Joinery, Teknik Perkayuan yang Butuh Ketelitian Siswa SMK  10 Juli 2019  ← Back


Yogyakarta, Kemendikbud --- Joinery adalah salah satu bidang lomba dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK, yakni berupa teknik merangkai sambungan kayu menjadi suatu karya benda. Dalam bidang lomba Joinery, peserta LKS 2019 diminta untuk membuat jendela dan kusen sesuai dengan prototipe yang diajukan juri. Proses pengerjaannya membutuhkan ketelitian, baik dalam perencanaan maupun eksekusi.

"Inti dari kegiatan lomba bidang Joinery ini adalah peserta membuat test project berupa frame jendela dan kusennya. Jadi ada dua modul. Modul A itu daun jendelanya, dan Modul B itu kusennya," ujar juri LKS 2019 bidang lomba Joinery, Budi Martono, di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Rabu (10/7/2019).

Budi mengatakan, peserta diberikan waktu selama 18 jam yang terdistribusi ke dalam tiga hari untuk mengerjakan tugas yang diberikan juri. Hari pertama lomba (9/7/2019) diawali dengan membuat gambar kerja dalam waktu satu jam. Kemudian pada hari kedua total waktu mencapai 14 jam, sehingga sisa waktu 4 jam digunakan untuk hari ketiga. "Jadi besok (11/7/2019) dimulai dari jam 8 sampai jam 12," kata Budi.

Ia menuturkan, Joinery menjadi salah satu bidang lomba yang dipertandingkan dalam ASEAN Skills Competition (ASC) dan World Skills Competition (WSC). Karena itulah tugas dan penilaian yang diberikan juri dalam LKS mengacu kepada standar ASC dan WSC. Tim juri sudah merumuskan kriteria penilaian atau marking scheme untuk menilai proses dan hasil kerja para peserta.

"Pertama, drawing atau gambar. Kedua Internal Join atau sambungan A dan B akan dinilai sebelum sambungan itu dilem. Ketiga External Join, yaitu menilai sambungan setelah dilem. Berikutnya Dimension atau ukuran. Toleransi kita 1 milimeter. Lewat dari 1 milimeter nilainya nol," tutur Budi yang menjadi instruktur di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) BOE Malang.

Menurutnya, satu hal yang tak kalah penting adalah material. "Maksudnya begini, kami beri bonus material 3 buah. Jika peserta tidak mengganti bahan atau material, dia otomatis mendapat bonus nilai 3. Tetapi kalau dia mengganti material, setiap kali dia ganti material dipotong 1 nilainya. Selain hal tersebut, dalam penampilan terakhir juri menilai proses penghalusan, kebersihan, dan kerapian hasil kerja peserta.

Budi mengatakan, tim juri terdiri dari tiga orang dengan latar belakang yang berbeda, yakni  kalangan akademisi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud, hingga alumni peserta lomba yang telah berprestasi di tingkat internasional. "Dia mantan peserta WSC tahun 2011 di London yang mendapatkan Medal of Exellence, atas nama Muhammad Buchori," ujarnya. Ia menambahkan, pada LKS 2019 ini jumlah peserta di bidang lomba Joinery mencapai 21 siswa dari 21 provinsi.

Anjar Cahyono, salah satu peserta menuturkan, bagian yang paling sulit adalah di bagian sambungan. "Karena masuknya harus pelan-pelan, tanpa dipukul dengan palu masuknya harus enak, harus rapat, dan ukurannya harus pas," katanya saat ditemui usai lomba hari kedua di JEC, (10/7/2019). Anjar mengaku sudah mendapatkan pelatihan di daerahnya sebelum terjun ke LKS tingkat nasional.

Hal senada juga diungkapkan Peliks Lepi, peserta dari SMK Negeri 1 Oksibil, Papua. "Susah. Lama-lama bisa, tapi perlu waktu," kata siswa yang memiliki ketertarikan terhadap kayu sejak kecil. Hal itu yang kemudian mendorongnya untuk menekuni bidang Joinery di sekolah. "Karena saya orang kampung. Di kampung saya banyak kayu, makanya saya pilih sekolah jurusan kayu," tuturnya. Ia pun mengaku senang bisa mengikuti kegiatan LKS di Yogyakarta, karena sebelumnya tidak pernah  ke kota besar. Yogyakarta menjadi kota besar pertama yang dikunjung Peliks di luar Papua.

LKS 2019 berlangsung pada 7 s.d 13 Juli 2019 di Yogyakarta. Terdapat empat lokasi penyelenggaraan, yaitu Jogja Expo Centre (JEC), SMK Negeri 6 Yogyakarta, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta. Selama lima hari penyelenggaraan, sebanyak 759 pelajar SMK memperlihatkan keterampilannya dalam 32 bidang lomba di LKS 2019. (Desliana Maulipaksi)

Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2404 kali