Siap Meriahkan HUT RI di Istana, Kemendikbud Garap Tari Semikolosal  08 Agustus 2019  ← Back

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Sanggar Bharata Muda melatih seratus penari terbaik dari SMP, SMA, dan perguruan tinggi di Jakarta untuk memeriahkan rangkaian peringatan HUT ke-74 RI di Istana Merdeka, Jakarta. Pelatihan ini sudah dimulai sejak 2 Agustus 2019 lalu.

Tahun ini konsep tari yang akan ditampilkan adalah Mataya Swarnadwipa. Mataya Swarnadwipa berarti tarian dari Sumatra. “Mataya Swarnadwipa merupakan untaian garapan tari sebagai ungkapan ekspresi budaya dari bumi Sumatera," kata Teguh Ampiranto, sutradara Mataya Swarnadwipa yang juga staf Direktorat Kesenian, Kemendikbud, di sela-sela latihan di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Ia mengatakan, Mataya Swarnadwipa akan menampilkan enam koreografi dari Sumatra, yaitu Tari Umbul-umbul Sriwijaya, Tari Persembahan Gending Sriwijaya, Tari Ulos Pane, Melinting Palas Pasemah, Dol Basemah, dan Tari Selampit Delapan Muaro Jambi. “Masing-masing tarian mewakili beberapa daerah di Pulau Sumatra. Seperti Tari Gending Sriwijaya dan Tari Umbu-umbul Sriwijaya dari Palembang, Melinting Palas Pasemah dari Lampung, Dol Basemah dari Bengkulu, dan beberapa koreografi lainnya", kata pria yang biasa disapa Kenthus itu.

Menurut Kenthus, koreografi dan ragam gerak Mataya Swarnadwipa adalah simbol kejayaan, persatuan dan kesatuan, serta sendi-sendi kenegaraan yang mencerminkan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Mataya Swarnadwipa dikemas dalam garapan tari kreasi yang berakar pada tradisi namun sarat dengan nuansa kontemporer, dan akan ditampilkan oleh perwakilan sanggar dari SMP, SMA, dan perguruan tinggi di Jakarta. Seratus penari ini dipandu oleh penari-penari muda yang sudah lama berkecimpung di dalam garapan-garapan tari etnik dan modern. (Intan Indriaswarti/Desliana Maulipaksi)


Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2503 kali