Pelajar Indonesia Raih 34 Medali pada Kejuaraan Daya Ingat Internasional 2018 di Singapura 03 Oktober 2018 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Setelah berhasil memboyong medali pada kompetisi daya ingat international di Filipina dan Korea, pelajar Indonesia kembali meraih medali dengan jumlah lebih banyak dibandingkan kejuaraan sebelumnya dalam ajang Asia Open Memory Championship 2018, berlangsung pada 29-30 September 2018, di Singapura. Pada kejuaraan ini pelajar Indonesia berhasil membawa pulang 12 emas, 13 perak, dan 9 perunggu. Dengan raihan total 34 medali ini, pelajar Indonesia bersaing dengan 143 peserta lainnya yang berasal dari, Singapore, Malaysia, China, Japan, Australia, India, Perancis, Taiwan, dan Macau.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ari Santoso memberikan apresiasi kepada para siswa yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional ini. “Ini prestasi yang luar biasa dari siswa-siswa kita yang membuktikan bahwa daya ingat mereka sangat luar biasa. Kami mengucapkan selamat kepada adik-adik kita peraih juara. Bagikan pengalaman terbaik itu kepada para teman-teman di sekolah dan lingkungan di mana adik-adik berada,” disampaikan Ari Santoso, saat mendapatkan kabar tersebut, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (03/10/2018).
Ari juga menyampaikan walaupun dengan dukungan terbatas, kemampuan daya ingat anak bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata oleh dunia. “Hasil kejuaraan ini kembali membuktikan kemampuan otak anak bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata. Meskipun dengan dukungan terbatas, tim Olimpiade Memory Indonesia tetap menunjukkan taringnya di mata dunia dan membawa harum nama Indonesia,” ungkapnya.
Selain medali, tim Indonesia melalui Fathimah Aiko, Aisha Nadine, dan Rania Azzahra juga berhasil meraih gelar Grandmaster of Memory dengan jumlah ingatan minimal 600 angka dan 6 deck kartu dalam 30 menit, 1 deck kartu dibawah 120 detik, serta 50 kata. Di samping itu, pelajar Indonesia juga berhasil menyapu bersih juara umum 1, 2, dan 3 untuk kategori junior melalui Shafa Annisa Rahmadani di posisi pertama, diikuti Fathimah Aiko di posisi ke-2 dan Aisha Nadine di posisi ke-3.
Kompetisi yang diselenggarakan di Singapore Polytechnic ini mempertandingkan 10 jenis perlombaan yang menuntut kemampuan dan daya tahan peserta dalam mengingat urutan acak angka, gambar, kartu, wajah dan nama, serta tanggal dan peristiwa.
Tim binaan Indonesia Memory Sports Council yang dipimpin International Grandmaster Memory, Yudi Lesmana ini, terdiri atas 16 anggota, yakni : Shafa Annisa Rahmadani (SMP Kesatuan Bangsa, Yogyakarta); Fathimah Aiko A. (SMA Islam Al-Irsyad Satya, Kota Baru Parahyangan, Jawa Barat); Zara Tabina (SMPIT Aulady, BSD, Tangerang Selatan, Banten); Yossyifa Zahra Permata (SMP An Nahl Islamic School, Bogor, Jawa Barat); Rinaldy Adin (SMAN 8 Jakarta); Farah Afifah Pulungan (SMAN 1 Depok, Jawa Barat); Amira Tsurayya Muniruzaman (SMA Pesantren Al-Bayan, Sukabumi, Jawa Barat); Salma Yuwani N. (SMAN 1 Depok); Kinanti Wening Asih (SMAN 3 Bandung); Ilmam Alif M.S. (SMPN 107 Jakarta); Raya Anindy R. (SMP Salman Alfarisi Bandung); Rania Azzahra Rudy (SMPN 1 Tolitoli); Navarro Elang Shaquille F. (SMP Taruna Bakti Bandung); Aulia Nadia Azzahra (SMPIT Aulady, Tangerang
Selatan); Aisha Nadine Sharikha (SMP Sinar Cendikia, Tangerang Selatan); dan Aneke Polak (Profesional).
Pada hari pertama, pencapaian rekor ingatan fantastis berhasil dibukukan oleh pelajar Indonesia, antara lain, Farah yang mampu mengingat 118 wajah dan nama acak dalam waktu 15 menit; Aisha Nadine berhasil mengingat 1.941 digit angka biner acak dalam 30 menit; Shafa Annisa nyaris memecahkan rekor dunia dengan mengingat 331 gambar, 280 angka, dan 50 tanggal masing-masing dalam 5 menit. Selain itu, Amira Tsurayya juga berhasil membukukan rekor terbaiknya dengan mengingat 185 kata dalam 15 menit sekaligus bersama kedua rekannya Fathimah Aiko dan Kinanti Wening Asih menyapu bersih juara 1,2, dan 3 di cabang ini.
Sedangkan pada hari kedua kompetisi, Shafa kembali menambah peraihan medalinya lewat cabang spoken numbers dengan mengingat 100 angka acak dalam 100 detik dan 1 deck kartu dalam waktu 47 detik. Pada kategori anak-anak, ketiga perwakilan Indonesia juga berhasil meraih medali untuk Indonesia, antara lain, Aulia Nadia dengan 7 medali, dan Navarro beserta Zara yang masing-masing berhasil meraih 1 medali.
