Tinjau Fasilitas Pendidikan Pasca Gempa Sulteng; Mendikbud Imbau Pemda Tetangga Aktif Membantu 05 Oktober 2018 ← Back
Makassar, Kemendikbud --- Setibanya di Makassar, Jumat (5/10) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy langsung berkoordinasi dengan tim perintis penanganan pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Selain mendapatkan perkembangan kondisi fasilitas pendidikan, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, koordinasi dilakukan untuk menentukan titik-titik strategis penyerahan bantuan.
Gerak cepat penanganan pascagempa dan tsunami diharapkan dapat segera memulihkan kondisi Sulawesi Tengah. Muhadjir berharap agar kegiatan belajar tidak terlalu lama berhenti. Kelas-kelas darurat akan segera disiapkan bersama dengan berbagai relawan dan lembaga masyarakat.
Mendikbud mengimbau agar masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan dan daerah sekitarnya, berlomba-lomba untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak gempa.
Mendikbud juga mengimbau pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dan daerah lainya mengedepankan fleksibilitas dalam menerima siswa baru terdampak gempa dari Palu dan Donggala.
“Urusan administrasi tolong dibuat lebih fleksibel, kedepankan pemenuhan hak anak-anak untuk bisa terus belajar,” imbau Muhadjir.
Imbauan lain disampaikan untuk menggugah kepedulian masyarakat.
“Saya harap masyarakat, dapat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak gempa, baik itu yang menjadi yatium piatu atau pun kondisi lain yang menimbulkan hambatan untuk dapat sekolah kembali,” ujarnya di Makassar.
Mendikbud Muhadjir Effendy dijadwalkan meninjau beberapa fasilitas pendidikan, serta kondisi peserta didik, tenaga pendidik, dan kependidikan terdampak bencana gempa dan tsunami, di Kota Palu dan Donggala, pada Sabtu (6/10/2018). Kemendikbud menyiapkan bantuan pendidikan untuk korban bencana antara lain pendirian tenda untuk digunakan sebagai ruang kelas darurat, pengiriman tim pemulihan trauma (trauma healing) untuk pendampingan psikologis, rehabilitasi sekolah, dan tunjangan khusus bagi guru yang menjadi korban bencana. Selain itu, Kemendikbud juga membawa bantuan berupa makanan, perlengkapan kebutuhan dasar, dan pakaian bersih untuk para korban bencana.
Saat ini tim Kemendikbud terus melakukan pendataan kerusakan fasilitas pendidikan akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sebelumnya, Mendikbud menyatakan setidaknya 600-an gedung sekolah rusak. Sebanyak 3.051 ruang kelas di ratusan sekolah itu mengalami kerusakan, dan 1.460 di antaranya dinyatakan rusak berat.
Makassar, 5 Oktober 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemendikbud.go.id
Sumber :
Gerak cepat penanganan pascagempa dan tsunami diharapkan dapat segera memulihkan kondisi Sulawesi Tengah. Muhadjir berharap agar kegiatan belajar tidak terlalu lama berhenti. Kelas-kelas darurat akan segera disiapkan bersama dengan berbagai relawan dan lembaga masyarakat.
Mendikbud mengimbau agar masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan dan daerah sekitarnya, berlomba-lomba untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak gempa.
Mendikbud juga mengimbau pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dan daerah lainya mengedepankan fleksibilitas dalam menerima siswa baru terdampak gempa dari Palu dan Donggala.
“Urusan administrasi tolong dibuat lebih fleksibel, kedepankan pemenuhan hak anak-anak untuk bisa terus belajar,” imbau Muhadjir.
Imbauan lain disampaikan untuk menggugah kepedulian masyarakat.
“Saya harap masyarakat, dapat menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak gempa, baik itu yang menjadi yatium piatu atau pun kondisi lain yang menimbulkan hambatan untuk dapat sekolah kembali,” ujarnya di Makassar.
Mendikbud Muhadjir Effendy dijadwalkan meninjau beberapa fasilitas pendidikan, serta kondisi peserta didik, tenaga pendidik, dan kependidikan terdampak bencana gempa dan tsunami, di Kota Palu dan Donggala, pada Sabtu (6/10/2018). Kemendikbud menyiapkan bantuan pendidikan untuk korban bencana antara lain pendirian tenda untuk digunakan sebagai ruang kelas darurat, pengiriman tim pemulihan trauma (trauma healing) untuk pendampingan psikologis, rehabilitasi sekolah, dan tunjangan khusus bagi guru yang menjadi korban bencana. Selain itu, Kemendikbud juga membawa bantuan berupa makanan, perlengkapan kebutuhan dasar, dan pakaian bersih untuk para korban bencana.
Saat ini tim Kemendikbud terus melakukan pendataan kerusakan fasilitas pendidikan akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sebelumnya, Mendikbud menyatakan setidaknya 600-an gedung sekolah rusak. Sebanyak 3.051 ruang kelas di ratusan sekolah itu mengalami kerusakan, dan 1.460 di antaranya dinyatakan rusak berat.
Makassar, 5 Oktober 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman:www.kemendikbud.go.id
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1280 kali
Editor :
Dilihat 1280 kali