Kemendikbud Gelar Rapat Koordinasi Pengembangan Kebijakan Mahasiswa Berkarakter  18 November 2019  ← Back



Yogyakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan menggelar rapat koordinasi pengembangan kebijakan mahasiswa berkarakter di Yogyakarta, pada Minggu (17/11/2019). Rapat ini merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya yang menghasilkan Surat Edaran tentang pengembangan kebijakan mahasiswa berkarakter.

Kepala Sub Direktorat Bidang Pengembangan dan Kreatifitas, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Misbah Fikrianto menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kebijakan kepada perguruan tinggi agar melakukan upaya-upaya dalam pengembangan karakter mahasiswa serta menghasilkan standar Operasional Pelaksanaan (SOP) sebagai panduan dari surat Edaran. “Memang kegiatan ini sudah dilakukan dua kali, dan ini yang ketiga. Jadi memang kita melanjutkan supaya ada panduan atau minimal guidelines untuk diimplementasikan di perguruan tinggi,” ujar Misbah saat membuka rapat di Hotel Sahid Jaya, Yogyakarta, Minggu (17/11/2019).

Pengembangan karakter ini diharapkan mendukung pencapaian tujuan pendidikan tinggi, diantaranya berlembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Turut hadir Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat, Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana serta para pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswa antara lain Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Sholehudin, Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga Hadi Subhan, Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadja Mada Suharyadi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Indonesia Armanepi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Anik Gufron, Kepala Kantor Hukum Universtias Dipenogoro Sukinta, dan Ketua Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung Sandro Mihradi.

Tiga kasus yang dibahas yang menjadi tantangan perguruan tinggi dalam  pengembangan karakter mahasiswa antara lain kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan kampus, penyalahgunaan narkotika di lingkungan kampus serta radikalisme di lingkungan kampus. Untuk itu, Erlangga dalam arahannya mengatakan agar panduan yang akan dijadikan kebijakan mahasiswa berkarakter tidak hanya menampilkan karakter negatif. “Harus juga dimunculkan pengembangan karakter ke positif, tidak hanya ke negatif saja,” ujarnya.
Sumber :

 


Penulis : Pengelola Siaran Pers
Editor :
Dilihat 3855 kali