Indonesia Kirim Siswa dan Lulusan SMK ke Kompetisi World Skills Asia di Abu Dhabi  26 November 2018  ← Back

Jakarta, Kemendikbud ---  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melepas kontingen Indonesia ke World Skills Asia (WSA) Competition 2018 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, pada Jumat siang, (23/11/2018). Sebanyak 10 Competitors yang terdiri dari siswa maupun lulusan SMK dikirim ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk mengikuti WSA Competition 2018 pada tanggal 24 November s.d. 1 Desember 2018. Mereka akan berkompetisi dalam 10 bidang lomba.

Para peserta (competitors) juga didampingi 10 Experts, 1 Official Observer, 1 Technical Delegate, 1 Team Leader, 1 Intrepreter, dan 4 Observer, sehingga total ada 28 orang dari kontingen Indonesia. Tahun ini merupakan tahun pertama diselenggarakannya World Skills Asia (WSA) dengan jumlah negara peserta sebanyak 19 negara. WSA merupakan ajang kompetisi kaum muda tingkat Asia yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali pada tahun genap. Pengiriman kontingen Indonesia ke ajang WSA 2018 dilakukan Kemendikbud dengan dukungan instansi dan industri.  

Penetapan competitors berpedoman pada peraturan sekretariat World Skills Asia dan peraturan serta kebijakan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), dengan kriteria: usia competitors maksimal 22 tahun pada saat mengikuti lomba dan alumni siswa SMK yang terbaik di bidangnya (Hasil Lomba Kompetensi SIswa maupun World Skills Competition).

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad berharap pada World Skills Asia yang pertama ini bisa mencapai target dua emas, tiga perak, dan lima perunggu. Ia mengatakan, penyiapan calon peserta/competitor WSA tahun 2018 dilaksanakan olehpara sponsor dari Pusat Pelatihan Garmen Bandung, UNIKOM, PT. Aditama Karsa, PT. INTI, Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja, OTO Flash Jakarta, PT. Astra Daihatsu Motor dan Universitas Bina Nusantara. Pelatihan yang dilakukan oleh institusi mitra mengacu pada standar kompetensi internasional. Kompetitor mengikuti pelatihan baik fisik, mental maupun soft skill di masing-masing pusat pelatihan.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, kompetisi internasional yang diikuti oleh para SMK ini membuktikan bahwa Indonesia bisa maju. Kompetisi ini juga menjadi peluang untuk membalikkan imej tentang SMK yang lulusannya dianggap menyumbang angka pengangguran tertinggi. Mendikbud juga berpesan agar peserta Indonesia bisa mempelajari seperti apa taktik dan kelemahan tim kompetitor. “Percayalah, jika kalian mengetahui informasi tersebut, kalian bisa mengatur strategi atau taktik untuk menghadapi kompetitor,” tuturnya. (Bianca Christy/Desliana Maulipaksi).
 

10 bidang lomba yang diikuti Indonesia di WSA 2018 adalah:

  1. Fashion Technology, diikuti oleh 1 orang Kompetitor yang berasal dari SMKN 4 Surakarta dan 1 orang Expert dari Pusat Pelatihan Garmen Bandung;
  2. IT Network Systems Administration, diikuti oleh 1 orang Competitor dari SMKN Bandung dan 1 orang Expert dari UNIKOM;
  3. Welding, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMKN 2 Banyumas dan 1 orang Expert dari PT. Aditama Karsa;
  4. Electrical Installation, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMKN 2 Kota Serang dan 1 orang Expert dari PT. INTI;
  5. Electronic, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMKN 3 Boyolangu dan 1 Expert dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi;
  6. Refrigeration and AC, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMKN 2 Kendal dan 1 Expert dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi;
  7. Automobile Technology, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMKN 1 Sukohardjo dan 1 Expert dari OTO Flash Jakarta;
  8. Car Painting, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMKN PGRI 3 Malang dan 1 Expert dari PT. Astra Daihatsu Motor;
  9. Web Design, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMK Immanuel dan 1 Expert dari Universitas Bina Nusantara;
  10. IT Software Solution for Business, diikuti oleh 1 orang Competitor yang berasal dari SMK Immauel dan 1 Expert dari Universitas Bina Nusantara.

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2214 kali