Kemendikbud Raih Dua Penghargaan Anugerah Media Humas 2019  26 Oktober 2019  ← Back



Pangkal Pinang, Kemendikbud -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhasil meraih dua penghargaan Anugerah Media Humas (AMH) 2019. Kedua penghargaan yang diraih tersebut adalah Kementerian/Lembaga Terbaik Kategori Penerbitan Media Internal Pemerintah dan Stan Terinovatif untuk Kategori Pameran. Penghargaan diserahkan oleh pembawa acara berita (news anchor), Prita Laura, yang bertindak sebagai Ketua Dewan Juri Kategori Penerbitan Media Internal dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah untuk kategori Pameran. Penghargaan diserahkan dalam acara Malam Penganugerahan AMH 2019 yang diselenggarakan di Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (25/10/2019).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM), Ade Erlangga Masdiana mengatakan,  prestasi tersebut merupakan capaian yang baik di bidang kehumasan bagi Kemendikbud. "Alhamdulillah, kita bersyukur, tahun ini Kemendikbud menerima dua penghargaan AMH. Semoga prestasi ini terus bisa kami tingkatkan," kata Ade melalui pesan singkat, Sabtu (26/10/2019).

Penghargaan AMH menjadi lambang supremasi bagi insan humas pemerintah yang diselenggarakan setiap tahun oleh Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kemendikbud sendiri pertama kali mengikuti AMH sejak 2017 dan berhasil meraih penghargaan untuk kategori Media Sosial Terbaik. Tahun berikutnya Kemendikbud menyabet penghargaan untuk kategori Stan dengan Pelayanan Terbaik serta masuk dalam dua nominasi, yaitu untuk kategori media sosial dan pelayanan informasi melalui internet (website).

Tahun ini di kategori pameran, stan Kemendikud kembali berhasil menerima satu penghargaan untuk Stan Terinovatif. Dalam pameran Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) 2019, stan Kemendikbud seluas 72 meter persegi, tampil dengan tema "Cerdas Berdigital dan Berbineka. Tema tersebut sejalan dengan program yang belum lama ini digulirkan Kemendikbud, yaitu Digitalisasi Sekolah. Sementara tema berbineka dipilih untuk meneguhkan kembali keharmonisan Indonesia di tengah perbedaan suku, bahasa, dan agama. Tema tersebut diterjemahkan dengan memberikan nuansa digital di dalam desain stan Kemendikbud dan penggunaan beragam baju adat oleh para petugas pameran.

Pameran ini diisi oleh unit utama dan satuan kerja Kemendikbud, seperti Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) dengan menghadirkan duta Rumah Belajar asal Pangkal Pinang, yang menjelaskan tentang Rumah Belajar beserta fitur-fiturnya kepada pengunjung pameran. Ada pula Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud yang mengajak pengunjung pameran untuk mengikuti simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Selain itu,  ada pula Pusat Pengembangan Film (Pusbangfilm) dan Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia yang menggelar kegiatan syuting bersama pengunjung dan mengulas film Indonesia yang terakhir ditonton. Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud juga ikut serta dan mengadakan siaran radio di stan Kemendikbud.

Tak kalah seru, dihadirkan pula robot yang dilengkapi oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dibawa oleh SEAMOLEC. Pengunjung juga diajak mencicipi kuliner yang dikelola oleh siswa-siswi SMK Negeri 3, Pangkal Pinang. Ada lagi  lokakarya membuat wayang suket dan merakit lego bersama dari Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kemendikbud. Tema pameran yang mengetengahkan kata digital diterjemahkan ke dalam desain stan melalui LED dan tablet, serta lampu sorot dan poster-poster elektronik berisi infografis. (Ratih Anbarini).
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4773 kali