Serahkan Bantuan di Kampar, Mendikbud Tegaskan Komitmen Pemerintah Untuk Sejahterakan Guru  10 Maret 2019  ← Back

Kampar-Riau, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan pemerintah tahun 2019 sebesar Rp449,4 miliar untuk Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Secara simbolis, bantuan Pemerintah Pusat itu diserahkan Mendikbud kepada Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto, di Lapangan Pelajar Kantor Camat Bangkinang Kota, Sabtu (9/3/2019). Bantuan tersebut terdiri dari Program Indonesia Pintar (PIP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, Tunjangan Profesi Guru (TPG), Tambahan Penghasilan (Tamsil) Guru, Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Kesetaraan.

Mendikbud menyampaikan bahwa Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru. Komitmen Pemerintah, diantaranya, ditunjukkan melalui rekrutmen guru melalui jalur Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK). Khusus untuk guru honorer kategori 2 (K2), tahun ini Pemerintah membuka formasi sebanyak 72 ribu guru honorer tersebut untuk menjadi CPPPK. Tesnya pun dibuat terpisah dengan jalur umum.

"Pemerintah akan terus memperhatikan. Kita usahakan secara bertahap (persoalan) guru honorer akan bisa kita selesaikan. Dan saya mohon pemerintah daerah di Provinsi Riau, termasuk Pak Bupati Kampar, untuk tidak mengangkat lagi guru-guru honorer. Karena kalau terus-terusan diangkat, tidak akan pernah selesai," jelasnya di depan ribuan peserta Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.

Kabupaten Kampar, lapor Bupati Catur, memiliki 1.404 lembaga dan satuan pendidikan yang terdiri dari 424 lembaga PAUD nonformal, 350 Taman Kanak-kanak, 492 Sekolah Dasar (SD), dan 131 Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta satuan pendidikan di bawah pembinaan Kementerian Agama dengan total peserta didik sebanyak 131.939 siswa.

Pemerintah Kabupaten Kampar siap bersinergi dalam peningkatan mutu pendidikan, selaras dengan upaya Pemerintah Pusat melalui program Kemendikbud. "Momentum ini memberikan makna dan motivasi tersendiri bagi Pemkab Kampar untuk lebih optimal memajukan pendidkan yang dijiwai semangat kebersamaan," kata Bupati Catur.

Sebelumnya, Mendikbud juga menghadiri Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Pekanbaru. Pada pagi hari, Menteri Muhadjir menyerahkan secara simbolis bantuan Pemerintah kepada pemerintah Kota Pekanbaru senilai Rp401,5 miliar. Bantuan diterima secara simbolis oleh Wali Kota Firdaus di Lapangan Purna MTQ, Pekanbaru.

Firdaus menyatakan bahwa pemerintah Kota Pekanbaru menaruh perhatian besar dalam urusan pendidikan. Buktinya, pemerintah Kota Pekanbaru mengalokasikan sebagian besar anggaran fungsi pendidikan untuk pembayaran insentif bagi para guru.

PIP Tumbuhkan Harapan Siswa

Pada Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Kampar, Mendikbud juga menyerahkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 58.900 siswa yang berasal dari keluarga dengan ekonomi lemah. Total bantuan pendidikan PIP yang disalurkan di Kabupaten Kampar pada tahun 2019 senilai Rp28,8 miliar.

Ernawati, ibunda Muhammad Fadila Hartanto, siswa SDN 15 Bangkinang, merasa sangat senang karena anaknya menjadi salah satu perwakilan siswa yang mendapatkan KIP dari Mendikbud. Anak satu-satunya itu mendapatkan bantuan dari Pemerintah setelah didaftarkan oleh pihak sekolah.

Perempuan paruh baya itu baru saja mengetahui kalau dana manfaat dalam KIP dapat berlanjut hingga jenjang pendidikan menengah. Menurutnya, uang yang diterima anaknya nanti akan ditambahkan ke dalam tabungan untuk biaya melanjutkan ke SMP tahun ini. "Dia sudah tahu bagaimana menabung atau ambil uang di ATM," kata perempuan paruh baya itu.

Penghasilan Erna sebagai pencuci piring dan suaminya sebagai tukang reparasi sepatu yang tak menentu, sempat membuatnya gamang untuk membiayai keperluan sekolah anaknya. Dengan PIP, ia dan suaminya tak lagi khawatir mengenai pemenuhan kebutuhan belajar Fadila.

"Dia sudah kelas 6. Sebentar lagi SMP. Saya inginnya dia bisa sekolah terus. Biar dia, katanya mau jadi ABRI," ungkap Ernawati (*)

Kampar-Riau, 9 Maret 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 079/Sipres/A5.3/HM/III/2019

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1290 kali