Atraksi Tarian Massal 1.300 Siswa Meriahkan Pembukaan O2SN di Aceh   27 Agustus 2019  ← Back



Banda Aceh, Kemendikbud --- Pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2019 di Aceh yang dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, berlangsung meriah, Senin (26/8/2019). Penampilan memukau ragam atraksi seni dan budaya Aceh oleh 1.300 siswa SMA dan SMK dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar sangat menghibur ratusan penonton yang memadati halaman stadion. Mereka tampil dengan bimbingan koreografer Toya (Taufik Hidayat) dan Nabil. Acara pembukaan diawali dengan Tari Guel dari Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Tari ini mengiringi langkah Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud) Didik Suhardi serta rombongan menuju panggung utama. Di atas karpet merah, Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, bersama rombongan ditemani Asisten I Sekretaris Daerah Aceh, M Jafar, bersama Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Syaridin. Acara lalu dilanjutkan dengan parade budaya 34 provinsi dari peserta O2SN dengan menampilkan model dengan busana meriah khas Aceh.

Para peserta masing-masing provinsi secara bergantian masuk ke arena pembukaan. Tak lama mereka disambut dengan tarian Peumulia Jamee (memuliakan tamu) persembahan siswa-siswi SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, yang dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran dan selawat badar oleh Takdir Feriza Hasan. O2SN 2019 di Aceh dibuka oleh Sesjen Kemendikbud Didik Suhardi dengan memukul kok bulu tangkis (shuttlecock). Didik mengawali pidato pembukaannya dengan mengajak peserta O2SN untuk menyanyikan lagu wajib nasional 'Dari Sabang Sampai Merauke' secara bersama-sama. Ia lalu mengajak peserta O2SN untuk bersama-sama melakukan yel-yel olahraga kita.

Yel-yel ucapan salam olahraga yang diucapkan Didik diikuti dengan jawaban "Sehat Berkarakter" oleh siswa-siswi sebanyak tiga kali. Ia memuji seremonial pembukaan O2SN di Aceh tersebut sangat meriah dan melebihi pembukaan kegiatan serupa di tahun-tahun sebelumnya. Didik mengatakan, olahraga, olah rasa, olah pikir, dan olah hati merupakan kebutuhan bagi generasi bangsa. Dengan empat keterampilan itu diharapkan anak-anak bangsa akan menjadi anak yang hebat, berkarakter dan berdaya saing tinggi untuk generasi Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

"O2SN di samping untuk mencari bakat olahragawan, anak-anak juga diharapkan akan timbul nasionalisme dan rasa kesetiakawanan yang semakin tinggi antar sesama anak bangsa," ujarnya.

Didik juga menyampaikan pesan persatuan dalam pidatonya. "Kita berbeda, Indonesia adalah satu. Anak Papua boleh hidup di Aceh, anak Aceh boleh hidup di Jawa. Anak Indonesia boleh hidup di manapun. Mari kita gelorakan bahwa generasi Indonesia ke depan generasi yang hebat," tuturnya.

Ia pun berharap peserta dapat membangun jaringan yang kuat dan kerja sama sehingga pada saat nanti akan saling membutuhkan dan saling bekerja sama di seluruh Tanah Air. Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Syaridin, mengatakan O2SN 2019 di Aceh untuk jenjang SMA dan SMK diikuti 884 peserta. Para peserta merupakan siswa-siswi terbaik dari 34 provinsi yang sudah diseleksi secara berjenjang. Ia menyebutkan terdapat lima cabang olahraga tingkat SMA yang diperlombakan dalan O2SN jenjang SMA/SMK, yaitu atletik, bulu tangkis, pencak silat, karate dan renang.

Secara keseluruhan, Syaridin menambahkan O2SN 2019 di Aceh diikuti oleh 2.037 orang termasuk ofisial dan pelatih yang mendampingi peserta dari 34 provinsi. Adapun perlombaannya akan berlangsung di beberapa titik lokasi, diantaranya GOR Harapan Bangsa, GOR KONI, Grand Nanggroe, Kolam Renang Raider Mata Ie, dan Sport Center Unsyiah. Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang diwakili Asisten I Sekda Aceh, M Jafar, menyampaikan harapannya semoga para peserta O2SN dari seluruh Indonesia betah selama berada di Aceh.

"Sebagai tuan rumah kami gembira atas kehadiran kalian semua di sini. Kami akan berupaya memfasilitasi kegiatan ini sebaik mungkin. Insyaallah tidak akan kami sia-siakan Aceh dipercayakan sebagai tuan rumah," kata Jafar. (Rinda/Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3334 kali