Awali Tahun Baru 2019, Kemendikbud Tekankan Kerja dalam Kebersamaan, Pelayanan, dan Berintegritas  21 Januari 2019  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Pada perayaan Natal tahun 2018 dan Tahun Baru 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan tiga pesan utama dalam memberikan semangat dalam bekerja, yakni bekerja didasari untuk saling menumbuhkan semangat kebersamaan, melayani, dan berintegritas.

“Kami mengucapkan selamat berbahagia kepada Bapak dan Ibu yang merayakan Natal, dan juga saya mengucapkan selamat tahun baru 2019. Semoga di tahun yang baru ini sesuai dengan tema perayaan Natal malam ini yakni kebersamaan, pelayanan, dan berintegritas menjadi bagian dari semangat kita di Kemendikbud untuk melayani peserta didik, guru-guru, dan seluruh sekolah yang ada di tanah air dimanapun anak-anak kita berada,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, dalam sambutannya pada Perayaan Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019 di lingkungan Kemendikbud, di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (18/01/2019).

Menambahkan pesan dalam perayaan Natal dan tahun baru tersebut, Inspektur Investigasi, Inspektorat Jenderal Kemendikbud, sekaligus sebagai ketua penyelenggara, Bernard Purba, menyampaikan bahwa tema yang diangkat para perayaan tahun ini adalah “Yesus Kristus Hikmat bagi Kita”, dengan Sub Tema “Melalui Hikmat Natal, Kita Tingkatkan Kebersamaan dalam Pelayanan Pendidikan dan Kebudayaan yang Berintergritas”.

“Dalam sub tema tersebut terdapat tiga kunci yang bisa kita angkat, yakni kebersamaan, pelayanan, dan berintegritas,” tutur Bernard.

Memahami pesan tersebut, kata Bernard, bekerja dalam kebersamaan dengan semangat gotong royong sangat dibutuhkan dengan didasari semangat untuk melayani dan mengedepankan kejujuran atau integritas. “Sesungguhnya kita hadir disini bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani, dengan mengedepankan integritas,” ucapnya.

Mengedepankan semangat dari tiga pesan Natal tersebut pun disampaikan oleh Romo Antonius Benny Susetyo, Pr. Integritas dalam pendidikan, tuturnya, menjadi yang utama ketika mendidik insan-insan manusia merdeka yang memiliki kemandirian, cara berpikir, bertindak, dan bernalar. “Maka pendidikan karakter yang bermutu dapat mendidik anak-anak kita memiliki kejujuran, memiliki budaya satria, dan mampu untuk membangun kemandirian,” terangnya.

Pertanyaan saat ini, tutur Romo Benny, adalah bagaimana menjadikan manusia memiliki hikmat dan kebijaksanaan dalam konteks saat ini. “Menjadi semangat Natal adalah nyalakan kembali terang, menjadi garam dan teladan. Karena pendidikan pada dasarnya adalah mengajarkan keteladanan,” ucapnya.

Romo Benny pada kesempatan ini juga memberikan pesan bahwa dalam dunia pendidikan harus menjadikan Pancasila sebagai jiwa dan geraknya, karena Pancasila merupakan ideologi bangsa. “Ideologi itu hanya bisa dibangun dengan kesadaran bagaimana insan-insan pendidikan menyadari tentang keutamaan hidup. Maka Pancasila tidak sekedar pedoman, tidak hanya sekedar arah, tetapi menjadi Ideologi kebijakan dalam sistem pendidikan kita, karena disitulah rohnya mencerdaskan kehidupan bangsa dan tanah air kita,” ungkapnya.

“Anda yang bekerja di insan pendidikan hendaknya menyadari integritas, keteladanan, dan pelayanan. Kalau kita memiliki semangat hidup yang optimal. Kalau anda tidak lagi disiplin, kalau anda masih membuang waktu, kalau anda bekerja setengah-setengah berarti anda menghianati terang itu, dan terang itu tidak akan ada gunanya kalau tidak menjadi karakter kita,” pesan Romo Benny.

Pesan yang disampaikan oleh Romo Benny, kata Didik Suhardi, memberikan semangat untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih. Semangat dilayani sudah tidak ada lagi di era saat ini, tetapi semangat melayani menjadi yang utama. Dengan demikian, sekolah-sekolah, para guru, peserta didik seluruhnya mendapatkan layanan yang terbaik. “Anak-anak di daerah terpencil, di daerah terisolir, dan di daerah terluar layanannya tidak boleh berbeda dengan anak-anak kita yang ada di daerah perkotaan, mereka harus mendapatkan layanan yang setara sehingga tidak ada perbedaan kualitas lulusan anak-anak kita di daerah tersebut dengan daerah perkotaan,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, dengan semangat perayaan Natal tahun 2018 dan tahun baru 2019 kami mengharapkan kerja keras teman-teman di kementerian untuk semakin meningkatkan kinerja kita. Semoga pelayanan yang kita lakukan ini menunjukan hasil yang optimal bagi anak didik kita di seluruh tanah air,” pesan Didik. *

Jakarta, 20 Januari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 14/A5.3/Sipres/I/2019

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1185 kali