Indonesia Juara Umum International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO) 2019  22 Oktober 2019  ← Back



Jakarta, Kemendikbud --- Indonesia menjadi juara umum di ajang International Teenagers Mathematics Olympiad (ITMO) 2019 di Lucknow, India, yang digelar pada 13 s.d. 17 Oktober 2019. Tim Indonesia secara umum sukses meraih 9 medali emas, 9 medali perak, 1 medali perunggu, dan 1 juara Harapan (merit), dengan raihan trofi sebanyak 2 Champion, 2 First Runner Up, dan 1 Second Runner Up. Prestasi tersebut diraih Tim SMP Indonesia yang berkompetisi di ITMO 2019 dalam Key Stage III (SMP), di mana para peserta diharuskan mengikuti kompetisi individu dan kompetisi beregu.

ITMO 2019 ini diikuti oleh 16 negara, yang terdiri dari 96 siswa dalam 24 tim untuk Key Stage II (SD), dan 180 siswa dalam 45 tim untuk Key Stage III (SMP). Ke-16 negara tersebut adalah Bangladesh, Bulgaria, Finlandia, Filipina, India, Indonesia, Malaysia, Russia, Taiwan, Thailand, Sri Lanka, Afrika Selatan, Nepal, Vietnam, Uni Emirate Arab, dan Tajikistan.

Tim SMP Indonesia mengirimkan  17 siswa SMP (4 tim, plus 1 siswa tergabung dalam International Girl Team). Peserta Indonesia yang termasuk dalam International Girl Team bergabung dengan peserta dari Bulgaria, India, dan Taiwan.

Ketua Delegasi Indonesia dari Tim SMP Indonesia, Ridwan Hasan Saputra mengatakan, prestasi ini merupakan hasil jerih payah dan doa yang tidak terputus dari anak-anak dan para pembina. “Kita bisa dapatkan prestasi yang luar biasa dengan menjadi juara umum ITMO 2019. Ini artinya tim Indonesia jadi yang terbaik di kompetisi ini,” ujarnya.

Kemendikbud melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI New Delhi juga memberikan dukungan langsung dengan datang dari KBRI New Delhi ke Lucknow. Atdikbud KBRI New Delhi, Lestyani Yunarsih menuturkan, keberhasilan anak-anak Indonesia ini memberikan implikasi positif terhadap citra Indonesia di publik India.

“Karena sama-sama kita ketahui bersama bahwa sektor pendidikan IT India cukup terkenal. Nah,  tentunya keberhasilan ini bisa jadi cikal-bakal kerja sama bidang terkait untuk kedua negara di masa-masa mendatang. Saya amati banyak siswa yang mempunyai reading habit yang bagus, di mana saat luang selama menunggu pengumuman pemenang, mereka manfaatkan untuk membaca, dari bacaan ringan seperti komik Tintin berbahasa Inggris hingga materi yang cukup berat tentang spiritual intelligence dan tentang cara berkomunikasi. Dengan reading habit yang bagus merupakan modal yang kuat juga untuk menginspirasi mereka dengan ide atau strategi untuk problem solving, sebagaimana menjadi bagian dari soal-soal matematika yang diberikan,” tuturnya.

ITMO merupakan kompetisi dua tahunan sejak tahun 2015 yang diselenggarakan oleh IMC Committee Board. Kompetisi ini terdapat dua tingkat: Key Stage II (SD) dan Key Stage III (SMP). Untuk tiap tingkatan peserta mengikuti kompetisi Individu dan kompetisi Tim. Selain kompetisi, pada even ITMO juga terdapat kegiatan pertukaran budaya, study tour, field trip, dan puzzle challenge. Kegiatan ini untuk merekatkan persahabatan dari peserta yang berasal dari berbagai negara.

Kemenangan tim Indonesia ini merupakan buah perjuangan jajaran Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang diseleksi oleh Kemendikbud untuk melatih anak-anak selama dua tahap, yakni tahap pertama selama dua minggu dan tahap kedua selama 35 hari. Kerja keras semua pelatih dan antusiasme anak-anak yang luar biasa, serta keakraban yang dibangun selama masa persiapan juga memberikan kontribusi penting yang membuat tim Indonesia semakin solid. Bukan hanya strategi penyelesaian soal yang diajarkan, tetapi penanaman yang kuat bahwa ibadah dan berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menjadi kekuatan mereka dalam kondisi latihan maupun saat kompetisi. Satu hal lagi yang menarik dari delegasi Indonesia ini bahwa selama mereka ke India tidak diperbolehkan membawa ponsel dan laptop, karena akan berpengaruh pada konsentrasi latihan. Namun untuk keperluan komunikasi dengan orang tua difasilitasi dari ponsel pembina KPM melalui grup percakapan bersama. (Desliana Maulipaksi)
Sumber : Atdikbud KBRI New Delhi

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5326 kali