Bakohumas Diskusi Pengembangan Teknologi Pendidikan Melalui Digitalisasi Sekolah  17 Oktober 2019  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan Forum Badan Koordinasi dan Kehumasan (Bakohumas) Kementerian/Lembaga sebagai bentuk komunikasi program kebijakan kepada humas pemerintah dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo mengenai kehumasan pemerintah yang meminta semua program pemerintah harus disosialisasikan ke masyarakat.

Forum Bakohumas dengan tema “Pengembangan Teknologi Pendidikan Melalui Digitalisasi Sekolah” dibuka oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ade Erlangga Masdiana, di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Selasa (15/10/2019).  Dalam sambutannya, Ade Erlangga mengatakan, ada konsekuensi yang dihadapi dunia pendidikan dalam memasuki industri 4.0 sehingga harus berbasis teknologi informasi. “Kemendikbud merespons itu dengan digitalisasi sekolah," ujarnya.

Menurutnya, digitalisasi sekolah sudah sewajarnya mulai digalakkan. Hal ini didukung dengan statistik dari  Asosisasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2019, yang merilis data bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 150 juta orang dengan jumlah penduduk sebanyak 260 juta jiwa. Dilihat dari latar belakang pendidikan, sebesar 88-persen berasal dari lulusan S2 dan S3, dan 79,23-persen merupakan lulusan sarjana atau diploma. Melalui program Digitalisasi Sekolah, diharapkan guru terbiasa menggunakan internet dan kegiatan belajar mengajar. Guru juga dapat lebih mudah mengimplementasikan digitalisasi dalam pembelajaran.

Forum Bakohumas ini menghadirkan Direktur Infokom Polhukam Kementerian Komunikasi dan Informasi, Bambang Gunawan. Bambang mengatakan, teknologi muncul untuk memecahkan masalah di Indonesia. “Platform juga hadir untuk memecahkan masalah pendidikan di Indonesia," ujarnya. Platform yang digunakan Kemendikbud dalam melancarkan digitalisasi sekolah yaitu Rumah Belajar. Rumah Belajar bisa diakses secara gratis oleh masyarakat melalui laman belajar.kemdikbud.go.id atau aplikasi Rumah Belajar di ponsel berjenis android. Dalam pengembangannya, Rumah Belajar membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, antara lain untuk mengisi konten Rumah Belajar. (Devy Putri Puspitasari/Desliana Maulipaksi)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 2728 kali