Kemendikbud Asah Jiwa Kepemimpinan dalam Organisasi Kepemimpinan Jenjang SMP  15 September 2020  ← Back



Jakarta, Kemendikbud—Kepemimpinan merupakan modal strategis yang harus dimiliki oleh manusia, karena pada hakikatnya manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan umat di manapun ia berada. Hanya saja untuk menjadi pemimpin bukanlah sesuatu yang diperoleh secara instan, perlu proses dan kaderisasi yang baik dan terarah melalui pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Menyadari pentingnya kepemimpinan pada tingkat sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Paudasmen), menyelenggarakan kegiatan Organisasi Kepemimpinan Tingkat SMP.

Direktur Jenderal Paudasmen, Kemendikbud, Jumeri mengatakan sebagai modal strategis yang harus dimiliki, butuh proses yang panjang bagi seorang manusia untuk menjadi pemimpin yang ideal. Sebab, menyikapi perkembangan zaman, pemimpin saat ini berperan membawa bangsanya keluar dari krisis dan unggul dalam persaingan global.

Menurut Jumeri, seseorang yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mempunyai dua tugas besar. Selain sebagai peserta didik yang bertanggung jawab untuk mencetak prestasi, ia juga harus mampu mengurus organisasi di sekolah, berkomunikasi dengan efektif, serta mengelola kegiatan dan mengorganisir teman-temannya.

“Kepada Bapak/Ibu guru saya sampaikan, beri kesempatan anak-anak kita berkiprah. Beri mereka kepercayaan untuk mengelola kegiatan, agar lebih terasah kecakapan mereka dalam berkomunikasi,” ucap Jumeri ketika membuka kegiatan Organisasi Kepemimpinan Tingkat SMP melalui teleconferensi di Jakarta, Senin (14/9/2020).   

Di Era Kebiasaan Baru, Kemendikbud Ajak Siswa Berkegiatan dengan Aman

Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, kata Jumeri jangan sampai menurunkan semangat peserta didik untuk berkegiatan dengan aman dan selamat. “Saya ingatkan, agar satuan pendidikan dan dinas pendidikan melakukan kegiatan dengan aman agar dalam memenuhi hak belajar anak, mereka tetap sehat dalam beraktivitas,” tutur Jumeri pada kesempatan yang sama.

Lebih lanjut Jumeri mendorong agar stakeholder pendidikan saling berkolaborasi untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sekreatif mungkin, sesuai dengan kondisi daerahnya. Pendidikan bukan semata tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan kerja bersama seluruh pihak. “Kepada guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan, lakukan ikhtiar kreatif di tingkat daerah, saya titip betul agar lost learning bisa dikurangi seminimal mungkin,” katanya.  

Ia melanjutkan, melalui kegiatan yang menarik, seluruh warga pendidikan dapat saling menginspirasi praktik baik untuk diterapkan maupun dikembangkan di sekolah lain.  Satuan pendidikan dapat menciptakan kegiatan yang kreatif dan inovatif, seperti gelar diskusi virtual antar sekolah pada satu wilayah.

Selain menjadi ajang bagi anak-anak untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, kesempatan untuk berbagi praktik baik diyakini Jumeri mampu menginspirasi sekolah lain untuk berbuat hal yang sama. Bayangkan setiap satu kecamatan punya satu praktik baik maka jika kegiatan itu melibatkan 20 kecamatan maka anak-anak kita akan ‘membawa pulang’ 20 praktik baik untuk diterapkan di sekolah. “Silakan dikembangkan di tingkat kab/kota,” imbau Jumeri.

Kegiatan Organisasi Kepemimpinan Tingkat SMP Tahun 2020 melibatkan siswa, guru pendamping, dan dinas pendidikan dari berbagai wilayah. Dengan total 140 peserta, kegiatan yang berlangsung dalam jaringan (daring) ini menghadirkan peserta yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat angkatan. Angkatan I dan II telah dilaksanakan yaitu tanggal 7-8 September 2020 dan tanggal 10-11 September 2020. Angkatan III berlangsung tanggal 14-15 September 2020. Angkatan IV akan diselenggarakan pada tanggal 17-18 September 2020. Direktur SMP Kemendikbud, Mulyatsyah mengatakan, siswa yang terpilih oleh dinas pendidikan adalah wakil kabupaten/kota yang telah menunjukkan prestasinya baik akademik maupun nonakademik.
 
“Seluruh angkatan kelak mereka menjadi pemimpin. Pembinaan kepemimpinan bisa dimulai dari kegiatan yang dilakukan di jenjang SMP. Mereka adalah putra-putri terbaik yang menjadi kebanggaan kita,” kata Mulyatsyah.

Para peserta akan diberikan pembekalan dari narasumber yang kompeten dibidangnya seperti perwakilan Direktorat SMP, praktisi kesehatan, praktisi pendidikan dan motivator, pegiat pendidikan, dan mantan pengurus OSIS jenjang SMP yang berprestasi.
 
Koordinator Peserta Didik, Direktorat SMP, Kemendikbud, Maulani Mega Hapsari menambahkan, peserta akan dibekali materi yang dapat menguatkan karakter, menambah keterampilan berkomunikasi dan mendorong peserta untuk memanfaatkan teknologi secara bijak.

Berikut rincian materi yang disampaikan yaitu kebijakan Direktorat SMP, pola hidup sehat seimbang dan bahaya merokok, motivasi pengembangan karakter pemimpin, kecakapan komunikasi, leadership dalam organisasi, best practice sebagai siswa penggerak dalam organisasi, pemanfaatan media sosial secara bijak, serta pembuatan vlog/video content sebagai media komunikasi.

“Selamat berlatih, selamat berjuang. Jadikan kegiatan ini sebagai sarana untuk mengembangkan minat dan bakat para siswa SMP. Kepada narasumber, bekali anak-anak kita dengan wawasan. Saya titipkan kejayaan bangsa ini di tangan kalian generasi muda” tutup Jumeri. (Denty)
Sumber :

 


Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 4363 kali