Ujian Praktikum Kimia di OSN 2019 Mencakup Organik dan Anorganik  03 Juli 2019  ← Back



Manado, Kemendikbud — Sebanyak 74 siswa SMA menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang lomba Kimia. Di hari pertama ujian, mereka harus mengerjakan tes praktikum yang terdiri dari dua jenis, yaitu organik dan anorganik. Salah satu juri OSN 2019 bidang lomba Kimia, Agustinus Ulzys mengatakan, dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakan ujian praktikum Kimia.

Ia menuturkan, dalam praktikum anorganik, peserta diminta untuk menentukan kadar logam di dalam cairan. Sementara praktikum organik sintesis menggunakan asam sinamat yang berasal dari kayumanis. Asam sinamat akan ditambahkan dengan zat kimia lain untuk melihat proses kimianya. “Nantinya peserta akan mengukur dan mengevaluasi berapa banyak produk yang terbentuk, sifat kimianya, dan PH-nya yang nantinya akan ditulis peserta dalam laporan jawabannya,” tutur Agustinus di SMA Negeri 1 Manado, Selasa (2/7/2019).

Peserta diberikan waktu selama 3,5 jam untuk mengerjakan ujian praktikum organik dan anorganik. Dalam memberikan penilaian, juri melihat kemampuan aspek psikomotorik peserta dalam ketepatannya menimbang dan menambah cairan dengan tepat, serta akurasi dalam setiap langkah yang diambil oleh peserta dalam praktikum.  Juri juga menilai dari aspek kedisiplinan dan kerapihan dalam bekerja. “Praktikum tidak hanya mengandalkan kemampuan berpikir saja, tetapi harus mempunyai kemampuan menata dan mengatur sampai membuat laporan akhirnya,” kata Agustinus.

Dalam soal ujian tahun ini, soal bidang lomba Kimia lebih banyak melihat dalam penerapan di lingkungan sehari-hari. Agustinus menjelaskan, peserta mendapatkan soal ujian yang berbeda, dengan harapan dapat menggali pemahaman peserta. “Karena dalam bidang kimia, tiap soal saling berkaitan dengan konsep kimia lainnya, sehingga peserta diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif di bidang kimia,” katanya.

Menurutnya, pembuatan soal OSN 2019 membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Tim juri melakukan persiapan dalam membuat soal dan mengulas soal-soal yang sudah terkumpul sesuai dengan standar dari OSN dan mengacu kepada olimpiade internasional.

“Soal-soal yang telah kami buat sesuai dengan soal standar internasional tetapi kami juga tetap menggabungkan soal-soal yang telah dipelajari oleh siswa di sekolah, sehingga disesuaikan dengan kemampuan peserta,” ujar Dosen Kimia Universitas Indonesia ini.

Banyak siswa yang menganggap mata pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit. Agustinus memahami kondisi tersebut karena menurutnya bidang kimia cukup spesifik dan unik. “Di dalamnya ada proses pembelajaran yang butuh perhitungan banyak berkaitan dengan bidang fisika dan juga beririsan dengan bidang biologi tentang fakta-fakta yang empiris,” tuturnya.

Ia pun memberikan kiat bagi siswa yang ingin sukses di pelajaran kimia, yaitu harus mau mempersiapkan diri untuk mempelajari pelajaran lain juga yang beririsan dengan kimia. “Selain itu juga banyak membaca dan harus mencari tahu para pendahulu yang telah sukses melakukan eksperimen tentang reaksi kimia terkait,” pungkasnya.

Ke-74 peserta bidang lomba Kimia dalam OSN 2019 jenjang SMA akan bersaing untuk memperebutkan 30 medali, yang terdiri atas 5 medali emas, 10 perak, dan 15 perunggu. Mereka juga akan mendapatkan uang pembinaan dan kesempatan mengikuti olimpiade internasional. (Ardanari Christy Bunga Miranda/Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3211 kali