Presiden Dorong Pers Beritakan Kebenaran dan Bangun Optimisme 10 Februari 2019 ← Back
Surabaya, Kemendikbud --- Dalam acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019 Presiden Joko Widodo mendorong pers kembali ke misi utamanya yaitu memberitakan kebenaran. Selain itu pers juga harus membangun rasa optimisme di kalangan masyarakat Indonesia.
"Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, misinya untuk membangun optimisme," tegas Presiden di Grand City Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019).
Presiden berharap pers dapat menjadi mitra pemerintah yang memberitakan hasil-hasil pembangunan dan mengkritisi pemerintah secara objektif. "Saya berharap media menjadi amplifier atas informasi tentang pembangunan, termasuk kekurangan yang harus kita benahi bersama-sama," lanjutnya.
Presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut menilai informasi yang berkembang di media sosial (medsos) semakin tidak dipercaya masyarakat. Sebaliknya, masyarakat cenderung merujuk pada informasi yang disajikan media massa arus utama.
Presiden Jokowi menyajikan sejumlah data berdasarkan penelitian Trust Barometer 2018. Mengutip riset itu, Jokowi menyebut media arus utama ternyata tetap lebih dipercaya dibandingkan medsos. Pada 2016, tingkat kepercayaan kepada media massa arus utama unggul 59% dibanding 45% untuk media sosial. Selanjutnya, pada 2017 angkanya 58% berbanding 42%, dan 2018 63% banding 40%.
Dalam Puncak Peringatan HPN 2019 ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima sebuah penghargaan. Majalah Jendela yang dikelola oleh Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud meraih Gold Winner pada Indonesia Inhouse Magazine Awards 2019 (InMA 2019) untuk subkategori majalah elektronik kementerian dan lembaga negara, dari Serikat Perusahaan Pers (SPS).
Selain itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadhir Effendy juga menerima penghargaan dari Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI). Mendikbud menerima penghargaan Golden Award atas perannya menyukseskan perhelatan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 yang lalu. (Nur Widiyanto)
Sumber :
"Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, misinya untuk membangun optimisme," tegas Presiden di Grand City Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019).
Presiden berharap pers dapat menjadi mitra pemerintah yang memberitakan hasil-hasil pembangunan dan mengkritisi pemerintah secara objektif. "Saya berharap media menjadi amplifier atas informasi tentang pembangunan, termasuk kekurangan yang harus kita benahi bersama-sama," lanjutnya.
Presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut menilai informasi yang berkembang di media sosial (medsos) semakin tidak dipercaya masyarakat. Sebaliknya, masyarakat cenderung merujuk pada informasi yang disajikan media massa arus utama.
Presiden Jokowi menyajikan sejumlah data berdasarkan penelitian Trust Barometer 2018. Mengutip riset itu, Jokowi menyebut media arus utama ternyata tetap lebih dipercaya dibandingkan medsos. Pada 2016, tingkat kepercayaan kepada media massa arus utama unggul 59% dibanding 45% untuk media sosial. Selanjutnya, pada 2017 angkanya 58% berbanding 42%, dan 2018 63% banding 40%.
Dalam Puncak Peringatan HPN 2019 ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerima sebuah penghargaan. Majalah Jendela yang dikelola oleh Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud meraih Gold Winner pada Indonesia Inhouse Magazine Awards 2019 (InMA 2019) untuk subkategori majalah elektronik kementerian dan lembaga negara, dari Serikat Perusahaan Pers (SPS).
Selain itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadhir Effendy juga menerima penghargaan dari Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI). Mendikbud menerima penghargaan Golden Award atas perannya menyukseskan perhelatan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 yang lalu. (Nur Widiyanto)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 403 kali
Editor :
Dilihat 403 kali