Jawa Barat Juara Umum OSN SMP 2019 07 Juli 2019 ← Back
Yogyakarta, Kemendikbud--Provinsi Jawa Barat meraih prestasi gemilang pada Olimpiade Sains Nasional jenjang Sekolah Menengah Pertama (OSN SMP) tahun 2019. Provinsi ini menjadi juara pertama dengan memperoleh medali terbanyak, yaitu 16 medali dari 90 total medali yang diperebutkan. Medali yang diperoleh Provinsi Jawa Barat terdiri dari 2 medali emas, 8 medali perak, dan 6 medali perunggu pada tiga bidang yang dilombakan yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Matematika.
Didik Suhardi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud), memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih para siswa dari Provinsi Jawa Barat tersebut. Menurut Didik, prestasi yang diperoleh memerlukan dedikasi, waktu, perhatian, dan semangat yang tinggi dari para siswa peserta OSN, maupun dari para guru pembina. "Selamat kepada para peserta, prestasi ini pasti diperoleh dengan kerja keras. Kalian semua adalah yang terbaik, dari yang terbaik," ujar Didik Suhardi, saat menutup OSN SMP 2019, di DI Yogyakarta, Jumat (5/7/2019).
Sesjen Didik berpesan agar para siswa, sekolah, dan guru dapat mempersiapkan diri untuk unjuk kemampuan sains di skala internasional. "Mohon berikan pelatihan dan penyuluhan bahwa olimpiade adalah pekerjaan sangat panjang dan perlu kerja keras, ada pembinaan luar biasa karena menyesuaikan dengan olimpiade di tingkat internasional, disetarakan dengan internasional agar ketika dikirim ke tingkat internasional tidak terlalu menjadi hambatan," ujar Didik.
Selanjutnya, Didik berharap agar prestasi OSN dapat merata pada seluruh siswa di tanah air, khususnya para siswa dari Indonesia bagian timur. "Saya berharap betul, prestasi OSN dapat diraih juga oleh siswa dari luar Jawa, sehingga dapat tercapai pemerataan pendidikan, yang salah satunya melalui pencapaian kompetisi nasional, yaitu seperti Olimpiade Sains Nasional," jelas Didik.
"Saya beri semangat betul bagi anak provinsi luar Jawa untuk bisa merebut piala bergilir (OSN) yang diraih teman-teman dari pulau Jawa," ujar Didik.
Kepada para guru selaku pelatih dan pembina siswa, Sesjen Didik berpesan untuk segera mempersiapkan diri mengikuti ajang olimpiade sains skala internasional. "Ada olimpiade internasional, jangan berpuas diri, Kemendikbud akan memanggil siswa berprestasi di (OSN) tingkat nasional untuk mengikuti kompetisi di tingkat internasional," pesan Didik.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dir. PSMP, Ditjen Dikdasmen Kemendikbud), Poppy Dewi Puspitawati, menjelaskan partisipasi siswa dari seluruh wilayah Indonesia sangatlah penting untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan, khususnya pembelajaran di bidang sains. OSN, lanjut Poppy, merupakan ajang yang dapat berdampak sistemik bagi ekosistem pendidikan di Indonesia, yaitu mendorong para pemangku kepentingan layanan pendidikan agar dapat memfasilitasi prestasi siswa SMP di ajang skala nasional. "OSN ini ajang bergengsi karena pemenangnya memiliki kebanggaan tersendiri, dapat memperoleh beasiswa ke universitas ternama di Indonesia," ujar Poppy. Kebanggaan ini, menurut Poppy, menjadi stimulus bagi pemerintah daerah, atau sekolah untuk mendukung kemampuan sains para siswa perwakilan wilayah masing-masing. "Disinilah, secara tidak langsung, kegiatan OSN menggerakkan semua komponen ekosistem pendidikan dalam rangka meningkatkan proses peningkatan mutu pendidikan di bidang sains," tutupnya.
OSN merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk membina kompetensi siswa, mulai dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas. OSN jenjang SMP tahun 2019, diikuti sebanyak 407 siswa dari 34 provinsi, dan 68 pendamping. Perhelatan ini berlangsung di Provinsi DI Yogyakarta, selama tujuh hari, yaitu dari tanggal 30 Juni s.d. 6 Juli 2019. Seleksi peserta berlangsung secara berjenjang, yaitu dari tingkat kabupaten/kota. dilaksanakan pada 16 Maret 2019. Sedangkan seleksi di tingkat provinsi dilaksanakan pada tanggal 13 April 2019. Kompetisi ini merupakan bagian dari kegiatan pembinaan peserta didik yang bertujuan untuk mendekatkan siswa dengan sains mendorong mereka agar menjadi peserta didik yang kreatif dan penuh inisiatif. * (GG)