Mata Air Kolaborasi antara Industri dan Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Reka Cipta  19 Agustus 2020  ← Back

Jakarta – “The power of campus harus menjadi bagian dari pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Nizam, dalam sambutannya saat penandatanganan nota kesepahaman via virtual conference antara Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Gadjah Mada, dan PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia, Rabu (19/8).

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan agenda yang tak terpisahkan dari upaya membangun kolaborasi serta mendorong pembangunan ekosistem reka cipta antara peran dunia industri dalam menumbuhkan reka cipta di perguruan tinggi.

Dalam kesempatan tersebut dihadiri Rektor Institut Teknologi Sepuluh November Mochamad Ashari, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, dan Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia Reiza Treistanto. Sedangkan dari Ditjen Dikti turut serta hadir Settitjen Dikti Paristiyanti Nurwardhani, Didi Rustam Kepala Subbagian Tata Usaha Ditjen Dikti beserta Tim Kerja Akselerasi Reka cipta Indonesia Ditjen Dikti yakni Achmad Aditya, M.Setiawan, Ade Kadarisman, Mahir Bayasut, dan Willy Sakareza.

Selanjutnya, Mochmad Ashari Rektor Institut Teknologi Sepuluh November menyampaikan terimakasih atas dorongan Ditjen Dikti dalam mendukung pengembangan reka cipta perguruan tinggi. ITS saat ini tengah menggagas pengembangan Science Techno Park  yang melakukan program yang mencakup empat cluster yakni otomatif, robotic, maritim, dan desain kreatif. “Sebagai contoh kami baru saja meluncurkan Intelligent Car (i-Car) dan Robot Medical Assistant ITS-Unair (RAISA),” ujarnya.

Selain itu, Panut Mulyono Rektor Universitas Gadjah Mada menyambut baik upaya kolaborasi bersama industri ini. Dengan konsep merdeka belajar: kampus merdeka, maka keterlibatan civitas akademika perguruan tinggi pada proses hilirisasi reka cipta dapat berjalan dengan baik. Misalnya menjadikan berbagai persoalan di bidang industri sebagai best practice atau bahan ajar di perguruan tinggi. “Harapannya setiap produk reka cipta dapat cepat menghilir dengan adanya kerjasama ini,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Reiza Treistanto Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia juga menyampaikan optimisme akan kerjasama ini. PT KMWI merupakan bagian dari perusahaan Astra Internasional yang berdiri sejak tahun 2018. Produk Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AmmDes) didedikasikan secara khusus bagi masyarakat pedesaan. “Melalui kolaborasi bersama perguruan tinggi, semoga dapat membawa pada keberlanjutan dan penyempurnaan terhadap AmmDes,” jelasnya.

Nizam meyakini jika kolaborasi ini dapat terwujud, maka akan membawa kebermanfaatan, ibarat mata air yang terus mengalir dan berguna bagi perekonomian masyarakat kecil di pedesaan.

Tidak hanya itu saja, bahkan hal tersebut akan membawa pada arah kedaulatan teknologi melalui karya reka cipta perguruan tinggi. “Dengan semangat kampus merdeka, perguruan tinggi juga akan lebih banyak melahirkan lagi para enterpreneur muda yang dapat bekerja sama dalam pengembangan reka cipta di masa yang akan datang,” ungkapnya.
(YH/AK/DZI/FH/DH/NH)

Humas dan Tim Kerja Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 3670 kali