Mendikbud Dorong Digitalisasi Program Keahlian di SMK 21 Februari 2019 ← Back
Bandung, Kemendikbud --- Mengawali kunjungan kerjanya di Bandung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau perkembangan bantuan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang disalurkan di SMK Negeri 9 Bandung. Selama tiga tahun terakhir total bantuan yang disalurkan melalui Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencapai Rp4,339 miliar.
"Saya menyarankan agar dimulai digitalisasi di semua program studi. Ini dalam rangka menyongsong industri 4.0," dikatakan Mendikbud Muhadjir Effendy di SMK Negeri 9 Bandung, Kamis (21/2/2019).
Dicontohkan Mendikbud, perancangan desain fesyen selain menggambar secara manual dengan kertas dan pensil, juga perlu diajarkan menggambar grafis tiga dimensi menggunakan komputer. Begitu juga dengan pembuatan kue, harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik yang dilengkapi dengan sistem digital.
Muhadjir mengatakan kunjungannya ke SMK Negeri 9 Bandung untuk memeriksa perkembangan program Revitalisasi SMK di sekolah dengan program keahlian Pariwisata serta Seni dan Industri Kreatif tersebut. SMK Negeri 9 Bandung dipandang cukup sukses melaksanakan program revitalisasi. "Terutama berkaitan dengan kurikulum karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan dari pihak dunia usaha dan dunia industri mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa," ujarnya.
Dalam jangka panjang, Mendikbud mengharapkan semua SMK memiliki teaching factory yang dikembangkan bersama mitra dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI). "Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri," tuturnya.
SMK Negeri 9 Bandung memiliki 1.605 siswa dan 106 guru. Secara umum, profil lulusan tahun 2018 paling banyak terserap ke dunia kerja yakni sebanyak 232 orang. Lainnya melanjutkan studi sebanyak 149 orang, dan 48 orang tercatat berwirausaha.
Pada tahun 2017, Kemendikbud memberikan bantuan Pengembangan SMK Pariwisata kepada SMK Negeri 9 Bandung senilai Rp803 juta. Kemudian bantuan penyediaan ruang praktik senilai Rp586 juta pada tahun 2018. Pada tahun 2019, Kemendikbud kembali memberikan bantuan senilai Rp2,95 miliar untuk renovasi gedung dan perwajahan, serta penyediaan peralatan praktik.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, menyampaikan 21 SMK di Provinsi Jawa Barat telah mendapatkan program bantuan Revitalisasi SMK.
Program Revitalisasi SMK merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Dalam dua tahun pelaksanaannya, Kemendikbud telah mendukung sebanyak 2.300 dari sekitar 13 ribu SMK di seluruh Indonesia. "Tahun ini kita targetkan sekitar 280 SMK mendapatkan program Revitalisasi SMK," kata Mendikbud.
Program Revitalisasi SMK meliputi pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan DUDI; inovasi pembelajaran yang mendorong keterampilan abad 21; pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan; standarisasi sarana dan prasarana utama; pemutakhiran program kerja sama industri; pengelolaan dan penataan lembaga; serta peningkatan akses sertifikasi kompetensi.
"Sesuai pesan bapak Presiden, agar revitalisasi ini fokus ke beberapa sekolah dengan anggaran yang cukup sehingga hasilnya bisa terukur, ketika belum mengalami revitalisasi, kemudian setelah mengalami revitalisasi," pungkas Mendikbud. (*)
Bandung, 21 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 060/Sipres/A5.3/HM/II/2019
"Saya menyarankan agar dimulai digitalisasi di semua program studi. Ini dalam rangka menyongsong industri 4.0," dikatakan Mendikbud Muhadjir Effendy di SMK Negeri 9 Bandung, Kamis (21/2/2019).
Dicontohkan Mendikbud, perancangan desain fesyen selain menggambar secara manual dengan kertas dan pensil, juga perlu diajarkan menggambar grafis tiga dimensi menggunakan komputer. Begitu juga dengan pembuatan kue, harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik yang dilengkapi dengan sistem digital.
Muhadjir mengatakan kunjungannya ke SMK Negeri 9 Bandung untuk memeriksa perkembangan program Revitalisasi SMK di sekolah dengan program keahlian Pariwisata serta Seni dan Industri Kreatif tersebut. SMK Negeri 9 Bandung dipandang cukup sukses melaksanakan program revitalisasi. "Terutama berkaitan dengan kurikulum karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan dari pihak dunia usaha dan dunia industri mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa," ujarnya.
Dalam jangka panjang, Mendikbud mengharapkan semua SMK memiliki teaching factory yang dikembangkan bersama mitra dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI). "Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri," tuturnya.
SMK Negeri 9 Bandung memiliki 1.605 siswa dan 106 guru. Secara umum, profil lulusan tahun 2018 paling banyak terserap ke dunia kerja yakni sebanyak 232 orang. Lainnya melanjutkan studi sebanyak 149 orang, dan 48 orang tercatat berwirausaha.
Pada tahun 2017, Kemendikbud memberikan bantuan Pengembangan SMK Pariwisata kepada SMK Negeri 9 Bandung senilai Rp803 juta. Kemudian bantuan penyediaan ruang praktik senilai Rp586 juta pada tahun 2018. Pada tahun 2019, Kemendikbud kembali memberikan bantuan senilai Rp2,95 miliar untuk renovasi gedung dan perwajahan, serta penyediaan peralatan praktik.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, menyampaikan 21 SMK di Provinsi Jawa Barat telah mendapatkan program bantuan Revitalisasi SMK.
Program Revitalisasi SMK merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Dalam dua tahun pelaksanaannya, Kemendikbud telah mendukung sebanyak 2.300 dari sekitar 13 ribu SMK di seluruh Indonesia. "Tahun ini kita targetkan sekitar 280 SMK mendapatkan program Revitalisasi SMK," kata Mendikbud.
Program Revitalisasi SMK meliputi pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan DUDI; inovasi pembelajaran yang mendorong keterampilan abad 21; pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan; standarisasi sarana dan prasarana utama; pemutakhiran program kerja sama industri; pengelolaan dan penataan lembaga; serta peningkatan akses sertifikasi kompetensi.
"Sesuai pesan bapak Presiden, agar revitalisasi ini fokus ke beberapa sekolah dengan anggaran yang cukup sehingga hasilnya bisa terukur, ketika belum mengalami revitalisasi, kemudian setelah mengalami revitalisasi," pungkas Mendikbud. (*)
Bandung, 21 Februari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 060/Sipres/A5.3/HM/II/2019
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1707 kali
Editor :
Dilihat 1707 kali