Kemah Budaya Kaum Muda, Wadah Generasi Muda untuk Pemajuan Kebudayaan  12 Februari 2019  ← Back

Depok, Kemendikbud --- Pada tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) untuk menghimpun kaum muda berusia 18-25 tahun menjawab berbagai tantangan pemajuan kebudayaan. KBKM menjadi salah satu aksi nyata sebagai tindak lanjut Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 dalam mewujudkan strategi kebudayaan dan rencana aksi pemajuan kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, kegiatan kemah budaya merupakan aspirasi yang muncul dari kalangan generasi muda pada gelaran Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Kemendikbud langsung menindaklanjuti usulan tersebut sebagai forum khusus anak muda yang memiliki tujuan bersama memajukan kebudayaan Indonesia.

"Kalangan muda bukan tidak peduli kepada kebudayaan, justru mereka sangat aktif. Agar energi yang bagus dari anak-anak muda bisa diangkat ke level yang bisa dilihat oleh masyarakat, perlu ada forum khusus. Maka dari itu diadakanlah Kemah Budaya Kaum Muda,” ujar Hilmar Farid dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2/2019).

Hilmar berharap KBKM dapat menumbuhkan rasa kepemilikan dan komitmen generasi muda dalam mendukung dan melaksanakan program-program pemajuan kebudayaan. “Banyak program yang ditujukan untuk anak-anak muda, tapi diselenggarakan oleh orang tua, dan acaranya pun sudah dirumuskan segala sesuatunya untuk mereka, sehingga ide tidak datang dari mereka (anak muda),” tuturnya. Menurut Hilmar, kondisi tersebut menyebabkan tidak munculnya rasa kepemilikan generasi muda serta minimnya komitmen bahwa mereka sungguh-sungguh berada dalam sebuah proses.

Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) akan dilaksanakan pada 30 Juni s.d. 4 Juli 2019 di Bumi Perkemahan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Peserta KBKM terdiri atas 1.204 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebanyak 602 peserta berasal dari seleksi terbuka (open call) dan 602 peserta merupakan seleksi dari wakil kabupaten/kota yang telah menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) pada saat KKI 2018.

KBKM terbagi menjadi tiga tahap. Pertama, tahap pra KBKM yang dilaksanakan pada bulan Februari – April 2019. Hasil dari tahap ini adalah terbentuknya kelompok dan proposal purwarupa. Kedua, tahap KBKM yang akan dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2019. Hasil tahap kedua ini adalah terpilihnya 50 purwarupa untuk difasilitasi pengembangannya. Ketiga, tahap pasca KBKM yang dilaksanakan pada Juli – Oktober 2019. Hasil tahap terakhir ini adalah dikembangkannya 50 purwarupa yang siap dipamerkan di Pekan Kebudayaan Nasional di bulan Oktober 2019.  

Purwarupa yang dihasilkan adalah purwarupa dalam bentuk aplikasi digital yang berisi jawaban dari permasalahan yang terpetakan dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten/Kota. Dengan begitu, purwarupa tersebut dipandang dapat menyelesaikan masalah pemajuan kebudayaan di daerah.

Sebagai salah satu program pemajuan kebudayaan, kegiatan KBKM berperan sebagai ruang inkubator untuk inovasi pemajuan kebudayaan; sebagai ruang kerja bersama bercorak gotong royong; dan sebagai ruang aktivasi pendanaan atas usaha rintisan (start up) di bidang kebudayaan. Terpilihnya 50 purwarupa yang telah diseleksi akan difasilitasi untuk dikembangkan menjadi versi beta dengan didanai oleh swasta, kementerian/lembaga, atau pemerintah daerah. (Uswatun Hasanah/Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2104 kali