Mendikbud: GBN Representasi Semakin Tingginya Peradaban Bangsa Indonesia  14 Agustus 2019  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Paduan Suara Nasional dan Orkestra Simfoni Gita Bahana Nusantara (GBN) menggelar konser perdana di Plaza Insan Berprestasi, kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Rabu (14/8/2019). Konser ini digelar GBN sebelum tampil pada Sidang Tahunan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia dan Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-74.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa GBN menjadi contoh konkret dari semakin tingginya peradaban bangsa Indonesia. Karena kelompok GBN mencerminkan semakin tingginya cita rasa kaum muda dalam berkesenian dan berkegiatan. "Anda ini adalah contoh, representasi Indonesia yang lebih beradab dan berbudaya," tutur Guru Besar Universitas Negeri Malang ini.

Gita Bahana Nusantara yang telah berusia 17 tahun ini diharapkan terus menjadi sarana mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Bukan hanya bermusiknya saja, tetapi Anda bisa berkumpul dalam satu entitas yang perwakilan dari seluruh Indonesia. Tidak semua anak, siswa, atau kaum muda mendapatkan kesempatan berharga seperti ini," ujarnya.

Menteri Muhadjir mengapresiasi semakin apiknya penampilan GBN. Ia menitipkan pesan agar mendatang semakin banyak alat-alat musik tradisional asli Indonesia dapat dimainkan oleh para musisi muda ini. "Sehingga khas ke-Indonesiaannya akan semakin kental," katanya.

Mendikbud juga menyampaikan dukungannya agar para anggota maupun alumni GBN dapat menekuni hobi dan kegemarannya bermusik. Bahkan menjadikannya sebagai pilihan karir masa depan. Apalagi saat ini pemerintah sedang menggalakkan pengembangan ekonomi kreatif. "Semua keterampilan, semua talenta kalau dipupuk dengan baik pasti punya masa depan," kata Muhadjir Effendy.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan ide untuk membentuk GBN di setiap provinsi. Dengan harapan menjadi sarana pembentukan karakter kaum muda di bidang seni dan budaya. "Kan ada Gerakan Seniman Masuk Sekolah tuh. GBN ini bukan hanya pendidikan musik. Tetapi juga pendidikan karakter. Kita harap alumni-alumni ini bisa menularkan semangatnya, pengalamannya, keterampilannya ke adik-adik mereka di sekolah," ujarnya.

Saat ini pemerintah berupaya memastikan semakin banyak panggung-panggung bagi musisi muda Indonesia. Direktorat Jenderal Kebudayaan juga mendorong riset mengenai kolaborasi musik orkestra dengan musik etnik khas Indonesia. "Mungkin lagu-lagu tertentu yang warna etniknya kuat. Tinggal kita cari repertoarnya. Dan riset juga untuk menjadikannya pertunjukan yang menarik," jelas Hilmar Farid.

Konduktor GBN Sapto Ksvara Kusbini mendukung ide Dirjen Kebudayaan. Dengan demikian, kaum muda akan semakin termotivasi untuk menekuni kegiatan bermusik. Sehingga dapat semakin percaya diri untuk menjadikan musisi sebagai profesi yang terpuji. "Nanti kalau di tiap provinsi ada orkestra itu bagus. Sangat bisa dikompetisikan, semakin seru. Jadi pendidikan nonformal bisa berbuat banyak melalui alumni-alumni Gita Bahana Nusantara," ungkapnya.

Peserta GBN 2019 terdiri dari 136 orang dalam tim paduan suara dan 74 orang pemain musik dalam tim orkestra. Mereka mewakili 34 provinsi yang ada di Indonesia setelah lolos dalam audisi yang diselenggarakan pada bulan April 2019 yang lalu. Pada Konser Perdana, GBN membawakan tiga belas lagu, di antaranya Indonesia Raya 3 Stanza, Hari Merdeka, Nyanyian Negeriku, Indonesia Bersatulah, Tanah Airku, Satu Nusa Satu Bangsa, Bagimu Negeri, Pahlawan Merdeka, Rayuan Pulau Kelapa, Bangun Pemudi Pemuda, Simfoni Raya, Garuda Pancasila, dan Syukur.

Sedangkan, pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara tanggal 17 Agustus mendatang, GBN akan tampil bersama dengan 300 pelajar membawakan lagu Hari Merdeka dan Tanah Airku. Serta Nyanyian Negeriku gubahan Singgih Sanjaya yang akan menampilkan alat musik etnik kolintang, rebana, dan gendang. GBN akan dipimpin oleh konduktor utama Sapto Ksvara Kusbini dan konduktor pendamping Haris Wahyudi. (*)









Jakarta, 14 Agustus 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri

Facebook: fb.com/kemdikbud.ri

Youtube: KEMENDIKBUD RI


#GBN2019
#SDMUnggul
#IndonesiaMaju
#CerdasBerkarakter
#CerdasBerbudaya
Sumber : SIARAN PERS BKLM, Nomor: 265/Sipres/A5.3/VIII/2019

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 2414 kali