Jakarta, 3 Oktober 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lama:www.kemendikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS Nomor: 180/Sipres/A5.3/HM/X/2018
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ari Santoso memberikan apresiasi kepada para siswa yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional ini. “Ini prestasi yang luar biasa dari siswa-siswa kita yang membuktikan bahwa daya ingat mereka sangat luar biasa. Kami mengucapkan selamat kepada adik-adik kita peraih juara. Bagikan pengalaman terbaik itu kepada para teman-teman di sekolah dan lingkungan di mana adik-adik berada,” disampaikan Ari Santoso, saat mendapatkan kabar tersebut, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (03/10/2018).
Ari juga menyampaikan walaupun dengan dukungan terbatas, kemampuan daya ingat anak bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata oleh dunia. “Hasil kejuaraan ini kembali membuktikan kemampuan otak anak bangsa tidak dapat dipandang sebelah mata. Meskipun dengan dukungan terbatas, tim Olimpiade Memory Indonesia tetap menunjukkan taringnya di mata dunia dan membawa harum nama Indonesia,” ungkapnya.
Selain medali, tim Indonesia melalui Fathimah Aiko, Aisha Nadine, dan Rania Azzahra juga berhasil meraih gelar Grandmaster of Memory dengan jumlah ingatan minimal 600 angka dan 6 deck kartu dalam 30 menit, 1 deck kartu dibawah 120 detik, serta 50 kata. Di samping itu, pelajar Indonesia juga berhasil menyapu bersih juara umum 1, 2, dan 3 untuk kategori junior melalui Shafa Annisa Rahmadani di posisi pertama, diikuti Fathimah Aiko di posisi ke-2 dan Aisha Nadine di posisi ke-3.
Kompetisi yang diselenggarakan di Singapore Polytechnic ini mempertandingkan 10 jenis perlombaan yang menuntut kemampuan dan daya tahan peserta dalam mengingat urutan acak angka, gambar, kartu, wajah dan nama, serta tanggal dan peristiwa.
Tim binaan Indonesia Memory Sports Council yang dipimpin International Grandmaster Memory, Yudi Lesmana ini, terdiri atas 16 anggota, yakni : Shafa Annisa Rahmadani (SMP Kesatuan Bangsa, Yogyakarta); Fathimah Aiko A. (SMA Islam Al-Irsyad Satya, Kota Baru Parahyangan, Jawa Barat); Zara Tabina (SMPIT Aulady, BSD, Tangerang Selatan, Banten); Yossyifa Zahra Permata (SMP An Nahl Islamic School, Bogor, Jawa Barat); Rinaldy Adin (SMAN 8 Jakarta); Farah Afifah Pulungan (SMAN 1 Depok, Jawa Barat); Amira Tsurayya Muniruzaman (SMA Pesantren Al-Bayan, Sukabumi, Jawa Barat); Salma Yuwani N. (SMAN 1 Depok); Kinanti Wening Asih (SMAN 3 Bandung); Ilmam Alif M.S. (SMPN 107 Jakarta); Raya Anindy R. (SMP Salman Alfarisi Bandung); Rania Azzahra Rudy (SMPN 1 Tolitoli); Navarro Elang Shaquille F. (SMP Taruna Bakti Bandung); Aulia Nadia Azzahra (SMPIT Aulady, Tangerang
Selatan); Aisha Nadine Sharikha (SMP Sinar Cendikia, Tangerang Selatan); dan Aneke Polak (Profesional).
Pada hari pertama, pencapaian rekor ingatan fantastis berhasil dibukukan oleh pelajar Indonesia, antara lain, Farah yang mampu mengingat 118 wajah dan nama acak dalam waktu 15 menit; Aisha Nadine berhasil mengingat 1.941 digit angka biner acak dalam 30 menit; Shafa Annisa nyaris memecahkan rekor dunia dengan mengingat 331 gambar, 280 angka, dan 50 tanggal masing-masing dalam 5 menit. Selain itu, Amira Tsurayya juga berhasil membukukan rekor terbaiknya dengan mengingat 185 kata dalam 15 menit sekaligus bersama kedua rekannya Fathimah Aiko dan Kinanti Wening Asih menyapu bersih juara 1,2, dan 3 di cabang ini.
Sedangkan pada hari kedua kompetisi, Shafa kembali menambah peraihan medalinya lewat cabang spoken numbers dengan mengingat 100 angka acak dalam 100 detik dan 1 deck kartu dalam waktu 47 detik. Pada kategori anak-anak, ketiga perwakilan Indonesia juga berhasil meraih medali untuk Indonesia, antara lain, Aulia Nadia dengan 7 medali, dan Navarro beserta Zara yang masing-masing berhasil meraih 1 medali.
Jakarta, 3 Oktober 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lama:www.kemendikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS Nomor: 180/Sipres/A5.3/HM/X/2018
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2380 kali
Editor :
Dilihat 2380 kali