah menyambut saat memasuki gerbang SD Inpres Unggulan BTN Pemda, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, (7/9/2018). Nampak beberapa siswa dalam bentuk barisan bergerak mengikuti arahan pembimbing mereka yang berdiri di depan. Lagu daerah juga bergantian turut mengiringi gerakan mereka yang seolah tidak terpengaruh teriknya matahari siang itu.

Siswa-siswa kelas 4 tersebut sedang mempersiapkan diri untuk penampilan di panggung sekolah keesokan harinya. Andi Agusniati, Kepala SD Inpres Unggulan BTN Pemda, mengatakan bahwa setiap hari Sabtu di sekolah yang dipimpinnya ada program "Sabtu Talent", di mana masing-masing kelas akan menampilkan suatu pertunjukan secara bergantian setiap minggunya. "Hal ini untuk menumbuhkan keberanian tampil di muka umum," terangnya.

Sekolah yang terletak di jalan A.P. Pettarani ini memang sangat mengutamakan pendidikan karakter bagi peserta didiknya. Kepala Sekolah menyatakan bahwa pendidikan karakter sangat penting di SD karena saat SD merupakan fondasi bagi siswa. Selain itu usia siswa yang masih belia juga menjadikan mereka masih mudah untuk dibentuk. Orang tua yang masih sering mengantar anak-anaknya membuat komunikasi guru dengan orang tua terus terjalin. "Siswa paling lama ada di sekolah ya di SD, 6 tahun," tambah Andi.

Kedekatan orang tua dengan siswa juga terus dijaga, di antaranya dengan adanya program orang tua menyuapi anaknya di hari Sabtu. Untuk kegiatan ini, pihak sekolah meminta orang tua untuk memasak sendiri makanan untuk anak mereka, namun dilarang makanan yang instan. "Bila orang tua benar-benar berhalangan hadir, maka anaknya akan disuapi oleh orang tua siswa lain atau oleh guru," jelas Andi.

Tidak hanya fokus pada perkembangan karakter siswa, sekolah ini juga mengedepankan literasi bagi peserta didiknya. Perpustakaan yang tidak terlalu besar dirasa bukan halangan. Berbagai terobosan dibuat, antara lain dengan membuat pojok-pojok literasi. Selain ada lokasi khusus bernama "Taman Literasi", di depan kelas ada rak yang berisi buku untuk dapat dibaca siswa saat sedang luang. Ada juga pohon yang ditata untuk menggantung buku bacaan, sehingga pohon tersebut disebut pohon baca.

Hal menarik lainnya dari sekolah ini, dinding di depan kelas diberi lukisan yang sekaligus menjadi alat peraga bagi pembelajaran. Lukisan tersebut diantaranya peta Indonesia, tata surya, bendera negara-negara ASEAN, dan lukisan lain yang terkait pembelajaran. (Anang Kusuma)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1178 kali