Libatkan 16 Komunitas, Kemendikbud Gelar Festival Perpusdikbud 2018 04 Desember 2018 ← Back
Jakarta, Kemendikbud --- Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud ) menyelenggarakan Festival Perpusdikbud 2018. Festival ini merupakan agenda kegiatan tahunan dari Perpustakaan Kemendikbud dalam rangka mempromosikan Perpustakaan Kemendikbud, sekaligus sebagai ajang kolaborasi bersama seluruh komunitas yang ada di Perpustakaan Kemendikbud (Sahabat Perpusdikbud). Festival diselenggarakan mulai dari 26 November s.d. 1 Desember 2018.
Berbagai acara dilaksanakan dalam Festival Peprusdikbud 2018, antara lain diskusi kepustakawanan, seminar, hingga pameran. Kegiatan festival diramaikan oleh Sahabat Perpusdikbud dari berbagai komunitas. Ada 16 komunitas yang mengisi Festival Perpusdikbud tahun ini, antara lain Komunitas Jejak Langkah, Britzone, Reading Bugs, Tanoto Foundation, Rajut, ICT Watch, dan SLiMS Jakarta.
Pengunjung selain dapat mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan, juga dapat berkunjung ke pameran yang tersedia. Di pameran, pengunjung dapat mencoba permainan tradisional seperti congklak di stan LPMP DKI. Bagi pustakawan yang ingin berkonsultasi tentang SLiMS dapat mengunjungi stan SLiMS Jakarta.
Kepala Biro Komunikasi dan Masyarakat, Ari Santoso mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Perpustakaan Kemendikbud, dan berharap semoga Perpustakaan Kemendikbud dapat berkembang lebih baik. Ari juga mengajak komunitas maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk bersama-sama meramaikan Perpustakaan Kemendikbud dan ikut membesarkan semua perpustakaan agar anak-anak senang berada di perpustakaan.
“Harapannya ke depan Festival Perpusdikbud ini dapat terus terselenggara dan semakin banyak komunitas dan acara yang berpartisipasi di Festival Perpusdikbud ini,” ujar Kepala Subbagian Perpustakaan Chaidir Amir.
Kegiatan Festival Perpusdikbud tahun ini mengusung tema “Sinergi Perpustakaan dan Komunitas untuk Mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN)”. Tema ini selaras dengan Gerakan Literasi Nasional yang mengingatkan bahwa gerakan literasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua pemangku kepentingan. Dalam sebuah gerakan literasi, perpustakaan dan komunitas merupakan bagian yang tidak terlepaskan. Oleh karena itu, pelibatan publik dalam setiap kegiatan literasi menjadi sangat penting untuk memastikan dampak positif dari gerakan peningkatan daya saing bangsa. (Dwi Retnawati/Desliana Maulipaksi)
Sumber :
Editor :
Dilihat 1283 kali