Jakarta, Kemendikbud --- Gelar Karya Film Pelajar (GKFP) resmi ditutup (30/10/2019). Di hari terakhir pengunjung dihibur dengan nonton bareng film GKFP di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Setelah itu, diskusi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan hiburan band akustik. Secara umum, nonton bareng ini menayangkan film-film dokumenter karya pelajar yang terpilih.

Menurut Alif Afizi salah satu peserta dari SMKN 30 Jakarta, kegiatan ini menarik. Karena memperkenalkan film Indonesia agar tidak kalah saing dengan film luar negeri. Selain itu juga memotivasi pelajar untuk berkarya agar memunculkan film baru karya pelajar.

Sedangkan salah satu pengunjung, Abraham Willem Bastian berharap agar kegiatan ini di tahun depan bisa terlaksana di luar Jakarta.

“Semoga kegiatan ini diselenggarakan lagi untuk tahun depan, tidak hanya di Jakarta, tapi di kota-kota lain terutama kota terpencil. Agar warganya dapat berpartisipasi dengan mengikuti kegiatan ini. Ke depannya lebih memperhatikan fasilitas agar lebih memuaskan,” katanya.

Film sebagai karya cipta seni budaya merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa. Tak hanya itu, film juga berperan sebagai pencerdasan kehidupan bangsa serta pencitraan kehidupan yang beradab sebagai bangsa dan negara. Saat ini perkembangan perfilman Indonesia sangat pesat baik dari sisi teknologi maupun sumber daya manusia. Hal ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah untuk semakin meningkatkan perkembangan film di Indonesia sebagai wujud semangat kebinekaan generasi milenial.

Melalui GKFP, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan peduli terhadap budaya bangsa. Hal tersebut bertujuan untuk menguatkan jiwa nasionalisme bagi pelajar Indonesia melalui media seni film. Selain itu juga mengembangkan nilai-nilai pembelajaran bagi masyarakat luas tentang tema-tema yang positif yang dikandung dalam karya-karya film pelajar Indonesia. (Lovinia Cipta Lestari/Aji Shahwin)
Sumber :