Sesjen Kemendikbud: Pendidikan Karakter Fokus Utama Penyiapan SDM Indonesia  26 April 2019  ← Back

Manado, Kemendikbud -- Penyiapan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus perhatian pemerintah Indonesia. Pendidikan karakter menjadi fokus utama dari penyiapan SDM agar sesuai dengan kebutuhan dunia global. Demikian disampaikan Didik Suhardi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud) saat membuka Pekan Hardiknas Sulawesi Utara, di Manado, Kamis (25/4/2019).

"Pendidikan karakter penting agar anak-anak Indonesia ke depan benar-benar siap menghadapi era globalisasi, di mana salah satunya ditandai dengan Industri 4.0 yang harus kita hadapi," ujar Didik.

Namun demikian, menurut Didik, penguatan pendidikan karakter masih belum maksimal. Didik mengatakan, masih terdapat ketimpangan antara program dan kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan tuntutan output SDM. Karena itu, Didik mengungkapkan, Kemendikbud akan melakukan evaluasi program dan kebijakan layanan pendidikan. "Kita perlu evaluasi satu persatu, sudahkah anak-anak kita, kita beri pendidikan secara utuh? Sudahkah anak-anak kita betul-betul telah mencapai standar kualitas yang kita inginkan? Sudahkah potensi anak-anak kita di bidang seni dan kebudayaan betul-betul kita optimalkan?" ujar Didik.

Didik Suhardi mencontohkan, saat ini masih terdapat pendidik yang mengajarkan siswa pada ranah berpikir tingkat rendah. Padahal tingkat kemampuan berpikir tinggi menjadi tuntutan pada persaingan di dunia internasional. "Peserta didik tidak bisa hanya diajari menghapal, tapi juga menganalisa, mendiagnosa, dan menciptakan sesuatu, sehingga daya nalarnya akan jauh lebih tinggi," ujarnya.

Didik berharap ada langkah signifikan usai perhelatan Pekan Hardiknas 2019. "Setelah acara Pekan Hardiknas ini selesai, harus ada catatan penting mengenai apa yang harus dilakukan ke depan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air," ujarnya. Untuk mencapai hal itu, Didik meminta semua pihak agar terus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas guru, kualitas pembelajaran, dan fasilitas pembelajaran, supaya dapat memenuhi 8 standar nasional pendidikan.

Secara khusus, Didik menekankan, agar para pelayan publik dapat mengubah pola kerja yang kurang baik menjadi pola kerja yang beriorientasi kepada peningkatan kualitas pelayanan pendidikan. "Kita harus bekerja lebih detail, bekerja tidak sekedar mencari kesibukan, namun betul-betul bekerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita," tegas Didik.

Senada dengan Sesjen Kemendikbud, Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara, Steven O.E. Kandouw, menyampaikan bahwa Pekan Hardiknas dapat menjadi ajang untuk instropeksi, kontemplasi, refleksi, dan evaluasi terhadap program dan kebijakan pendidikan yang telah dilakukan selama ini, khususnya di provinsi Sulawesi Utara.

Berdasarkan penggunaan anggaran pendidikan, dijelaskan Wagub Steven, Sulawesi Utara berhasil mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 32 persen. Jumlah ini melebihi target amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). "Kita (Provinsi Sulawesi Utara - red) berhasil mengalokasikan APBD melewati amanat UUD, 32 persen untuk anggaran pendidikan,"ujar Steven.

Wagub Steven mengungkapkan, pemerintah provinsi Sulawesi Utara terus melakukan perbaikan kualitas pendidikan dengan penyiapan infrastruktur dan juga pengembangan SDM.

Sesjen Kemendikbud Didik Suhardi, mengapresiasi pencapaian layanan pendidikan Pemerintah Sulawesi Utara. "Tentu kita berharap bahwa kinerja di Sulawesi Utara sudah mencapai tingkat dan kualitas yang kita harapkan. Baik kualitas yang sifatnya akademik maupun non akademik, seni budaya, dan juga yang lebih penting adalah pendidikan karakter," tutur Didik.

Pekan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 diselenggarakan di 34 provinsi seluruh Indonesia. Pekan Hardiknas di Sulawesi Utara, diselenggarakan di Kota Manado, berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 April 2019.

Pekan Hardiknas Sulawesi Utara diisi dengan kegiatan Pameran arkeologi dan pendidikan, bursa buku murah oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), pemutaran film pendidikan, donor darah, serta aneka lomba. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, Lisye Grace Punuh, mengungkapkan Pekan Hardiknas merupakan kolaborasi antara Pemerintah pusat dalam hal ini unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. "Kegiatan ini dapat terlaksana atas kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah daerah Sulawesi Utara melalui Dinas Pendidikan dengan unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud Sulawesi Utara," tutup Grace. * (AK/GG).







Manado, 25 April 20199
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 155/Sipres/A5.3/HM/IV/2019

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 1049 kali